Part 15

2.6K 62 0
                                    

Happy Reading.









Tersentak kaget mendengar suara ponsel berdering, Carla terbangun dari tidurnya. Napas Carla tersengal seperti habis berlari dengan jarak sangat jauh. Kening Carla bahkan berkeringat, padahal pendingin ruangan di kamar menyala.

Berusaha duduk, Carla mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Melihat Nico yang menghubunginya, Carla langsung mengangkat panggilan itu.

"Honey," ucap Nico saat panggilan sudah terhubung.

"Ya, Sayang?" tanya Carla dengan suara serak.

"Kenapa suaramu seperti itu?" Nico balik bertanya.

"Aku baru bangun tidur," jawab Carla sambil mengambil gelas berisi air yang ada di atas nakas.

"Kau tidur jam segini?" tanya Nico.

Memang sekarang jam 10 pagi, jadi Nico pasti akan bingung. Mengingat kalau pun Carla tidur siang, pasti akan tidur setelah makan siang. Carla menghentikan minumnya, lalu kembali meletakkan gelas di atas nakas.

"Kepalaku terasa pusing, jadi aku memutuskan beristirahat," jawab Carla.

"Sejak kapan kau merasa pusing? Apa perlu aku menghubungi Dario?" Suara Nico terdengar khawatir.

"No. Kau tidak perlu menghubunginya. Aku sudah baik-baik saja," jawab Carla berbohong.

Karena sejujurnya, Carla masih merasakan kepalanya terasa pusing.

"Benarkah?" tanya Nico memastikan.

"Ya. Jadi, ada apa kau menghubungiku?" Carla memilih mengalihkan pembicaraan.

"Ah... aku sampai lupa. Aku menghubungimu, hanya ingin memberitahu bahwa aku mendapat undangan pesta di Berlin hari Sabtu nanti. Apa kau mau ikut denganku?" tanya Nico.

"Ya. Aku akan ikut," jawab Carla tanpa berpikir.

"Okay, aku akan menyiapkan semuanya. Kita akan mengganti liburan di Paris dengan Berlin," ucap Nico.

"Okay," balas Carla.

"Kalau begitu, sebaiknya kau kembali istirahat. Aku akan usahakan pulang tepat waktu hari ini. I love you," jelas Nico.

"I love you too," ucap Carla.

Setelah panggilan berakhir, Carla menghela napas, lalu memijat pelipisnya. Terlalu memikirkan kejadian di toilet hotel, membuat Carla merasa sangat pusing. Bahkan sampai akhirnya tadi terbawa mimpi.

Carla memang sempat khawatir dirinya hamil, karena telat menstruasi. Tapi ternyata dirinya telat hanya karena terlalu stress memikirkan semuanya, membuat hormonnya menjadi tidak stabil. Sehingga telat menstruasi.

Merasa bersyukur dirinya tidak hamil, Carla tidak tahu bagaimana nasibnya jika hamil dalam kondisi seperti ini. Ditambah tidak tahu hamil anak siapa. Membayangkan itu, membuat Carla merasa harus lebih berhati-hati lagi menghadapi Dario.

Sejak kejadian di toilet, Dario tidak lagi mengganggu, tapi itu justru membuat Carla khawatir dan bertanya-tanya. Apa yang sedang Dario rencanakan?

Menarik napas dalam, lalu mengembuskannya perlahan, Carla mengulangi itu berkali-kali. Sampai merasa cukup tenang, Carla bangun dari duduknya, lalu melangkah menuju kamar mandi.

***

Keluar dari kamar mandi, wajah Carla terlihat lebih segar. Carla menuju walk in closet. Memutuskan bersiap, karena ingin menjemput Maxi. Hari ini Maxi pulang cepat.

CRAZY DESIRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang