Happy Reading.
Mendengar suara pintu tertutup, Carla memejamkan matanya. Dario sudah pergi setelah apa yang dirinya ucapkan dengan jelas, dan sangat serius.
Membuka mata, lalu melihat ke arah meja, di mana semua makanan yang Dario pesan sudah tertata rapi, Carla kembali memejamkan matanya. Carla menarik napas, lalu mengembuskannya perlahan.
Mengulang beberapa kali, saat membuka mata, Carla langsung merapikan semua barang-barangnya. Tidak berniat memakan makanan yang Dario pesan, Carla memutuskan akan langsung ke bandara.
Sebelum check out, Carla memesan tiket pesawat. Meski membaca pesan Nico yang mengatakan private jet sudah menunggu di bandara, Carla memilih naik pesawat komersial.
Perasaan Carla sangat tidak karuan, semua rasa mencampur menjadi satu. Sampai tidak dapat menjabarkannya dengan jelas, apa yang dirinya rasakan sebenarnya.
Tapi sepertinya, rasa bersalah lebih mendominasi. Namun, Carla tidak tahu dirinya merasa bersalah kepada Nico atau kepada Dario. Carla merasa dirinya sudah menyakiti kedua pria itu.
***
Rome, Italy.
Mengusap wajahnya dengan kasar, Carla melihat ke arah jalanan. Kini dirinya sudah sampai di Rome, sedang dalam perjalanan menuju mansion. Carla bahkan juga memilih naik taxi, padahal Nico sudah meminta sopir menjemputnya.
Hanya membaca pesan Nico, Carla tidak berniat membalasnya. Bahkan mengabaikan semua panggilan Nico. Sampai akhirnya, Carla memilih mematikan ponselnya.
Sampai di mansion, setelah membayar taxi, Carla keluar dari taxi. Sopir taxi membantu mengeluarkan koper Carla. Maid yang menyambut Carla, langsung mengambil alih koper Carla.
Melangkah masuk ke dalam mansion, langkah Carla terhenti saat melihat Nico melangkah dengan cepat ke arahnya. Wajah Carla terlihat sangat datar menatap Nico.
"Aku tahu, aku sangat salah meninggalkanmu. Tolong jangan menyiksaku seperti ini," lirih Nico saat sudah di hadapan Carla.
Nico ingin meraih tangan Carla, tapi dengan cepat Carla menautkan tangannya ke belakang tubuhnya, membuat Nico menghela napas.
"Kau boleh memaki dan memukulku. Tapi tolong, jangan diamkan aku seperti ini," ucap Nico.
"Apa aku sudah tidak penting lagi untukmu?" tanya Carla dengan suara sangat datar, ekspresi wajahnya bahkan tidak berubah sama sekali.
"Sampai kapan pun, kau selalu yang terpenting untukku. Maafkan aku, semalam pergi begitu saja, karena keadaannya benar-benar mendesak," jelas Nico.
Memejamkan matanya, Carla sadar dirinya tidak bisa egois. Apa yang dilakukan semalam bersama Dario sangat jelas adalah kesalahan yang sangat fatal. Tidak sebanding dengan yang Nico lakukan. Nico hanya meninggalkannya untuk pekerjaan, bukan untuk perempuan lain.
Sementara dirinya menghabiskan malam yang sangat panas bersama pria lain. Kembali membuka mata, Carla tersenyum menatap Nico.
"Aku memaafkanmu," ucap Carla.
Nico ikut tersenyum, lalu langsung memeluk Carla. Membalas pelukan Nico, Carla mengucapkan maaf dalam hatinya, karena sudah membuat pernikahannya dengan Nico ternoda.
Saat pelukan terlepas, Nico menangkup wajah Carla, lalu langsung mencium bibir Carla. Perlahan, Carla membalas setiap lumatan Nico. Keduanya berciuman dengan mesra.
Ciuman terlepas, keduanya saling tersenyum. Nico merapikan rambut Carla bagian depan.
"Sebagai permintaan maafku, bagaimana kalau malam ini kita romantic dinner di restoran favorite-mu?" tanya Nico.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY DESIRE [END]
Romance🔞 WARNING 🔞 #Crazy Series 3 Nyatanya, melupakan masa lalu tidaklah mudah. Meski sudah bertahun-tahun lamanya. Sampai muncul keinginan gila untuk merebut kembali perempuan itu dari suaminya. Itulah yang terjadi pada Dario Signorelli. Dario ingin me...