Happy Reading.
Tidak ingin kembali terjebak dalam perkumpulan para pengusaha saat pagi hari, Carla memilih menemui Olla.
Beruntung Nico tidak masalah dengan itu. Karena memang Nico akan berkumpul dengan para pria, sementara para wanita akan berbelanja setelah sarapan bersama.
Nico sudah menawarkan Carla untuk ikut berbelanja. Dengan halus Carla menolak, berkata dirinya belum menginginkan apa pun.
Carla memang sangat jarang berbelanja, jadi Nico langsung mengerti. Nico tidak berpikir Carla menolak karena malas berkumpul dengan para istri teman-temannya.
Diantar sopir menuju apartemen Olla, Carla melakukan video call dengan Maxi selama di perjalanan. Meski tadi sebelum pergi sudah melakukan video call, tapi tadi melalui ponsel Nico.
Di mana pun Olla berada, perempuan itu selalu mendapatkan fasilitas apartemen. Karena Olla menganggap dirinya akan lebih aman tinggal di apartemen daripada di hotel.
Mobil berhenti di depan lobby apartemen, Carla keluar dari mobil. Carla tersenyum ramah kepada security yang berjaga saat security itu menyapanya dengan ramah.
Saat sudah di dalam lobby, Carla menuju cafe yang ada di sana. Karena Olla berkata sedang sarapan di cafe itu. Dan kebetulan sekali, Carla pun belum sarapan. Carla tadi benar-benar memilih langsung pergi, agar tidak bertemu dengan siapa pun.
Melihat sekeliling, Carla menghampiri Olla saat melihat sahabatnya itu duduk di kursi paling pojok di cafe itu. Olla terlihat sudah menikmati pesanannya.
"Ah, kau sudah datang," ucap Olla saat melihat Carla.
"Are you okay?" tanya Carla khawatir, melihat wajah Olla sangat pucat.
Bahkan kelopak mata Olla terlihat menghitam, sangat jelas terlihat kalau Olla seperti tidak tidur berhari-hari.
Olla menggeleng pelan. "Not okay," jawab Olla tersenyum miris.
Pelayan datang, membuat Carla mengurungkan niatnya untuk kembali bertanya. Carla memilih memesan minuman dan makanan lebih dulu, setelah hanya membaca sekilas menu yang pelayan itu berikan.
Setelah pelayan pergi, Carla kembali menatap Olla yang kini terlihat jelas memakan makanannya tanpa minat.
"Jadi, kau mau cerita di sini atau nanti saja saat sudah di apartemenmu?" tanya Carla.
"Nanti saja. Aku sedang berusaha menghabiskan makanan ini," jawab Olla.
Carla mengangguk, membiarkan Olla kembali makan. Sampai pelayan datang mengantarkan minuman dan makanan pesanannya, Carla mengucapkan terima kasih kepada pelayan itu sebelum pelayan itu pamit undur diri.
Mulai memakan makanannya, Carla berusaha makan dengan cepat, agar dirinya dapat selesai bersamaan dengan Olla. Meski sepertinya, Carla yakin dirinya yang akan selesai lebih dulu. Karena untuk makan satu suap saja, Olla membutuhkan waktu cukup lama.
"Jika kau sudah tidak sanggup menghabiskan itu, jangan dipaksakan," ucap Carla.
Olla mengangguk, lalu bangun dari duduknya setelah minum. Carla pun ikut bangun dari duduk. Keduanya langsung melangkah keluar dari cafe. Tadi Carla sudah membayar pesanan mereka saat baru selesai makan.
Sampai di dalam unit apartemen, Olla melangkah menuju dapur. Carla hanya diam mengikuti. Memang sejak tadi keduanya saling diam. Karena Carla menunggu Olla bercerita dengan sendirinya nanti.
Melihat Olla menuju kulkas, Carla menghentikan langkahnya di samping meja makan. Carla menarik kursi, lalu duduk. Sementara Olla membuka kulkas, lalu mengambil dua minuman kaleng non soda.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY DESIRE [END]
Romance🔞 WARNING 🔞 #Crazy Series 3 Nyatanya, melupakan masa lalu tidaklah mudah. Meski sudah bertahun-tahun lamanya. Sampai muncul keinginan gila untuk merebut kembali perempuan itu dari suaminya. Itulah yang terjadi pada Dario Signorelli. Dario ingin me...