Part 14

2.6K 64 0
                                    

Happy Reading.









Suara erangan dan desahan bersahutan di balkon salah satu villa mewah di pinggir pantai. Sepasang kekasih berbagi kenikmatan, sampai mengabaikan suara ponsel yang terus berdering.

"Angkat dulu, Honey. Siapa tahu itu penting," ucap Dante dengan suara serak.

"Biarkan saja. Selesaikan ini dulu," balas Ally sebelum membuat Dante menunduk, lalu mencium bibir Dante.

Sampai akhirnya keduanya mendapatkan pelepasan bersama, Dante menarik diri, lalu mengambil ponsel Ally yang berada di atas meja. Sementara Ally yang duduk di kursi santai, dengan cepat memakai kembali gaun tidurnya.

"Siapa?" tanya Ally sebelum menerima ponselnya.

"Dario," jawab Dante.

Ally berdecak pelan, lalu mengangkat panggilan Dario setelah melihat bahwa benar Dario yang menghubunginya.

"Kenapa kau baru mengangkat panggilanku?!" cetus Dario saat Ally baru saja menempelkan ponselnya di telinga.

"Karena kau menggangguku," jelas Ally ketus.

"Kau dan Dante belum menikah. Berhenti bepergian seolah kalian sedang honeymoon," ucap Dario.

"Bukan urusanmu. Ada apa kau menghubungiku?" tanya Ally memilih mengalihkan pembicaraan.

Dante yang baru saja selesai memakai celana training-nya setelah memakai celana dalamnya, menggelengkan kepala melihat Ally terlihat kesal.

Memilih merokok, Dante membiarkan Ally berkomunikasi dengan Dario. Karena yakin, pasti yang Dario bicarakan cukup penting sampai menghubungi Ally terus-menerus.

"Aku butuh data Nico yang lebih lengkap lagi," ucap Dario.

"Ck... kau selalu meminta data Nico di saat semua sudah jelas," balas Ally kesal.

"Sudahlah. Kirimkan saja apa yang aku minta," jelas Dario.

"Tidak sekarang. Aku sedang berlibur, jadi tidak mau diganggu," ucap Ally.

"Ally," geram Dario.

"Kau tidak punya hak mengaturku. Jika kau tidak sabar menunggu, maka minta saja orang lain mencari tahu," ucap Ally ketus.

"Baiklah. Kapan kau bisa memberikan data itu?" tanya Dario mengalah.

"Aku baru akan pulang lusa. Jadi kemungkinan, tiga hari lagi aku bisa memberikan data itu," jawab Ally.

"Okay. Aku tunggu," ucap Dario.

Ally langsung mengakhiri panggilan, lalu meletakkan kembali ponselnya di atas meja dengan kencang, membuat Dante terkekeh. Ally bangun dari duduknya, lalu menghampiri Dante.

Duduk di pangkuan Dante, Ally mengalungkan tangannya di leher Dante dengan wajah masih terlihat kesal.

"Apa yang Dario minta?" tanya Dante.

"Data Nico," jawab Ally.

"Aku sangat kesal sekali, dua pria yang dekat denganku sangat sibuk dengan keluarga Marchetti. Kau selalu membantu Ara mencari tahu tentang Fazio, sementara Dario terlihat tergila-gila dengan Carla sampai mencari tahu tentang Nico. Apa tidak ada keluarga lain selain keluarga Machetti?!" Ally berucap dengan wajah sangat kesal.

CRAZY DESIRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang