Happy Reading
Agak heran sebenernya, ini cerita aku tuh agak bertele-tele ya ga sih?
• • •
"Kenapa kau melihat ku begitu? Aku tau aku tampan"
Mendengar itu Alana memutar bola matanya malas, ia sedari tadi terjebak satu ruangan dengan vampir yang tingkat kepercaya diriannya itu di atas rata-rata manusia.
Agaknya Alana hanya bisa leluasa berekspresi di depan pangeran ini saja, kebetulan juga pangeran ini sangat bermusuhan dengan Alana dari awal pertemuan.
Ya.. Memang sejak kapan Alana tidak ada problematik dengan satu pangeran pun?
Maksudnya pangeran yang satu ini memang memperlihatkan dengan jelas bahwa tidak ada ketertarikan di bandingkan pangeran yang lain.
Anggap saja bahwa pangeran ini tidak ada selera dengan Alana.
"Tak usah heran mengapa aku tidak pernah menyentuh mu langsung saat meminum darah mu, kau bau"
Kepar*t!!! Alana tidak terima ini! Walaupun memang dia bau, kan ini salah mereka yang belum membiarkan Alana mandi dari beberapa hari yang lalu, tepatnya pertama kali gadis itu menginjakan kaki di mansion milik para pangeran gila ini.
"Aku bau karna belum mandi"
"Ya siapa bilang kau bau karna kotoran hewan? Makannya mandi" Ujar Jino acuh tak acuh, pria itu lebih terpesona pada buku di bandingkan gadis di sebelahnya, memang yang satu ini agak beda.
"Bagaimana aku bisa mandi jika keluar kamar saja aku langsung pingsan karna ulah kalian?"
"Makannya jangan banyak berbohong jadi manusia, pantas saja hidung mu itu panjang tidak jelas, punya hidung panjang itu harus seperti ku, makannya aku ini tampan" Ujarnya dengan pendirian yang kukuh, bahwa dia tampan.
Memang tampan, sayangnya dia tidak waras, menurut Alana.
Ah... Iya, sebelumnya Alana dan Jino masih berada di kamar milik Noa, pria itu malas jika harus membawa Alana ke ruangan miliknya atau saudaranya yang lain, merepotkan.
Dirinya juga tidak tau, mengapa ia bisa 'sedikit' akrab dengan Alana, padahal sedari awal dia yang acuh tak acuh dengan kehadiran gadis itu. Yaaa walau akrab yang di maksud itu adalah seperti yang di lakukan sekarang.
Alana berbaring di kasur sedangkan Jino terduduk di sebelah gadis itu sembari membaca buku yang hurufnya saja tidak di kenali Alana.
Alana sedari tadi berbincang dengan Jino, apapun itu akan Alana tanyakan agar aura ruangan ini tidak terlalu mencekam, untungnya saja Jino bukan tipe arogan seperti saudaranya yang lain, yang selalu memperlakukan Alana layaknya hewan.
"Kenapa kau tidak mau bertingkah laku layaknya saudara mu yang lain?"
"Aku? Aku memang seperti ini, bagimana? Tingkah ku tenang dan biasa saja, layaknya manusia seperti mu kan?" Ucap Jino yang di angguki gadis itu.
"Tapi... Bukan berati aku berbeda dengan yang lain.. Aku hanya tipe vampir yang bisa menjaga nafsunya, aku ini sebenarnya vampir tingkat tertinggi, golongan ku termasuk dewa karna ibu ku juga memiliki titisan darah dewa, itulah alasan kenapa nafsuku lebih bisa di padam di banding yang lain-
Tapi jangan salah.. Jika nafsuku sudah muncul.. Bukan hanya darah mu yang ku miliki, bahkan aku akan menjadi vampir ternekat yang akan menandai kepemilikan pada peliharaannya sendiri" Lanjutnya yang malah membuat Alana semakin bingung.
Mengerti dengan wajah bodoh Alana, Jino menutup bukunya dengan sedikit kasar dan memandang Alana tajam.
"Dalam arti kata lain, jangankan darah mu...
Aku sendiri bahkan bisa menciptakan darah daging ku di rahim mu itu"
The Vampire Castile
EnhypenEmang agak laen vampir satu ini 😔
Janglup vote+komen yo mazeh😗
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vampire Castille | Enhypen [√]
Fantasia[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! DAN JANGAN LUPA VOTE!]^^ oke? Kisah seorang gadis yang tersesat di sebuah hutan dan berakhir buruk dengan dirinya yang harus di jadikan seorang maind di sebuah kastil yang gadis itu masuki tanpa permisi, dirinya harus te...