CRAZY DESIRE [END]

Part 10

Happy Reading.

Saat sudah rapi ingin pergi, suara ponsel tanda ada yang menghubunginya, membuat Carla menghentikan langkahnya. Membuka tas-nya, Carla mengambil ponselnya.

Melihat Mommy-nya yang menghubungi, Carla langsung mengangkat panggilan itu.

"Ya, Mom," ucap Carla saat sudah menempelkan ponselnya di telinga.

"Kau di mana?" tanya Carina.

"Di mansion. Tapi, aku ingin pergi ke apartemen Olla. Ada apa, Mom?" Carla balik bertanya sambil melanjutkan langkahnya.

"Kau pasti belum melihat berita," ucap Carina.

"Ya, aku melihat berita hari ini. Memang ada apa?" Carla kembali bertanya.

"Fazio menghamili Ara," jawab Carina.

"WHAT?!" Carla langsung menghentikan langkahnya.

Di sana, Carina berdecak kesal sambil menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Bagaimana bisa, Mom?" tanya Carla setelah berhasil mengatasi kekagetannya.

"Tentu saja karena Fazio dan Ara berhubungan badan," jawab Carina.

"Ck. Maksudku, bagaimana bisa itu terjadi? Selama ini, Fazio bahkan selalu mengabaikan Ara." Kali ini Carla yang berdecak kesal.

"Mom juga tidak tahu. Fazio tidak mengangkat panggilan Mom, dan tidak membalas semua pesan Mom," jelas Carina.

"Aku akan coba menghubungi Fazio," ucap Carla.

"Ya. Mungkin kalau kau yang menghubungi, dia mau mengangkat panggilanmu," balas Carina.

"Okay. Aku akan menghubungi Fazio setelah ini," jelas Carla.

"Mom akan ke Rome nanti siang," ucap Carina.

"Aku tunggu. Setelah urusanku dengan Olla selesai, aku akan langsung pulang," balas Carla.

"Okay," ucap Carina sebelum mengakhir panggilan.

Carla langsung menghubungi Fazio. Namun, Fazio tidak juga mengangkat panggilannya. Setelah mencoba 5 kali, akhirnya Carla menyerah. Tidak lagi menghubungi Fazio, Carla hanya mengirim pesan, menanyakan kebenaran berita itu.

Melihat semua berita yang ada di internet, Carla menggelengkan kepalanya. Karena ternyata Ara sampai bersikap sejauh itu untuk mendekati kakaknya.

Memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas, lalu Carla melanjutkan langkahnya keluar dari mansion. Dirinya harus segera ke apartemen Olla, karena Olla berkata nanti siang akan pergi ke Berlin. Jadi sebelum sahabatnya itu pergi, dirinya harus sampai lebih dulu.

***

Sampai di depan unit apartemen Olla, seperti biasa, Carla langsung menekan password, lalu masuk ke dalam. Memanggil Olla berkali-kali, tapi tidak ada jawaban, membuat Carla akhirnya menuju kamar Olla.

"Ahhh... lebihhh cepathhh, pleasehhh."

Kening Carla berkerut saat mendengar suara samar dari dalam kamar Olla. Berdiri di depan pintu, Carla mendekatkan telinganya hingga menempel pintu.