Chapter 12

156 24 0
                                    

"Dih nub, kalah mulu lu"
"......."
"Mereka ngapain?" -Upi
"Main kelereng" -Amu
"Kalian ga ikut nonton" -Amu
"Ga ah, males" -Upi
"Aku ga ngerti main kelereng " -Ryou

"AMU ADA YANG CARIIN!"
"Siapa?"
"Anak cowok kelas sebelah"
"Enzo ya?"
"bentar ya"

"Dadah, makasih ya"
"Sama-sama"
Bersamaan dengan perginya Enzo, datang kelereng melayang ke arah Amu.
"Apasih, apa ga liat orang lagi seneng?" -saat Amu membalikkan badan terlihat Kiki yang memandangnya lekat-lekat. Reflek, Amu pun mundur.

"Ngapain kau? Jaga jarak!"
"Hahah maaf-maaf"
"Aku cuman mau mastiin"
"Mastiin apa?"
"Mastiin siapa cwo yang kamu suka"
"Komukmu itu serem tau"

"Kapalku berlayar Ryou! Kyaaa" -Teriak Upi sambil mengguncang tubuh Ryou
"Belum Pi, mereka masih prenjon. Tunggu one piece tamat dulu baru mereka jadian"
"Lho kok gitu sih?"
"Amu ga bakal ngebuka hatinya semudah itu Pi"


.
.
.
.
.
.
.


Ini cwe yang aku suka, Amu. Dia cantik dan imut. Kalau ga telat, dia bakal ngebagiin permen ke setiap meja dikelas. Saking baiknya, meja yang tak diduduki siapapun juga ia beri. Lalu menunggu didepan pintu kelas untuk menyapa orang-orang.
Khusus cwe, dia bakal memberi pelukan 'selamat pagi'.

"Gud mornying Ryou!"
"Jangan sentuh aku"

Kok Ryou dapet pelukan selamat pagi sih?

"Amu!"
"Apa?"
Kutunjukan gaya rambut baruku ke Amu, namun yang ada aku malah kena pukul. Gapapa rasanya ga sakit kok, cuma benjol dikit.

"Makanya jangan suka bikin anak orang baper. Liat noh, otaknya ilang"

"Ryou, emang aku bodoh ya?"
"Sangat bro"

Hidden Madness // Wee!! X Oc {Discontinued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang