Part 13

2.9K 66 0
                                    

Happy Reading.









Sesuai rencana, Carla memesan gaun dan jas yang serasi untuk dirinya dan Nico. Penampilan Carla terlihat sangat cantik, sampai Nico rasanya tidak rela Carla dilihat banyak pria.

"Ayolah, Sayang. Mereka semua tahu aku istrimu, jadi mereka tidak akan ada yang berani macam-macam," ucap Carla sambil terus mengelus tangan Nico.

"Mereka memang tidak akan berani macam-macam, tapi pasti mereka akan menatapmu dengan tatapan lapar. Kau sangat tahu, aku tidak suka rambutmu digulung seperti itu," jelas Nico.

Carla tersenyum tipis, lalu memeluk lengan suaminya. Nico sedang merajuk, karena rambutnya tidak dibiarkan tergerai, melainkan digulung menjadi gulungan yang sangat rapi. Sehingga memperlihatkan dengan jelas leher mulus yang kini terdapat kalung sangat indah pemberian Nico.

"Rasanya, aku ingin mengurungmu di kamar saja," ucap Nico.

"Setelah pulang dari acara itu, kau boleh mengurungku," balas Carla.

Nico yang sangat gemas, dengan cepat mencubit hidung Carla, membuat Carla tertawa, lalu mencium pipi Nico. Namun saat Carla ingin menjauh, Nico langsung melumat bibirnya.

Beruntung antara sopir dan kursi belakang terdapat sekat yang tertutup, sehingga sopir tidak tahu apa yang terjadi di belakang.

***

Sampai mobil berhenti di depan salah satu hotel, Nico dan Carla keluar dari mobil. Keduanya langsung mendapat sorotan dari para wartawan. Tangan Nico sudah berada di pinggang Carla.

Keduanya melangkah masuk ke dalam hotel, langsung di arahkan menuju ballroom. Saat sudah di dalam ballroom, Nico dan Carla langsung menjadi pusat perhatian.

Nico mengajak Carla menghampiri pemilik acara lebih dulu. Saat melewati para tamu yang hadir, Carla tersenyum, membuat mereka juga ikut tersenyum. Sementara Nico bersikap biasa saja.

"Selamat atas peresmian hotel ini, Mr. Moren," ucap Nico mengulurkan tangannya.

"Terima kasih. Saya sangat senang Anda bisa hadiri, Mr. Valentino," balas pria setengah baya itu.

Fauzto Moren, pria setengah baya itu adalah salah satu pengusaha yang sangat sukses di Amerika. 1 tahun yang lalu, Fauzto memutuskan pindah ke Italy. Sempat menetap di Milan, kini Fauzto sudah menetap di Rome.

Tidak memiliki anak, Fauzto masih memimpin perusahaannya sendiri meski usianya sudah tidak muda lagi. Jadi tidak heran kalau Fauzto sangat disegani. Karena selain memang pengusaha suskes, usia membuat Fauzto dianggap senior dalam dunia bisnis.

Carla juga mengucapkan selamat dengan ramah. Bahkan Carla mendapat pujian dari pria setengah baya itu. Fauzto mengatakan bahwa Carla sangat cantik, dan sangat cocok bersanding dengan Nico.

Bahkan Lauren, istri Fauzto juga sangat ramah pada Carla. Lauren langsung mengajak Carla mengobrol beberapa hal. Meski perbedaan usia antara keduanya cukup jauh, Carla tetap bisa mengimbangi pembicaraan dengan baik.

"Dario," ucap Fauzto.

Mendengar nama itu, tubuh Carla mendadak tegang. Carla menoleh, langsung melihat pria yang sangat menyebalkan menurutnya, kini melangkah mendekat.

"Selamat atas peresmian hotel ini, Uncle," ucap Dario sebelum memeluk Fauzto.

"Terima kasih, Son," balas Fauzto membalas pelukan Dario.

Setelah pelukan terlepas, Dario menatap Nico.

"Senang bertemu denganmu," ucap Dario mengulurkan tangannya.

CRAZY DESIRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang