GD [18]

8.3K 323 100
                                    

Awas!!! Banyak typonya

Dikta memasuki kelas Aliah dengan wajah sumringan, ditangannya ada kresek berisi jajanan untuk pacarnya

Melihat pacarnya yang duduk di pojok dengan beberapa temannya sedang bergosip, terlihat dari wajahnya yang terlihat ceria

"Sayang" saapa Dikta mendekati Aliah, gadis itu mendongak dan berdecak melihat Dikta

"Kamu kenapa ke kelas aku?" Tanyanya

Dikta mengerutkan keningnya kenapa respon gadis itu berbeda dari biasanya "loh kenapa sayang? Aku cuman mau ngajak kamu ngobrol dan bawain makanan" ucapnya dan menyuruh teman Aliah tadi untuk menyingkir agar ia bisa duduk di samping pacarnya

"Tadi aku kekantin tapi gak ada kamu jadi aku beliin. Ini dimakan" ucapnya perhatian malah membuat Aliah jengah

"Aku gak suka makanan itu" ucapnya datar

Dikta lagi-lagi mengerutkan keningnya "kenapa sih sayang? Pms ya?" Tanyanya tak mengerti

"Bukan urusan kamu"

Dikta menggeleng kecil, dasar perempuan. Gak jelas maunya apa " ngomong dong kamu kenapa? Aku kan gak tau tiba-tiba ngomong ketus"

"Udah sana keluar, kamu ganggu aku tau nggak!"

Dikta menghelah nafas ia berdiri dan mengusap rambut Aliah lembut "oke, nanti aku ke apartemen kamu ya?"

"Ngapain?"

Dikta tersenyum kembali menunduk mensejajarkan bibirnya di telinga pacarnya "kangen kamu" bisiknya dan mengecup basah telinga Aliah setelah itu keluar dari kelas gadisnya

Kembali kekantin dimana sahabat-sahabatnya duduk menghabiskan waktu jam kosong di kantin

"Dari kelas Aliah?" Tanya Geri di angguki Dikta

"Kok Lo masih mau sama dia?" Tanya Allan tak mengerti dengan sahabatnya itu, segitu cintanya kan Dikta pada Aliah jelas-jelas kemarin Dikta melihat Aliah di mall jalan bersama pria lain

"Ya gimana mau lepasin Aliah kalau tiap hari di kasih jatah" balas Geri kemudian terkekeh "gue juga kalau di kasih jatah gak bakalan lepasin bro"

Allan memutar bola matanya malas "tobat Lo tobat"

"Besok-besok deh"

Alan mendengus "moga nanti sore Lo mati"

Geri membukakan matanya ia memukul kepala Alan dengan keras "sembarangan Lo kalau ngomong"

Dikta terkekeh "gue suka Aliah bukan karna buka kaki didepan gue, tapi gue benar-benar cinta sama dia"

"Goblok" kata Alan dan Geri bersamaan

Sedangkan Daniel hanya duduk menikmati mie ayamnya tanpa terganggu sama sekali dengan obrolan ketiga sahabtnya, ia hanya menatap ponsel mengirim pesan pada istrinya

"Niel, gue denger-denger dari mami. Asya keguguran?" Tanya Dikta mengalihkan pembicaraan tentang dirinya dan Aliah

Daniel mendongak dan mengangguk, berita tentang kegugurannya Asya sudah menyebar di keluarganya tidak mungkin selamanya ia tutupi itu

"Kok bisa?" Tanya Geri kaget

"Bisa" balasnya singkat

"Maksud gue penyebabnya apa?"

"Gak usah kepo!"

Alan terkekeh ia menepuk-nepuk bahu Geri "sabar bro, Lo juga kepo banget"

"Ya gue penasaran dong, udah seneng mau dapat ponakan dari Daniel"

"Coming soon" timpal Daniel singkat membuat ketiga orang itu menatap Daniel dengan tatapan bertanya

"Hah maksudnya?" Tanya Dikta

"Nanti gue bikinin lagi" jawabnya dan berdiri membayar mie ayamnya serta teman-temannya

Mendengar ucapan Daniel Alan dan Geri bersorak senang sedangkan Dikta hanya terkekeh
"Anjir Daniel brutal banget coi"

***

Asya membuka pintu rumah saat mendengar pintu itu di ketuk, bibirnya terbuka saat melihat mama dan papa mertuanya

"Mama" pekiknya senang dan langsung memeluk tubuh wanita itu

"Duh kangen banget nih Sya?" Tanya mama

"Kangen banget dong"

"Hahah, udah-udah lanjut nanti. Ayo masuk"

Ketiga orang itupun masuk kedalam rumah lebih tepatnya di ruang tengah Asya kembali memeluk mama mertuanya erat, ia dan mama mertuanya sangat dekat

"Gimana kabarnya sayang?" Tanya Mama mengusap kepala Asya yang berada di dadanya

"Baik mama, mama gimana"

"Baik juga"

"Kangen banget Asya sama mama, Daniel juga gitu"

Mama terkekeh "baru juga ditinggal udah kangen"

"Sepi tau cuman berdua Daniel dirumah"

Mama kembali terkekeh "hmm iya-iya. Mama sama papa gak bakalan kemana-mana lagi, mau disini jaga kamu aja. Iya kan pa?"

Papa mertua Asya mengangguk, ia dan sang istri sudah berdiskusi saat mendengar kabar bahwa menantunya keguguran. Mereka berjanji tak akan kemana-mana lagi, karena kesalahannya juga yang pergi saat usia kandungan menantunya masih muda yang masih butuh bimbingan dan pengawasan karena hamil yang pertama

"Serius? Asik nih rumah bakalan ramai lagi"

"Iya bakalan lebih ramai kalau kamu nanti punya anak yang banyak"

Asya mengangguk kemudian menjauh dari mama mertuanya "Asya sampai lupa buatin mama sama papa minum"

"Gak usah sayang, kita mau istirahat dulu"

"Oke oke mama istirahat yang baik yah"

Kedua orangtua itu pun kekamarnya untuk beristirahat sedangkan Asya masih duduk di ruang tengah menunggu suaminya pulang dari kantor

Daniel bilang hari ini harus kekantor lagi dan pulang sebelum magrib, maka dari itu ia menunggu suaminya di ruang tengah karena sebentar lagi pemuda itu tiba dirumah

Dan tak berselang lama pintu rumah dibuka masuklah Daniel membawa sekotak martabak manis di tangannya

"Loh kok disini Sya?"

Asya menoleh tersenyum kearah Daniel "iya nunggu kamu"

Daniel mengangguk "mama sama papa udah dirumah ya? Kok mobilnya ada didepan"

"Iya itu lagi istirahat di kamarnya"

"Ohh, ini aku beliin kamu martabak manis spesial buat kamu"

Asya tersenyum lebar "wah makasih Niel"

"Sama-sama, kiss dulu dong" ucap pemuda itu menunjuk bibir dan pipinya bergantian

Dengan wajah malu-malu asya mengecup area bibir dan pipi Daniel bergantian, saat akan mengajukan wajahnya Daniel menahan tengkuknya dan mencium bibirnya kembali

"Ini baru cium, yang tadi cuman kecup" ucap Daniel

"Ih kamu bikin malu" Asya mendorong dada Daniel, dan kembali menatap kotak martabak manis dibawa Daniel tadi

"Aku makan ya?kamu kau gak?"

"Buat kamu aja, aku gak suka"

Asya hanya mengangguk dan melahap martabak manis itu, sesekali berguman karena nikmatnya coklat yang lumer di dalam mulutnya

"Hmmm enak banget Niel"

Daniel terkekeh "saking enaknya kamu makan sampai belepotan gini" ucapnya melap sudut bibir Asya yang tekena coklat

"Makasih"

"Iya sama-sama, lanjut makan lagi. Aku mau mandi dulu"

"Siap komandan",




Gaje banget 😭

Kayaknya aku butuh refreshing deh biar ada ide lagiii

GARIS DUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang