Happy Reading
Kalian shiper siapa nih?
• • •
Alana sudah tidak habis pikir dengan dirinya sendiri, ia benar-benar diam tidak ada perlawanan pada sosok pangeran yang ada di hadapannya.
Sudah berapa kali Noa melayangkan banyak kecupan bahkan pria itu sudah berapa kali menghisap darah Alana, hingga kini gadis itu benar-benar lemas di pangkuan Noa yang membuat gadis itu mau tidak mau meletakan kepalanya pada bahu sang dominan karna kepalanya sudah mulai pening, mungkin efek terlalu banyak di hisap darahnya.
"Sampai kapan Alana di sini? Sampai dia di tandai kepemilikannya oleh mu?"
Noa terkejut bukan main, lagi dan lagi kakak nya yang satu ini tidak bisa di prediksi kehadirannya. Dasar vampir siluman.
"Jika di izinkan akan aku lakukan sekarang juga ka" Ujar Noa dengan kekehan ringannya yang sudah tidak di pedulikan Alana, gadis itu sudah terlalu lelah meladeni keluarga gila ini.
"Jangan gila Noa"
"Tidak perlu munafik ka Jino, siapa yang tidak menginginkan Alana di sini hm? Kau juga termasuk bukan begitu?"
Benar-benar Noa ini paling pintar menyusut emosi yang lain agar menghajar pria itu dan membuat kegaduhan yang tidak ada untungnya.
"Kau tau sendiri aku hanya menganggap dia peliharaan yang perlu di perah, tanpa membawa perasaan di dalamnya apalagi menganggap dia makhluk yang sudah mati dan ber reinkarnasi" Ujar pangeran Jino meneekan perkataannya di akhir.
Noa menatap tidak suka pada Jino, ia tau bahwa ia adalah pangeran yang kalah saing dengan kakak-kakaknya yang lain di hadapan Alana.
Dulu Alana saat menjadi Elena hanya menggapnya bocah kecil yang tidak memiliki perasaan pada gadis itu, dan berujung cinta bertepuk sebelah tangan. Tapi kini... Alana adalah Alana dan Elena adalah Elena. Mereka berbeda di mata Noa.
Sedangkan Jino? Pria itu memang sadari dulu tidak ada ketertarikan pada Elena, apalagi kini Elena sudah berubah menjadi Alana, gadis lemah dan cengeng, Jino makin muak melihat gadis itu.
Ah... Tapi siapa yang tau masa depan tentang dirinya sendiri kan? Bahkan makhluk sekelas vampir saja tidak bisa memprediksi masadepan terlalu rinci.
"Langsung ke intinya saja, ada apa ka?"
Jino membuang nafasnya jengah, Noa ini apa bodoh? Sudah di katakan mereka datang ke istana utama ini untuk melakukan pertemuan.
"Lain kali gunakan otak kecil mu itu dengan baik, kau tidak lupa bukan kita datang ke istana ini untuk apa?"
Noa terdiam, Lagi-lagi kenyataan membuatnya bungkam.
"Ya aku akan menghadap ayah" Setelah mengatakan itu Noa berdiri dari duduknya, masih dengan Alana yang ada di pangkuan pria itu.
"Biarkan gadis ini dengan ku, jangan jadi vampir bodoh untuk kesekian kalinya, kau tidak selancang itu untuk membawa gadis ini ke hadapan ayah bukan?" Jino menahan pergerakan Noa yang membuat pria itu mau tidak mau mendengarkan perkataan kakak nya.
Alana telah di turunkan dari pangkuan pria itu, dan Noa sendiri sudah keluar kamarnya dengan wajah yang kusam sekali. Menurutnya Jino adalah penggangu kebahagiaan orang lain.
Saat melihat Noa sudah keluar, Jino memandang Alana dari atas sampai bawah, ck... Pemandangan yang sangat buruk bagi Jino yang lebih suka dengan seseorang berpakaian rapih.
Pakaian Alana kini sudah sangat kusut, bisa Jino fikirkan sebrutal apa adiknya itu menghisap darah Alana, apalagi di latar belakangkan oleh sang adik kecilnya itu.. menyukai gadis yang berbeda, dengan perawakan yang sama dengan masalalunya (reinkarnasi).
Jino mendekat pada Alana, ia memegang kepala Alana dengan datangnya cahaya yang keluar dari tangan lelaki itu. Cahaya hangat yang membuat perasaan dan pikiran Alana terasa ringan dan tenang.
"Kau berhutang sekian kalinya pada ku bocah"
The Vampire Castile
EnhypenYaelah nih cerita jadi belit-belit ga sih? Jadi aneh sendiri bukang😭
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vampire Castille | Enhypen [√]
خيال (فانتازيا)[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! DAN JANGAN LUPA VOTE!]^^ oke? Kisah seorang gadis yang tersesat di sebuah hutan dan berakhir buruk dengan dirinya yang harus di jadikan seorang maind di sebuah kastil yang gadis itu masuki tanpa permisi, dirinya harus te...