Chapter 34

51 13 1
                                    

Halo aku Peijun, setidaknya begitulah dia memanggilku. Aku biasa memanggilnya denga sebutan 'adik' karna jelas aku lebih tua. Namun didunia ini aku bertahun-tahun lebih muda darinya.

Aku berasal dari dimensi lain, tempat dimana dunia tak tampak seperti gambar, tempat dimana dunia tampak tiga dimensi.

Aku adalah mahasiswa jurusan hukum, baru saja aku akan wisuda, namun naasnya aku justru mengalami kecelakaan dalam perjalan kekampus, ya aku ditabrak truck-kun.

Tewas karna seekor truk dan masuk isekai. Bukannya menjadi pahlawan tampan dengan elf cantik menemani. Aku justru berubah menjadi seekor kelomang, sialnya lagi sebagai kelomang betina.

Padahal aku telah bermimpi menjadi seorang pengacara hebat, namun aku malah terdampar ke tempat asing.

Aku terbangun disebuah tepi laut, lalu dipungut kakek tua. Setelahnya cangkangku dileskan dari badan dan diwarnai. Diwarnai, lalu dikeringkan dibawah terik matahari.

Setelah kering, barulah cangkangku dikembalikan. Aku yang sejatinya manusia tidak mengerti pada awalnya. Namun semua selesai dengan baik.

Aku yang seorang kelomang cukup kesulitan saat cangkangku diambil, dikarenakan bagian yang harusnya ditutupi cangkang terbilang sangat sensitif.

Cangkang yang dicat tak baik untukku. Ditambah lagi cangkang kelomang kadang rusak saat proses pewarnaan. Membuat sang kelomang kehilangan cangkang mereka.

Membuatku agak bersalah mengingat sewaktu kecil dulu, aku lumayan sering membeli kelomang dengan cangkang berwarna dahulu dimasa kecil.

Setelahnya, aku dijual disebuah pameran. Aku dibeli sebagai hadiah, berasa jadi barang akunya. Namun beruntungnya aku dirawat oleh gadis? Yang cukup baik.

Aku kadang agak bingung dengan orang ini. Wajahnya seperti lelaki cantik, namun suara dan kelakuannya selayaknya perempuan.

"Kau banci ya? "

pertanyaan yang selalu ada dibenakku disaat melihatnya.

"Hei kepiting, kemarilah" -panggilnya seolah memanggil seekor kucing.

"ASAL LOE TAU YA DECK. GW INI KELOMANG, BUKAN KEPITING!! " -teriakku, namun jelas ia tak akan mengerti.

Ryou? Rian? Anna? Aku bingung yang mana nama asli gadis ini. Suatu hari temannya yang berkunjung menyebutnya Ryou, dilain waktu aku mendengarnya dipanggil Rian oleh seorang pria didalam telepon, dan disaat yang lain lagi aku melihat sebuah foto pigura dengan nama 'Nouva and Anna'.

Entahlah mungkin dia pacarnya? Namun dalam beberapa bulan aku tinggal bersamanya, tak sekalipun aku pernah bertemu lelaki itu.

Dan gadis didalamnya, wajahnya memang sangat mirip dengan Ryou. Hanya warna dan gaya rambutnya yang berbeda. Namun gadis didalam foto itu nampak sangat hidup, tidak seperti Ryou yang sorot matanya saja seperti zombie.

Pigura itu nampak sangat bersih, seringkali aku mendapati dirinya membersihkan foto itu hampir tiap hari. Lalu menyirami buket mawar disampingnya yang telah lama layu.

Dirinya juga sering mengunci diri dikamar, lalu keluar dengan baju lengan panjang. Kadang kala aku dapat melihat bercak merah dilengan bajunya. Entah apa yang dialami bocah itu.

Dia sangat sulit diprediksi, namun aku berani bertaruh ia akan selalu ceria disaat bertemu teman-temannya.

Kami tinggal di apartemen, namun Ryou lebih sering tidur ditempat lain. Kadang kala aku mendapati dirinya terjaga ditengah malam mengerjakan sesuatu, semacam berkas?

Baik mari lupakan tentang cangkang kelomang dan Ryou yang mebingungkan. Kini aku tengah duduk santai dibahunya, lalu tiba-tiba dikejutkan oleh seorang hantu wanita.

Setelahnya kami bertiga dikejar kecoa terbang, cukup mengejutkan sebenarnya ternyata ia takut akan kecoa. Aku benci mengakuinya, tapi kecoa lebih menakutkan daripada setan manapun.

Lagipula mana mungkin aku takut hanya karna hantu wanita? Jujur saja ia justru menggoda daripada menakutkan, dikarenakan EHEM lu-lupakan.

Ditengah pelarian kami, Ryou jatuh terpeleset lumpur. Ia seringkali terjatuh saat menggunakan celana, namun anehnya tetap bisa berdiri tegap dengan rok dan hak tinggi tanpa goyah sedikitpun.

Kecoa itu lantas hinggap diatasnya. Ryou yang malang lantas menangis dalam diam. Dan jujur saja itu lucu! Hahahahhah.

Hidden Madness // Wee!! X Oc {Discontinued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang