Part 12

3K 72 0
                                    

Double Update.

Happy Reading.









Saat malam, Carla dan Maxi ikut Carina makan malam di mansion Fazio. Setelah selesai makan, Carla sempat berbicara dengan Ara sebentar sebelum pulang.

Carla berharap, kakaknya bisa bahagia bersama Ara. Meski rasanya, kemungkinan itu sangat kecil terjadi. Karena jika melihat hubungan kakaknya dan Ara, hubungan keduanya tidak dapat dikatakan dekat.

Tapi, Carla tetap berharap semua baik-baik saja. Carla tahu kakaknya orang yang baik, meski sikapnya sangat datar dan dingin. Jadi Carla yakin, kakaknya bisa bahagia jika menemukan perempuan yang tepat.

Sampai di mansion, setelah menemani Maxi sampai tidur, Carla kembali ke kamarnya. Memutuskan langsung membersihkan diri, lalu setelah itu Carla memakai gaun tidur dan kimono. Kemudian Carla memilih ke balkon di kamarnya, karena belum mengantuk.

Berusaha menghilangkan semua rasa sesak yang dirasakan, tapi ternyata tidak berhasil, Carla merasa perasaannya malah semakin sesak. Carla tahu bahwa kehidupannya setelah ini akan berubah.

Entah apa yang akan terjadi nanti, Carla tidak mampu menebaknya. Semua rencana dan ekspektasi yang sempat terpikirkan, mendadak hilang begitu saja. Sampai apa pun tidak terpikirkan lagi.

Menikmati angin malam, Carla memejamkan matanya. Carla berusaha menenangkan pikirannya. Berharap semua beban yang ada di hidupnya segera menghilang.

Carla hampir berteriak saat ada yang memeluknya. Tapi saat mencium wangi parfum Nico, Carla menenangkan degup jantungnya yang masih berdegup sangat cepat.

Carla membalik badannya tanpa melepas pelukan Nico. Carla tersenyum menatap wajah tampan di hadapannya. Nico menatap mata Carla lekat, tersenyum melihat wajah cantik Carla.

"Kapan kau pulang?" tanya Carla melihat Nico sudah mengenakan pakaian santai.

"Pekerjaanku sudah selesai tadi sore. Aku memutuskan langsung kembali ke Rome. Tapi ternyata saat aku sampai, kau belum pulang. Jadi aku memutuskan menunggu di ruang kerjaku, dan meminta maid jangan memberitahumu kalau aku sudah pulang," jawab Nico.

"Dasar kau ini," cetus Carla.

Nico terkekeh pelan, lalu mengulurkan tangan kanannya untuk merapikan rambut depan Carla yang tertiup angin.

"Apa yang kau pikirkan sampai melamun seperti tadi?" tanya Nico.

"Memikirkanmu," jawab Carla sambil melingkarkan tangannya di leher Nico.

"Benarkah?" Nico tersenyum menggoda.

"Yeah. Sudah berapa minggu kau tidak menyentuhku. Aku jadi cemburu dengan kertas-kertas di ruang kerjamu yang selalu kau sentuh setiap hari," jawab Carla.

Nico tertawa, lalu mencium hidung Carla.

"I love you so much, Honey," bisik Nico tepat di bibir Carla.

"I love you more," gumam Carla sebelum Nico mencium bibirnya.

Melumat bibir Carla dengan lembut, tangan Nico yang sejak tadi memeluk pinggang Carla, melepaskan pelukannya, lalu dengan cepat memegang kedua paha Carla.

Carla langsung melompat hingga kakinya melingkar di pinggang Nico. Memeluk Nico semakin erat, Carla memperdalam ciumannya. Carla bisa merasakan Nico meremas pahanya sambil melangkah.

Masuk ke dalam kamar, Nico menutup pintu balkon menggunakan kakinya, lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju ranjang tanpa melepaskan ciuman.

Saat sudah di samping ranjang, Nico menurunkan Carla hingga ciuman terlepas. Nico menarik tali kimono yang Carla kenakan, lalu melepas kimono itu. Carla pun tidak tinggal diam, dirinya melepas kaus yang Nico kenakan.

CRAZY DESIRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang