GD [10]

4.4K 211 8
                                    

Asya mengusap kening Daniel yang tiduran disofa menggunakan pahanya sebagai bantalan pemuda itu, hari ini Daniel tak ke sekolah sebab sejak semalam perutnya tak enak dan berulang kali bolak-balik ke kamar mandi

Asya jadi merasa bersalah karena dirinya lah Daniel jadi sakit, dahi Daniel basah karena keringat dan juga wajahnya yang pucat membuat Asya khawatir

"Ke rumah sakit mau gak?" Tanya Asya, Daniel menggeleng baginya rumah Sakit adalah tempat yang paling ia hindari 

"Kenapa? Nanti perut kamu tambah sakit"

"Gak kok, cuman butuh minum obat udah gak sakit lagi"

Asya mengangguk "aku beliin di apotik yah"

Daniel menggeleng lagi "gak usah kamu, jauh. nanti kamu kenapa-kenapa"

"Terus yang beli siapa?"

"Allan sama Geri, udah aku suruh beliin"

Asya pun mengangguk ia terus mengusap kening Daniel yang basah itu "gak mau ganti baju dulu?" Tanya Asya sebab baju Daniel basah karena keringat

Daniel mengubah posisinya menjadi duduk menatap Asya kemudian berucap"tolong ambilin baju aku yah"

Dengan senang hati Asya mengangguk, ibu hamil itu berjalan menuju lemari yang tak jauh dari sofa kemudian mengambil kaos untuk Daniel

"Ganti disni?" Tanya Asya saat melihat gerakan Daniel yang hendak membuka baju

"Terus dimana? Aku gak kuat jalan ke kamar mandi" ucap Daniel

"Hm yaudah aku keluar deh"

Saat Asya hendak berdiri Daniel langsung menahan tangan perempuan itu "disini aja"

"Tapi kamu kan mau ganti baju"

"Terus kenapa?"

"Ya masa aku liatin kamu ganti baju"

Daniel mendengus "masalahnya?"

"Aku malu Daniel"

"Kenapa harus malu? Udah nikah kan. Disini aja gak usah keluar" ucap Daniel tak ingin di bantah, Asya pun dengan patuh kembali mendudukan pantatnya di sofa menatap Daniel yang sudah membuka bajunya

Baru kali ini Asya melihat tubuh atas laki-laki itu, perutnya berotot meski itu semar-semar
"Itu sixpack ya?" Tanya Asya polos menatap kearah perut Daniel

Pemuda itu menatap kearah perutnya "iya tapi belum jadi"

"Jangan di bentuk, enakan gitu. Kalau di bentuk ngeri liatnya"

Daniel kembali menatap Asya "suka sama yang buncit?"

"Asalkan gak berbentuk, ngeri liatnya. Aku pernah liat di Ig"

Daniel terkekeh kecil "itu mah model Sya, makanya badannya kekar banget terus perutnya kebentuk"

"Iya yah?"

"Iya, aku juga gak niat bentukin kayak gitu. Emang kayak gini suka?" Asya mengangguk menjawab pertanyaan Daniel
"Yaudah gini aja biar kamu nyaman" sambung Daniel dan memakai bajunya

Pipi Asya memerah  hanya mendengar kata 'nyaman' padahal kata itu tidak spesial.

"Mau ikut ke bawah gak? Allan udah sampai" ajak Daniel

"Mau"

"Pakai cardigan, jangan kayak gitu" ucap Daniel menatap daster yang dikenakan asya yang tanpa lengan dan juga memperlihatkan belahan wanita itu

"Gerah"

"Yaudah gak usah ikut, disini aja"

Asya meghelah nafas kesal, wanita itu berjalan kearah lemari mengambil cardigan yang panjangnya sampai paha kemudian memakainya

GARIS DUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang