Happy Reading.
Suasana ballroom sangat ramai, semua tamu yang hadir tampil sangat glamor. Penampilan dari atas rambut sampai ujung kaki sangat diperhatikan. Tidak terlewatkan seujung kuku pun.
Meski Carla memakai gaun yang tidak terlalu mencolok dari warna atau pun model, serta perhiasan yang sederhana, tapi yang melekat di tubuh Carla memiliki harga yang fantastis. Aura Carla sudah menunjukkan bahwa perempuan itu bukan perempuan biasa.
Tangan kanan Nico berada di pinggang Carla, melangkah menuju pemilik acara. Nico bisa melihat sang pemilik acara yang merupakan temannya tersenyum saat melihatnya.
"Long time no see, Brother. How are you?" tanyanya saat jarak Nico dan Carla sudah dekat.
"Aku sangat baik, Noah. Bagaimana denganmu? Selamat untuk ulang tahun perusahaanmu. Aku harap perusahaanmu semakin maju," ucap Nico sambil mengulurkan tangannya saat sudah di hadapan pria bernama Noah itu.
Noah juga mengulurkan tangannya. Menjabat tangan Nico dengan bibir tersenyum ramah.
"Seperti yang kau lihat. Aku juga sangat baik. Terima kasih kau sudah datang, dan terima kasih untuk doamu," balas Noah.
"Kau belum pernah bertemu dengan istriku 'kan? Kenalkan... ini istriku, Carla Valentino," ucap Nico saat jabatan tangan dengan Noah terlepas.
Meski berteman, tapi Nico dan Noah tidak sedekat itu. Karena baru saling mengenal beberapa bulan yang lalu. Jadi Noah belum pernah bertemu Carla.
Noah menatap Carla dengan bibir tersenyum. "Kenalkan, aku Noah. Terima kasih sudah datang ke acara ulang tahun perusahaanku, Mrs. Valentino," ucap Noah sambil mengulurkan tangannya.
"Aku sangat senang bisa menjadi salah satu tamu yang datang ke acaramu. Dan jangan berbicara formal seperti itu, kau bisa memanggilku Carla," balas Carla saat sudah menjabat tangan Noah.
Suara MC terdengar saat jabatan tangan Carla dan Noah terlepas. MC meminta Noah naik ke atas panggung untuk memberikan sambutan.
"Silakan duduk. Aku harap kalian menikmati acara ini," ucap Noah.
"Tentu. Aku dan istriku akan menikmati acaramu," balas Nico.
Ketiganya berpisah. Nico dan Carla melangkah menuju kursi sesuai undangan. Sementara Noah menuju panggung.
"Terima kasih, Sayang," ucap Carla saat Nico menarik kursi untuknya duduk.
"My pleasure, Honey," balas Nico sebelum menarik kursi di samping Carla, lalu duduk.
Layaknya acara para pengusaha pada umumnya, saat acara makan malam sudah selesai, beberapa pengusaha saling menghampiri.
Carla menikmati red wine yang disajikan, mengabaikan Nico yang sedang mengobrol entah dengan siapa. Meski sempat berkenalan, Carla tidak mengingat nama pria itu. Karena sejak tadi banyak sekali yang berkenalan dengannya.
Meski bukan tipe orang yang suka berbasa-basi, tapi Carla tetap berusaha ramah kepada siapa pun yang dirinya temui. Karena sebagai istri Nico, dan berasal dari keluarga Marchetti, apa pun yang dilakukan selalu menjadi perhatian orang lain.
Muak?
Sudah pasti. Karena memasang topeng ramah saat berhadapan dengan para pengusaha serta para istrinya yang selalu membanggakan harta suaminya, membuat Carla merasa sangat muak.
Tapi itulah hidup, terkadang harus tampil tidak sesuai dengan diri sendiri hanya untuk dapat diterima di sekeliling yang memang dasarnya penuh kepalsuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY DESIRE [END]
Storie d'amore🔞 WARNING 🔞 #Crazy Series 3 Nyatanya, melupakan masa lalu tidaklah mudah. Meski sudah bertahun-tahun lamanya. Sampai muncul keinginan gila untuk merebut kembali perempuan itu dari suaminya. Itulah yang terjadi pada Dario Signorelli. Dario ingin me...