02. Dua Pangeran Gila! 🦇

6.8K 701 26
                                    

Happy Reading 

Vote + Komen jangan lupa ya nder sayang...

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •





Jaan..

Pria berahang tegas itu menatap jengah gadis yang tengah terlelap di kasur miliknya, ck.. Ayolah! Jaan juga perlu merebahkan tubuhnya itu di atas kasur, bukannya si sofa kamarnya sehingga tubuh pria itu terasa tidak nyaman.

Sedangkan si gadis.. Alana, dia masih saja nyenyak menutup matanya.

Jika di pertanyakan mengapa Alana bisa berada di kamar Jaan? Itu karena di printah oleh Heli agar di pindahkan ke kamar Jaan.

Mengapa harus kamar pria itu?

Kamar Jaan adalah kamar pertengahan, jadi jika ada apa-apa yang terjadi.. kamar Jaan adalah kamar yang paling mudah untuk di gapai oleh kamar yang lainnya, tidak seperti kamar Jino tadi yang terletak di lantai teratas istana.

"Kapan gadis ini siuman? Aku sudah lapar dan mengantuk ingin tertidur di atas kasur ku"

Jaan jengah, dia sudah bosan mendudukan diri di sofa miliknya. Kakinya melangkah sedemikian rupa, bahkan ketika dirinya hanya berjalan biasa saja.. Dia sudah terlihat bak model majalah terkenal.

Dan kini..

Jaan sudah berada di tepi kasur, mendudukan dirinya disana. Awalnya dia ragu untuk melakukan hal ini, namun.. Lapar membuat semuanya tak berarti, dia lapar, lelah, ingin tidur, apalagi ini akan menunjukan pukul 06.00 pagi.. Di mana matahari akan terbit, dan di situlah para vampir akan beristirahat dan memulihkan diri hingga bertemu malam kembali.

Di tidurkan nya tubuh jangkung nan atletis tersebut, tepat di sebelah gadis bernama Alana. Okey.. Jaan agak kaku, karena sebelumnya ia belum pernah menyantap mangsa berjenis kelamin perempuan, biar lah orang mengatakannya pemilih, toh memang seperti itu kenyataannya, ia hanya tidak sanggup mendengar jeritan seorang gadis, oleh sebab itu mangsanya tidak pernah berjenis kelamin perempuan.

"Jangan menangis atau akan ku lempar dirimu A.. Alana"

Agak gugup namun ia tetap lakukan apa yang ingin ia lakukan. Perlahan tapi terkesan meyakinkan, Jaan mulai majukan wajahnya agar masuk ke tengkuk leher Alana, taringnya mulai memanjang dan matanya sudah mulai berubah menjadi semerah darah, persis seperti Jaan saat malam tadi.

Di hirupnya tengkuk leher berbau lavender tersebut, begitu manis menurut Jaan, baru pertama kali ini Jaan mencium darah sesegar dan semanis ini, apa Alana memiliki sesuatu yang menakjubkan pada darah miliknya?

Eungh..

"???"

"AAAAA!"

"GILA! APA YANG MAU KAU LAKUKAN PADA KU HUH?!"

Jaan tidak terkejut, ia sudah tahu Alana akan terbangun karena terusik oleh kelakuannya tadi saat menghirup tengkuk leher gadis ini.

The Vampire Castille | Enhypen [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang