19. Bimbang 🦇

3.3K 429 18
                                    

Happy Reading 

• • •





"Ada keperluan sesuatu ayah?"

"Tidak usah berpura-pura lagi Heli, ayah tau perasaan mu sekarang pasti sangat menyakitkan"

Entah.. Rasanya mendengar itu Heli ingin menangis tapi ia tidak bisa mengekspresikan apa yang ia rasakan.. Sesulit itu kah menjadi makhluk hina seperti dirinya?

"A-aku.. Aku tidak tau ayah"

"Ayah tau menjadi dirimu rasanya pasti sangat menyakitkan, gadis yang ratusan tahun lalu hampir kau nikahi sekarang malah menjadi santapan untuk kita.. Bahkan dirimu sendiri" Ujar sang Raja sembari menepuk punggung putra kebanggaan dirinya itu.

Jika kalian berpikir bahwa Raja para vampir itu kejam terhadap anak nya dan bahkan bersikap acuh tak acuh... Maka tidak dengan Raja dari Kerajaan bermarga Avalon ini, dia adalah sesosok pemimpin yang terkenal dengan kegagahan nya dan juga kekejamannya saat berperang, tapi di balik semua itu  dia juga seorang ayah yang hangat terhadap ketujuh putranya.

"Owh iya ayah.. Katanya para putri akan ke istana ini?"

Ayahnya hanya tersenyum tipis, ternyata putra nya ini mengalihkan pembicaraan, baiklah.. Akan dirinya hargai, kapan-kapan saja akan ia bahas kembali, ia tidak mau penerusnya merasa tertekan karna tidak ada tempat bercerita keluh dan kesahnya.

"Iya, besok mereka akan kemari"

"Kenapa ayah selalu keras kepala? Kami semua tidak mau di jodohkan ayah.. Biarkan kami mencari siapa yang kami mau"

"Untuk yang lain mungkin akan ayah bebaskan.. Tapi jika dirimu itu tidak mungkin Heli, kau penerus kerajaan ini" Ujar sang Raja tenang.

"Tapi-"

"Ayah tidak mau mendengar alasan darimu Heli, jangan bahas ini terlalu jauh jika tidak ingin ayah murka untuk kesekian kalinya" Setelah mengatakan hal tersebut sang raja akhirnya meninggalkan Heli sendiri, mematung menatap kosong pemandangan hutan di luar sana.

"Kenapa?..

Kenapa harus begini putri Elena?"








~•🦇•~


Seorang pria tengah terduduk termenung di atas tingginya pohon sembari memandangi bulan dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Elena..

Aku benar-benar menyesal telah membakar mu saat itu, jujur saja.. Bukannya diri ini tenang karna tidak ada yang merebutmu dari ku, tapi aku malah merasa gundah karna membunuh orang yang ku sayang dengan tangan ku sendiri" Ujar pria itu seakan tengah berbicara dengan sosok yang ia panggil Elena.

"Kau menyesali kelakuan mu dulu ka Khan?"

Sial, Khan jadi terkejut sendiri dengan kedatangan makhluk menyebalkan di pohon sebelahnya, hampir saja pria itu terjatuh dari tempat yang ia duduki sekarang.

"Sialan kau Camill, jantung ku hampir berpindah tempat" Ujar pria itu sembari memegangi dadanya, masih terkejut agaknya putra mahkota ini.

Sedangkan si empu dengan nama lengkap 'Camill Derilos Exfalbet' itu hanya terkekeh mendengar penuturan kakak nya.

"Kau banyak melamun, aku jadi takut kau di rasuki roh penyihir haha" Ucap pria itu sembari melempar dahan kecil kearah kakaknya.

"Aku... Rindu Elena"

Penuturan dari Khan membuat Camill tertegun.. Ya.. Dirinya juga merindukan sosok yang selalu menjadi garda terdepan untuk Camill saat pria itu tengah di serang sekumpulan vampir liar.

Ya.. Walau Elena itu sesosok vampir, ia tetap mau menolong makhluk dari golongan atau suku lain, karna ia tidak mau sampai ada yang mati karna ulah vampir dan berujung dengan peperangan kembali, yaaa.. Walau peperangan tersebut memang terjadi karna kelakuan Khan.

"Kau benar-benar merindukan putri Elena?" tanya Camill serius yang di jawab anggukan oleh Khan.

"Kalau begitu...













Ayo kita ambil apa yang seharusnya menjadi milik kita"















  The Vampire Castille 
Enhypen

Vote + Komennya Juseyoooo~


The Vampire Castille | Enhypen [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang