09. Siapa Jakah?

4.2K 504 25
                                    

Happy Reading 

Happy Reading 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •





Jaan sebentar lagi akan sampai ke kamarnya dengan Alana yang masih menetralisir degupan jantungnya, huh... Jika kalian berpikir Alana merasakan jatungnya berdetak cepat karena di gendong oleh Jaan, jawabannya benar!

Alana baru menyadari makhluk yang tengah menggendongnya ini begitu tampan, sangat tampan! Pahatan dagu yang tajam, bibir yang tipis, mata tajam dan alis pria itu yang tebal membuat Alana tidak habis-habisnya memuja ketampanan pangeran Jaan dalam benaknya.

Tapi perlu di ingat juga, jantungnya bukan hanya berdetak karena ketampanan pangeran Jaan, ia masih memikirkan ucapan Noa tadi, dan juga ia masih merasa kaget di bawa melesat begitu cepat oleh Pangeran Jaan, rasanya ia ingin mual.

Jaan yang sudah pasti bisa membaca pikiran Alana hanya terkekeh kecil, apalagi saat ia membaca pikiran Alana tentang dirinya, benar apa yang di katakan Heli, Alana ini menggemaskan.

Alana yang menyadari pangeran Jaan terkekeh merutuki dirinya, bisa-bisanya ia lupa bahwa para makhluk di kastil ini bisa membaca fikiran seseorang, termasuk pangeran Jaan tentunya.

"Kau mau bicara sekecil apapun di pikiran mu, tetap akan ku ketahui apa itu, dan.. Terimakasih telah mengatakan aku tampan" Ujar Jaan sembari membuka knop pintu kamarnya dengan sihir yang ia miliki.

Alana membuka matanya dengan lebar, ia mencabik bibirnya kesal, ugh.. Kalau dia sejenis dengan mereka sudah di pastikan Alana akan mencakar wajah tampannya itu.

Jaan menurunkan Alana dalam pangkuannya dan di dudukan ke kursi yang ada di kamar pria itu, Alana hanya memandangi gerak-gerik Jaan, siapa tau pria ini akan melakukan hal yang sama dengan sebelumnya.

"Tidak usah takut"

"Ayo lah... Tolong sehari saja jangan membaca pikiran ku!!"

Jaan yang mendengar gerutuan itu hanya terkekeh, ia berjongkok di hadapan Alana yang tengah terduduk di kursinya.

Ya Tuhan... TOLONG CATAT INI! Pangeran yang terkenal dengan kesombongan dan sikap dinginnya malah terlihat berbeda di hadapan gadis yang murni darah manusia.

"Aku..."

"...."

"Ck.. Aku sebenarnya tidak pernah meminta maaf pada siapapun terkecuali ibu, ayah dan kak Heli, namun entahlah.. Aku meminta maaf pada mu"

"Ha?" Ucapkan Alana ini manusia yang di timbun kebodohan, persis seperti yang di ucapkan Jino tentang Alana. Dia hanya bisa memproses ucapan Jaan tadi, sampai ia faham dengan kata-kata pria di hadapannya ini ia masih saja diam.

"Bagai mana?"

"A-apanya?"

"Ck.. Iya, kau memaafkan aku apa tidak? Jika tidak, akan aku bunuh kau sekarang juga"

The Vampire Castille | Enhypen [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang