Part 6

6.3K 101 0
                                    

Happy Reading.









Carla mengumpat pelan saat terbangun kepalanya terasa pusing. Sinar matahari sudah sangat terang, membuat Carla kesulitan membuka mata.

Berusaha duduk sambil membuka mata secara perlahan, Carla melihat ke arah kaca yang ternyata tidak tertutup gorden. Baru ingat, kalau semalam dirinya memang tidak menutup gorden.

"Oh shit!" umpat Carla saat melihat tubuhnya tidak tertutup apa pun.

Carla menoleh saat mendengar suara pintu terbuka. Dario keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk melilit pinggang, tangan pria itu memegang handuk kecil untuk mengeringkan rambut.

"Wow... apa kau berniat menggodaku?" tanya Dario menyeringai.

Langsung menarik selimut, Carla dengan cepat menutupi tubuhnya, membuat Dario terkekeh.

"Aku sudah memesan sarapan," ucap Dario.

Mengabaikan ucapan Dario, Carla turun dari ranjang sambil berusaha melilit selimut di tubuhnya. Dario langsung menahan tubuh Carla yang hampir jatuh, karena kesulitan melilit selimut besar itu.

Carla menepis tangan Dario, menatap Dario dengan tatapan kesal. "Jangan menyentuhku," ucap Carla.

"Aku ambilkan handuk," balas Dario.

"Tidak perlu," cetus Carla.

"Kau bisa benar-benar akan jatuh jika menggunakan selimut itu," jelas Dario.

Tidak peduli dengan apa yang Dario katakan, Carla kembali melilit selimut, lalu melangkah dengan susah payah menuju kursi, tas-nya berada di sana.

Dario menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Carla, tapi tetap mengikuti Carla, karena khawatir Carla terjatuh.

Carla mengambil tas-nya, lalu membukanya. Mencari ponselnya, saat sudah dapat, langsung mengeluarkan ponselnya. Carla kembali meletakkan tas-nya di kursi sambil menyalakan ponselnya.

Setiap pergi bersama Nico hanya berdua, setelah menghubungi Maxi sebelum makan malam, Carla pasti akan mematikan ponselnya, agar kegiatan ranjang dengan Nico tidak terganggu.

Saat ponselnya sudah menyala. Tidak butuh waktu lama, banyak sekali pesan masuk dari Nico. Carla mengabaikan semua pesan itu, memilih menghubungi Mommy-nya. Tidak butuh waktu lama untuk Mommy-nya mengangkat panggilannya.

"Hallo, Mom."

Ternyata Maxi yang mengangkat panggilan itu.

"Hallo, Boy," sapa Carla.

"Apa kau baru bangun, Mom?" tanya Maxi.

"Yeah. Apa kau sudah sarapan?" Carla balik bertanya.

"Tentu sudah, Mom. Pasti kau belum sarapan," ucap Maxi.

"Mom akan sarapan setelah ini," balas Carla.

"Kalau begitu, kau harus sarapan sekarang. Aku tidak ingin kau sakit," jelas Maxi.

Bibir Carla langsung tersenyum saat mendengar itu. Meski belum genap 6 tahun, tapi Maxi sudah sangat perhatian padanya. Sikap Maxi sudah seperti orang dewasa.

Dario melihat Carla tersenyum, ikut tersenyum. Sejak dulu, senyum Carla selalu berhasil membuatnya ikut tersenyum dengan sendirinya.

"Baiklah, Sayang," ucap Carla.

"Aku ingin bicara dengan Daddy," pinta Maxi.

Carla memejamkan mata, karena dirinya tidak sanggup mengucapkan kebohongan kepada Maxi. Tapi tidak ada pilihan.

CRAZY DESIRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang