Chapter 29

91 18 0
                                    

Ryou memperhatikan ibunya yang tengah tertidur lelap diatas ranjang. Kamarnya seolah dijadikan 'zona aman' oleh ibunya. Mengambil ponselnya, ia mengetikkan sesuatu didalam grup chat. 

​{Grup masa depan sur- sukses}

Ryuna:
Aku ga bisa ikut, sibuk.

Amu:
Ngomong doang, ngejelasin kaga!

Upi:
Tau tuh! Padahal dipameran ada suatu hal penting.

Ryuna:
Maaf, beneran mendesak ini.

Toro:
Gausah banyak alasan. Tungguin, aku jemput.

Sho:
Ga

Upi:
Ngetik yang jelas Sho (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Amu:
(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Ryuna:
Pemaksaan itu buruk🙏

Baru saja mengetikkan hal itu diponselnya, sebuah helikopter terlihat dari luar jendela. Terlihat Toro yang sudah berdiri di ambang pintu balkon.

"Sini, pokoknya kau harus ikut!" -ucap Toro mengulurkan tangannya.

"Memangnya siapa kau? "

Toro yang bersikeras, segera menarik paksa tangan Ryou. Ryou yang pasrah hanya diam.

"Entah kenapa rasanya seperti diculik"

"Kau ngapa keliatan seneng amat? "-tanya Ryou yang melihat bunga imejiner dibelakang Toro. Memperharikan ponsel ditangannya, lantas ia bertanya.

"Kau chat siapa? "
"Ga perlu tau"
"Ok"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Helikopter mendarat ditempat sepi, namun masih belum terlalu jauh dari pameran.

"Kenapa ditempat sepi gini? "
"Supaya ga ada yang liat"
"Owh"

Mereka berdua berjalan menuju pameran dalam diam. sesampainya didalam, mereka langsung bertemu dengan yang lain.

"Wah, kalian udah sampe! " -Seru Upi

"Toro, misi berhasil? " -bisik Amu yang dijawab anggukan oleh Toro.
"Kalian ngomongin apa? " -Ryou
"Ga ada apa-apa kok"
"Suspicious"

Masuk lebih dalam, Ryou memperhatikan berbagai seni lukis yang ditampilkan. Sedangkan yang lain justru meracau, malangnya nasib Toro harus mengurus bocah-bocah ini. Sedangkan Sho turut menemani melihat lukisan, walau sendirinya tak mengerti apapun.

"Sebentar, kenapa pisang dilakban bisa berarti coba? "
"Ini karya Maurizio Cattelan, judulnya The Comedian"

"Dinamain demikian karna ngebuat kita ketawa dengan berpikir 'hanya sebuah pisang dengan harga selangit' seperti Comedian"

"Oh.. Kau tau banyak tentang seni ya? "

"Apa kau tau?"

"Seni itu indah, namun keindahan itu hanya bisa dinikmati sebagian orang bagi mereka yang ngerti" -Ryuna

"Begitupun hidup, hidup bisa menjadi neraka maupun surga. Tergantung bagaimana kita mengartikannya"

"Aku belajar hal ini dari seseorang"

"Aku tak begitu menyukai hidupku, namun aku tak bisa mati"

"Maksudmu? "

"Aku terikat sebuah janji, namun kini aku tak memiliki penyeselan lagi. Apa kau tau? Senyuman kalian seolah memberi kehangatan buatku, dan aku selalu berterima kasih untuk itu"

"Jika suatu saat terjadi sesuatu, aku harap kalian bisa tegar bersama"

"Ah maaf, rasanya akhir-akhir ini aku agak emosional"

"Ryou, kau ada masalah? Ngomong aja sampai pakai bahasa formal"

"Ahahahhaha Kau peka juga ternyata"

Hidden Madness // Wee!! X Oc {Discontinued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang