05. Jino 🦇

5.3K 586 13
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •






Dari pagi, siang, sore hingga kini berganti malam.. Seorang gadis masih saja menutup klopak matanya, dia hanya tertidur, namun sulit sekali membangunkan gadis tersebut, membuat tiga sosok yang ada di hadapan sang gadis memandangnya heran.

"Kak Heli minum darah dia seberapa banyak? Dia benar-benar tidak bangun" Sosok itu bertanya pada sosok lainnya yang ia sebut 'Heli'.

Sedangkan Heli yang mendengar pertanyaan itu hanya menggeleng kan kepalanya, tanda tidak tahu. Ya... Gadis yang sedari tadi tertidur ini adalah Alana dan sosok yang bertanya tadi adalah Jino, ada Solon juga di sini.

"Kenapa bisa tidak tau?" Jino lagi-lagi bertanya, membuat sang empu yang terus-menerus di sodorkan pertanyaan menatap jengah pangeran yang lebih muda darinya itu.

"Huh.. Aku terbawa nafsu, mana ingat aku menyerap darahnya seberapa banyak?" Ujar Heli gusar, bagai mana jika Alana tidak bangun lagi?

Sebenarnya... Tidak apa sih jika Alana tidak hidup lagi, dia bisa mencari mangsa yang lain. Toh perjanjiannya adalah Alana terikat oleh mereka? Jadi kalau Alana mati di tangan salah satu di antara mereka ya... Mereka tidak akan ikut mati juga. Beda lagi ceritanya jika Alana di bunuh oleh seseorang yang tidak terikat dengan gadis itu, ya... Kalian 'mungkin' tahu apa yang akan terjadi kepada mereka yang terkait dengan gadis itu.

"Sudahlah.. Sekarang kita sidang Jaan dan Jakah dulu, baru kita urus gadis ini" Sosok yang sedari tadi terdiam kini membuka suara.

"Benar apa kata Solon, Alana masih bisa kita urus nanti, sekarang kita sidang dan sangsi dulu sosok yang sudah lancang pada mu kak" Ujar Jino yang menyetujui ucapan Solon.

"Baiklah, ayo kit-"

Akhh..

Lenguhan kecil terdengar di pendengaran tajam ketiganya. Pandangan mereka di jatuhkan pada seorang gadis yang baru saja melenguh tadi.

"Bagus jika dia bangun, dia jadi bisa tau konsekuensi jika menantang printah dan peraturan itu seperti apa" Ujar Heli mengangkat sebelah sudut bibir nya.

"Ugh... Ini menyakit-..

AAAAA! KALIAN MAU APA? MAU GIGIT AKU LAGI HAH?! JANGAN! INI SAJA RASANYA MASIH SANGAT-pffftttt"

Berisik!

Satu kata yang tepat mendeskripsikan seorang Alana. Karena suaranya tersebut Solon menyumpal mulut gadis itu dengan tangannya langsung, kebetulan sekali pria itu berdiri tepat di sebelah Alana.

"Jika kau mengeraskan suara mu lagi, aku tidak akan segan mencabut pita suara mu itu" Ucap Solon yang kembali menjauhkan tangannya dari gadis yang meneguk saliva nya sendiri karena takut dengan ucapan pria berwajah bak aspal tersebut. Datar.

The Vampire Castille | Enhypen [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang