GD [8]

4.5K 208 30
                                    

Diawali dengan gambar suami istri ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diawali dengan gambar suami istri ini


Daniel menatap wajah Asya yang berada di depannya, bumil satu itu masih memejamkan matanya padahal sekarang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh

"Asya" bisik Daniel mengusap pipi Asya dengan lembut, dan berhasil membangunkan  Asya

"Hmm" Asya menguap dengan tangan menutup mulutnya, setelah itu menatap Daniel yang tersenyum kearahnya

"Pagi" sapa Daniel membantu Asya untuk duduk

"Pagi" jawab Asya ia melirik jam yang berada di nakas, matanya membulat "astagfirullah aku bangung kesiangan" pekik Asya buru-buru kekamar mandi untuk membasuh wajahnya dan menggosok gigi

"Asya jangan lari" teriak Daniel khawatir ia menyusul gadis itu namun dengan cepat Asya menutup pintu kamar mandi

Beberapa menit kemudian gadis itu keluar dengan wajah freshnya, Asya menatap Daniel "aku kebawah dulu ya mau bantu mama masak"

Asya melanjutkan lari kecilnya menuju dapur melihat itu Daniel berdecak kesal ia menyusul Asya dengan wajah garangnya

"Jangan lari-lari Asya, kalau kamu jatuh gimana!" Semprot Daniel saat sampai di dapur melihat Asya yang sedang mengatur nafasnya

Mama yang melihat menantu dan putranya itu mengerutkan keningnya "kenapa sayang?" Tanya mama pada Asya

"Huftt, maaf ma Asya bangung kesiangan " ucap Asya lirih dengan kepala menunduk merasa bersalah, nafasnya masih tersengal-sengal

"Gak papa, Daniel kamu kenapa marah-marah?" Kali ini mama bertanya pada Daniel, pemuda itu menatap Asya tajam

"Asya lari dari kamar ke dapur cuman mau bantu mama masak, pokoknya mulai besok Asya gak usah bantu mama" ucap Daniel dengan wajah datarnya

Mama mengangguk"iya gak usah Sya, masih ada bibi yang bantu mama. Kamu jangan kecapean dan jangan lari-lari nanti bayi kalian kenapa-kenapa" ucap mama

Asya menggeleng "aku mau bantu mama"

"Jangan keras kepala Asya!" Daniel menatap tajam Asya, gadis itu menunduk saat ditatap tajam

"Maaf" bisik Asya

Daniel menghebuskan nafasnya ia mendekati Asya mengusap perut bumil itu "demi dia Sya, kalau kamu lari-lari kayak tadi terus gak sengaja jatuh gimana?!"

"Maaf, tadi aku panik soalnya bangun kesiangan takut mama benci aku juga karena gak bisa jadi menantu yang baik" ucap Asya lirih

GARIS DUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang