Part 8

4.2K 82 0
                                    

Happy Reading.









Meski sudah berusaha menghilangkan pikiran tentang tanda di tubuh Carla. Nyatanya, semakin berusaha dihilangkan, malah semakin teringat, membuat Nico akhirnya meminta rekaman CCTV hotel.

Namun ternyata, tidak ada yang mencurigakan. Setelah dirinya keluar dari kamar itu, Carla tidak keluar kamar, dan tidak ada siapa pun yang masuk ke dalam kamar.

Dan Carla pun keluar dari kamar itu seorang diri, bellboy yang membantu membawakan koper menunggu di depan kamar. Rekaman CCTV itu sudah sangat jelas, tapi Nico masih sangat yakin ruam di tubuh Carla beberapa adalah kissmark. Bukan hanya ruam alergi

Mengusap wajahnya, Nico bangun dari duduknya, lalu melangkah menuju balkon yang ada di ruang kerjanya. Memutuskan untuk merokok sejenak, agar pikirannya bisa lebih tenang.

***

Sementara di mansion, Carla menoleh ke belakang untuk melihat ke arah cermin. Carla ingin melihat kissmark yang Dario buat di tengkuk dan punggungnya.

"Shit! Dasar bajingan sialan," umpat Carla menggeram kesal.

Sudah dua hari, ruam akibat alergi sudah mulai menghilang, tapi tidak dengan kissmark yang Dario buat. Bukannya menghilang, warna kissmark itu hanya berubah.

Memikirkan cara menghilangkan kissmark itu, Carla membalik badannya hingga menghadap cermin. Carla menatap cermin dengan wajah frustrasi.

Jika menutup dengan makeup, dirinya butuh bantuan seseorang untuk membantunya, tapi tidak mungkin meminta maid membantunya menutupi kissmark itu.

Mengingat Olla, Carla langsung mengambil ponselnya yang ada di meja wastafel. Dengan cepat Carla mencari nomor Olla, lalu menghubungi Olla.

"Kau di mana?" tanya Carla tanpa basa-basi saat Olla sudah mengangkat panggilannya.

"Apartemen," jawab Olla.

"Aku akan ke sana," ucap Carla, lalu langsung mengakhiri panggilan, membuat Olla di sana mengerutkan keningnya, sangat bingung.

***

Mengemudi sendiri ke apartemen Olla, Carla merasa beruntung karena Maxi masih berada di Milan. Besok Maxi baru akan kembali ke Rome, karena lusa sudah kembali masuk sekolah.

Sampai di gedung apartemen Olla, setelah memarkirkan mobilnya, Carla melepas seatbelt, lalu membuka pintu, kemudian keluar dari mobil. Carla melangkah dengan cepat masuk ke dalam gedung apartemen.

Seperti biasa, Carla tidak menekan bel saat sudah di depan pintu unit apartemen Olla, tapi langsung menekan password pintu. Saat pintu sudah terbuka, Carla langsung memanggil Olla sambil terus melangkah masuk. Ternyata Olla berada di ruang tengah.

"Kau harus membantuku," ucap Carla sambil duduk di samping Olla.

Olla meletakkan iPad-nya di atas meja, lalu menatap Carla.

"Membantu apa?" tanya Olla dengan kening berkerut.

"Menutupi kissmark yang ada di tengkuk dan punggungku," jawab Carla.

Satu alis Olla terangkat. "Kenapa harus ditutupi? Apa kau akan menghadiri pesta?" Olla kembali bertanya.

"Tidak. Aku ingin menutupi kissmark itu, karena tidak ingin Nico kembali melihatnya," jelas Carla.

Wajah Olla terlihat semakin bingung. "Memang kenapa kalau Nico melihatnya? Biarkan saja dia melihat hasil karyanya." Olla menanyakan kebingungannya.

"Bukan Nico yang membuat kissmark di tubuhku," ucap Carla.

CRAZY DESIRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang