Happy Reading.
Duduk di kursi tunggu, Carla melihat Maxi bermain bersama Dario. Sudah 1 jam berlalu, permainan yang keduanya pilih sudah berganti-ganti. Sampai Carla tidak menghitung berapa banyak permainan yang sudah keduanya mainkan.
Mengambil ponselnya dari dalam tas saat mendengar dering tanda Nico yang menghubunginya, Carla langsung mengangkat panggilan itu saat sudah memegang ponselnya.
"Ya," ucap Carla saat sudah menempelkan ponselnya di telinga.
"Kau sedang berada di mana?" tanya Nico.
"Aku dan Maxi sedang berada di mall. Dan kebetulan, kami tidak sengaja bertemu dengan Dario saat makan siang tadi. Sekarang Maxi sedang bermain bersama Dario," jawab Carla menjelaskan.
Meski sebenarnya penjelasan itu tidaklah penting. Karena Nico pasti sudah tahu.
"Apa kau sudah tidak merasa pusing?" Nico kembali bertanya.
"Ya. Aku sudah baik-baik saja," jawab Carla.
"Syukurlah," ucap Nico.
"Ada apa kau menghubungiku?" tanya Carla.
"Ah... aku hanya ingin memberitahumu kalau aku akan pulang telat. Karena ada pekerjaan dadakan yang harus aku selesaikan dengan cepat. Jadi, jangan menungguku, kau bisa makan malam dengan Maxi lebih dulu," jawab Nico.
"Oh, okay. Kau jangan telat makan malam," ucap Carla.
"Okay. I love you," balas Nico.
"I love you too." Panggilan berakhir.
Carla memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas, lalu kembali melihat Maxi dan Dario yang terlihat sangat semangat sekali bermain. Carla tahu, pasti Maxi rindu bermain bersama Nico, mengingat beberapa bulan ini Nico sangat sibuk.
Namun Carla bersyukur, Maxi adalah anak yang pintar, bisa mengerti jika diberi penjelasan yang baik dan benar. Jadi anak itu tidak pernah merengek atau marah pada Nico atau dengan siapa pun jika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Dario meminta Maxi melanjutkan permainan, lalu dirinya melangkah menuju Carla. Dario bisa melihat Carla melamun, membuatnya terkekeh karena wajah cantik itu terlihat menggemaskan.
"Apa yang sedang kau pikirkan?"
Carla tersentak kaget saat suara Dario. Langsung menoleh, Carla menatap Dario dengan tatapan tajam.
"Mata indahmu itu selalu saja menatapku seperti aku seorang penjahat," ucap Dario sebelum duduk di samping Carla, membuat Carla refleks bergeser.
"Memang kau penjahat," balas Carla sebelum bangun dari duduknya, tapi dengan cepat Dario menarik tangan Carla, hingga Carla kembali duduk.
"Kau!" seru Carla nyaris berteriak, karena terlalu kesal.
"Sssttt... jangan berisik. Atau kita akan menjadi pusat perhatian pengunjung di sini," ucap Dario.
Carla menyentak tangannya sampai genggaman Dario terlepas, lalu duduk dengan benar.
"Aku sudah lelah, okay. Sebenarnya apa maumu?" tanya Carla.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY DESIRE [END]
Romance🔞 WARNING 🔞 #Crazy Series 3 Nyatanya, melupakan masa lalu tidaklah mudah. Meski sudah bertahun-tahun lamanya. Sampai muncul keinginan gila untuk merebut kembali perempuan itu dari suaminya. Itulah yang terjadi pada Dario Signorelli. Dario ingin me...