《Fairuz!!!》

222 181 247
                                    

Fajar pun tiba. Semua santriwan, santriwati, Ustadz, Ustadzah, tak ketinggalan Kyai Anas dan keluarga nya berbondong-bondong melangsungkan Sholat Subuh berjamaah.

Setelah usai mengerjakan Sholat berjamaah. Genzo buru-buru keluar dan menghadang Ustadz Rival di pintu masjid, dengan raut wajah gelisah.

"Assalamuallaikum Ustadz." salam Genzo mengagetkan Ustadz Rival.

"Waalaikumusallammm..... Kaget saya gus." jawab Ustadz Rival yang terkejut sambil memegang dadanya.

"Maaf Ustadz! Tapi, kita harus segera mencari mas Fairuz. Ini sudah seminggu mas Fairuz pergi tanpa kabar. Saya benar-benar khawatir."

"Ndak usah minta maaf gus. Santaii!! Kalau begitu ayo kita cari sekarang." Jawab Ustadz Rival dengan ciri khas nya mengatakan (Santai)

Tiba-tiba disaat mereka berdua bergegas pergi Umi Anis Keluar dan memanggil Genzo dan Ustadz Rival.

"Genzo? Ustadz?... mau kemana? Ini masih terlalu pagi. Kalian berdua terlihat terburu-buru sekali?" Tanya Umi Anis heran.

"Maaf Umi tapi Genzo harus pergi pagi ini. Genzo harus segera menemukan mas Fairuz." Jawab Genzo cemas.

Umi Anis terdiam. Karena memang selama Fairuz pergi tanpa kabar beliau sangat khawatir.

"Umi jangan khawatir Insyaallah Genzo akan segera membawa mas Fairuz pulang. Assalamuallaikum...." Sambung Genzo, sambil meraih tangan Umi Anis.

"Waalaikumusallam... hati-hati nak!"

*
*
*

Tak terasa beduk menandakan waktu Dzuhur telah tiba. Genzo dan Ustadz Rival memutuskan untuk melaksanakan Sholat dan beristirahat sejenak, setelah dari pagi mereka mencari Fairuz keliling.

"Kemana lagi kita harus mencari mas Fairuz ya Ustadz." Tanya Genzo pada Ustadz Rival lesu.

"Jangan putus asa Gus. Cepat atau lambat insyaallah kita pasti bisa menemukan Gus Fairuz. Gus Genzo yang sabar ya." Hibur Ustadz Rival.

Perbincangan Genzo dan Ustadz Rival tak sengaja didengar oleh ta'mir masjid. Lalu, beliau menghampiri Genzo dan Ustadz Rival.

"Assalamuallaikum." Salam ta'mir masjid memulai obrolan.

"Waalaikumusallam." Jawab Genzo dan Ustadz Rival serentak.

"Begini, Maaf tadi saya ndak sengaja mendengar apa yang sampean-sampean ini bicarakan. Apa sampean lagi nyari seseorang?"

"Nggih pak kita lagi mencari kakak saya. Oh iya, apa bapak pernah melihat orang ini?" Tanya Genzo sembari menunjukkan foto Fairuz yang kebetulan sudah ada dilayar utama ponselnya.

"Nahh!!! Ini yang mau saya bicarakan. Tadi, saya juga sempat melihat foto di hp sampean. Orang yang ada difoto itu kemarin sempat Sholat disini. Lalu,...

"Lalu?? Lalu apa pak!!

"Lalu beliau menceritakan tentang kehidupannya akhir-akhir ini. Nak, tapi selain hal itu ada yang lebih penting lagi."

"Iya Pak, memang akhir-akhir ini ada sedikit masalah. Tapi, mas Fairuz seperti ndak ada masalah apapun. Justru masalah itu datang bertubi-tubi kepada saya. Tapi lupakan saja pak. Lalu, apa yang lebih penting tadi pak." Jelas Genzo sambil melamun dan kelepasan apa yang dia bicarakan.

"Sabarr nak!! Pasti ada jalan keluar dibalik semua masalah."

"Kakak sampean kecelakaan." Sambung sang ta'mir masjid.

"Ya Allahhh.... cobaan apa lagi ini. Hamba bahkan belum menyelesaikan satu masalah hamba Ya Allah mengapa datang lagi masalah." Keluh Genzo dalam hatinya.

Ku Temui Kau Disepertiga Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang