Chapter 23

110 17 0
                                    

Sebentar lagi datangnya jam pulang bagi anak-anak smp. Amu, Upi, dan Ryou kini tengah berbincang sembari menunggu terdengarnya bel sekolah.

"Udah mau jam pulang, kalian mau ngebakso ga? " -Amu
"Maaf aku ada urusan" -Upi
"Aku sih bisa aja" -Ryou
"Kalian aja yang kesana, aku gapapa kok"
"Kalau begitu kita main lain kali saja ya! "

Bel yang ditunggu-tunggu akhirnya terdengar. Amu dan Ryou beranjak dari kursi meninggalkan kelas menuju warung teteh, dan Upi dengan jalan yang berbeda. Tidak lupa melambaikan tangan tanda pamitan.

"AMU, RYOU! KALIAN MAU KEMANA? "
"Eh Kiki? Kami mau ke warung teteh. Kamu mau ikut? " -Amu
"Pengennya sih gitu, tapi aku masih ada kegiatan club" -Kiki
"Tak apa, nampaknya banyak orang asik akhir-akhir ini? "
"Omongan mu kenapa jadi formal Ryou? "
"Maaf, mungkin ini sudah kebiasaan"
"Kaaan! "

.
.
.
.
.
.
.
.

"Amu, apa kau tau? "
"Apanya? "

"Aku mencintai seseorang, dia tersiksa, namun aku gagal melindunginya karna terlalu takut"
"Jadi.. Aku berharap bisa melindungi yang tersisa, tanpa menghiraukan halangan yang ada"

"Kamu lagi naksir orang ya? "
"Ga"
"Udahlah Ryou, anak seusia kita emang masanya suka cowo! "
"......... " -Ryou hanya terdiam dengan wajah datarnya

"Aku ga suka ngeliat orang-orang yang aku sayang nangis, tapi aku juga gasuka mereka masang senyum palsu dengan alasan supaya aku ga khawatir"

"Amu, aku harap kamu bisa jujur sama aku"
"Emang apa hubungannya aku sama orang yang kamu cintai itu? "
"Mirip"

Walau hanya satu kata yang keluar dari mulut Ryou, bisa langsung membuat Amu mengerti banyak hal. Ia senang karna dianggap berharga oleh Ryou. namun juga sedih, rasanya seolah hanya dianggap sebagai pengganti.

Melanjutkan perjalanan pulang, mereka memutuskan mengambil jalan pintas. Namun setimpal kah sebuah jalan pintas dengan bahaya yang akan mereka hadapi?

Catatan: fanfic ini tidak berisi konten Yuri/Gl

Hidden Madness // Wee!! X Oc {Discontinued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang