Chapter 32

86 13 1
                                    

Tempat mewah, dengan perabotan mengkilap. Sungguh pantas untuk disebut sebagai rumah konglomerat, mansion lebih tepatnya.

Begitulah pikir Toro disaat dirinya menginjakkan kaki disana. Hanya ada emas dan permata sejauh mata memandang.

Kini ia tengah berdiri didepan sebuah pintu dengan ukiran naga khas chinese. seorang pelayan disampingnya membuka pintu besar itu dengan sekali dorongan.

Didalamnya terdapat seorang perempuan dengan surai coklat dan pupil merah muda, sedang duduk didepan meja besar yang dipenuhi setumpuk berkas.

"Oh Toro? Akhirnya kau datang" -ucapnya

"Maaf akhir-akhir ini aku agak sibuk, bagaimana pekerjaan mu? "

Toro mengeluarkan secarik berkas berisi informasi tentang seseorang.

Name: Sayana Anna
Age: 14
Sex: famale
Blood type: A

Dan berbagai macam keterangan lain. Perempuan itu mengecek nya dengan seksama, lalu mengembalikannya.

"Lebih baik kau samakan tipe darahnya, hanya untuk menghindari kemungkinan terburuk" -ucap gadis itu tegas

"Baik"

"Bukannya tugasmu justru akan berlipat ganda? Mengapa kau berbuat sejauh ini? " -tanya Toro

Gadis itu menghela nafas, lalu tersenyum meremehkan.

"Toro hubungan kita hanyalah beberapa kalimat diatas kertas, bukan teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Toro hubungan kita hanyalah beberapa kalimat diatas kertas, bukan teman. Kau jangan terlalu banyak tau"

*catatan: mereka terhubung karna kontrak

"Demi lelaki itu? "

Deg

"Tingkahmu mengesalkan juga"

"Yah.. Anggaplah hanya orang kaya ingin beristirahat?" -ucapnya

"Si bodoh itu kabur meninggalkan semua tanggung jawabnya padaku, benar-benar menyusahkan"

"Seorang Rian ternyata bisa mabuk cinta ya" -ucap Toro tersenyum ketus, membuatnya mendapat tatapan tajam dari perempuan didepannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Toro merenung, merasakan hawa familiar namun asing. Ia menatap perempuan didepannya datar.

"Aku turut berduka akan apa yang telah menimpa kalian" -Toro

"Kau tau apa akan kekasihku? "-tanya perempuan itu menatap dingin.

"Kau merubah rambutmu? Tetua pasti akan mengamuk" -ungkap Toro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau merubah rambutmu? Tetua pasti akan mengamuk" -ungkap Toro

Gadis itu hanya tertawa kecil menanggapi, seolah itu adalah sebuah lelucon baginya.

"Apa kau tidak terlalu banyak menipunya? " -tanya Toro kembali

Gadis didepannya, Rian. Hanya terdiam menanggapi. Bingung harus menjawab bagaimana.

"Ia menganggapmu sebagai Sayana Anna yang ceria, bukan Mirian La-"

Kalimat Toro terhenti, dikala sebuah pedang panjang menghadang lehernya. Seolah mengisyaratkan dirinya untuk tidak banyak tingkah. Namun Toro yang sudah kesal, tetap berucap.

"Ia mencintai Anna, bukan dirimu"

Pedang panjang itu perlahan mengiris leher Toro, orang yang menguyankan pedang itu menggigit bibirnya gelisah.

"Kau akan membunuhku? Apa kau yakin? " -tanya Toro menyadarkan sang gadis, ia segera mengambil kembali pedangnya dan memasukkan kembali ke dalam sarung.

Toro memegangi lehernya yang mulai bercucuran darah. Rian mengambil sebuah perban dari sebuah kotak, lantas mengobati lehernya.

"Padahal baru saja kau ingin membunuhku" -ucap Toro mengejek

"Kau benar-benar mau ku antar ke surga? "

Selesai dengan itu, Toro kembali menyerahkan sebuah berkas mengenai identitas seseorang.

Name: Ryouna
Age: 16
Sex: Famale

"Kau yakin akan memakai identitas ini? " -tanya Toro yang hanya ditanggapi anggukan oleh Rian, tidak Ryou.

"Jadi kau ingin memakai kepribadian apa lagi disana? "

"Aku akan menunjukan sifat asliku"

"Kau jera? "

Ryou yang kesal kembali mengacungkan pedangnya, dengan mata yang masih fokus memandang berkas.

"Berisik"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Adzan subuh membangunkan Toro yang tadinya tertidur lelap, panik bergegas bersiap sholat.

"Toro? Tumben banget telat bangun" -ucap Kiki yang sudah siap sedari tadi

"Iya, tadi kenapa aku ga dibangunin?! "

"Habisnya kau tidur sambil nyengir gajelas, serem banget pula. Aku ga berani bangunin. "

"Tapi Sho dimana? "

"Sho? Ini Sho.. Lah kok ngilang! "-ucap Kiki mendapati Sho yang menghilang entah kemana

" Lagi keluar mungkin, udahlah mending cepetan ke mushola kitanya"

Begitu pula pikir Kiki. Namun baru keluar dari ruangan, mereka mendapati Sho yang tengah tertidur lelap didekat pintu masuk ruangan perempuan. Membuat keduanya speechless seketika.

Toro dan Kiki mencoba membangunkan Sho, namun setelah bangun ia justru melompat kaget dengan wajah yang semerah tomat. Itu jelas membuat Toro merasa aneh, namun tak berani bertanya.










































Jujur saja aku agak bingung ngebuat backstory Ryou kayak apa, apalagi karakternya agak susah ditebak. Entah kenapa Toro agak berasa ooc disini.

Kira-kira apa kubuat Toro juga naksir Ryou ya? Wkwkkw. Walaupun pada akhirnya Toro bakal tetap ku pasangkan sama Umami sih.. Aku lebih suka ngikutin ship yang emang canon.

Aku rencananya ini fanfic bakal tamat di chap 40/50an, tapi idk lah liat aja nanti? Entah kenapa akhir-akhir ini aku ga dapet ide sama sekali
˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚

Buat mersiapin Chapter baru sekaligus ending aku pengen hiatus selama sebulan. Ga tau diri banget chapnya pendek, hiatusnya lama. Dan mungkin aku bakal crazy up setelah hiatus?

Aku janji bakal buatin Happy end, semoga aja endingnya ga malah ngegantung ( ;∀;)

Comeback in: 1 agust

Hidden Madness // Wee!! X Oc {Discontinued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang