GD [16]

4.1K 197 8
                                    

Karena permintaan Daniel kemarin membuat Asya banyak diamnya, walaupun biasanya juga sering diam. Asya terus memikirkan ucapan lelaki itu, jujur Asya belum siap untuk itu ia terlalu takut tidak bisa menjaga anaknya lagi

Padahal Daniel sudah bilang kalau tidak siap tidak apa-apa tapi tetap saja ia kepikiran. Asya menghelah nafas ia keluar kamar untuk membuat makan siang Daniel sebentar lagi pemuda itu pulang dari sekolah

Dan benar saja tak berselang lama pemuda itu telah sampai di rumah, Daniel langsung ke kamar untuk berganti pakaian

"Gak usah masak Sya, aku mau kekantor. Mau ikut?" Tanya Daniel saat memasuki dapur melihat Asya yang tengah mengeluarkan sayuran dari dalam kulkas

Asya menoleh menatap Daniel yang sudah siap dengan kemeja hitam dan juga celana hitam kainnya "boleh?" Tanya Asya

"Kalau gak boleh kenapa aku ngajak kamu?" Tanya Daniel balik. Asya tersenyum ia mengangguk

"Aku siap-siap dulu" ucap Asya kembali memasukkan sayuran didalam kulkas setelah itu kekamar untuk siap-siap

Setelah siap Asya menghampiri Daniel yang duduk di ruang tamu bermain ponsel
"Ayok" kata Asya dan Daniel pun berjalan menuju garasi diikuti Asya di belakangnya

"Mampir beli makan dulu, kita makan di kantor" kata Daniel sebelum menjalankan mobilnya

Asya hanya mengangguk "mau meeting yah?" Tanya Asya, Daniel hanya kekantor saat ada meeting. Kata papa hitung-hitung Daniel belajar

"Iya, papa nyuruh aku ikut meeting. Nanti kamu tunggu di ruangan papa aja" ucapnya sebelum menghentikan mobilnya didepan gerobak sari lauk

"Kamu yang beli yah" kata Daniel di angguki Asya, gadis itu mengambil uang yang di sodorkan Daniel dan keluar dari mobil

Tak berselang lama Asya kembali masuk dan meletakkan makanan yang di belinya di jok belakang

"Beli apa?"

"Buat kamu ayam kalau aku bebek sama lele" Daniel mengangguk dan menjalankan mobilnya menuju kantor walaupun sekarang sudah hampir sore dimana sebagian pekerja sebentar lagi pulang kerumah

Berbeda dengannya yang baru pergi, kalau tidak ada meeting Daniel tak akan kekantor namun meeting kali ini penting karena membahas tentang proyek yang di bangun ayahnya di Kalimantan

Ayahnya tengah mengembangkan usahanya di bidang makanan di Kalimantan, makanan khas Sulawesi Selatan tempat kelahiran ayahnya

Tak berselang lama mereka telah sampai di kantor, Daniel membukakan pintu untuk Asya dan menggandeng tangan perempuan itu menuju lantai 20, tempat ruangan ayahnya

"Kamu tunggu disini ya, kalau mau makan duluan makan aja. Aku entaran kalau udah meeting" ujar Daniel saat sampai di ruangan ayahnya

"Kamu makan dulu" Daniel menggeleng ia mengusap kepala Asya dengan lembut

"Entaran kalau udah meeting. Keburu meeting di mulai kalau makan dulu" ucapnya mendaratkan kecupan di kening Asya sebelum ke ruang meeting. Sempat berpesan pada sekertaris ayahnya untuk menjaga Asya yang tidak ikut dalam meeting digantikan tangan kanan ayahnya

Asya yang berada di dalam ruangan ayah mertuanya duduk dengan rasa bosan padahal belum beberapa menit duduk di tempat itu bahkan sofa yang di dudukinya belum panas

Pintu ruangan terbuka masuklah seorang wanita dengan anak kecil perempuan berlari kearahnya, Asya tersenyum kecil tiba-tiba membayangkan anak kecil itu adalah anaknya yang sudah tiada

"Kakak" teriak anak kecil itu langsung memeluk kaki Asya

Sedangkan wanita tadi menatap Asya tidak enak "maaf yah, anak saya emang begitu kalau lihat perempuan seumuran kamu dikiranya itu kakak dia" ucap wanita itu yang tak lain adalah sekertaris ayah mertuanya

GARIS DUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang