Part 18

2.3K 60 0
                                    

Happy Reading.









Berlin, Germany.

Entakan di bawah semakin cepat, kedua manusia berbeda jenis kelamin sedang berbagi kenikmatan di salah satu kamar hotel ternama di Berlin. Keduanya bermandikan keringat seolah pendingin ruangan tidak berfungsi. Padahal suhu sudah sangat dingin.

"Ahhh... Laiv."

Olla memeluk Laiv erat saat dirinya akan mendapatkan pelepasan. Laiv pun semakin mempercepat hujamannya untuk mendapatkan pelepasan bersama. Ini akan menjadi pelepasan ketiga untuk Olla, dan pertama untuk Laiv.

Erangan dan desahan panjang terdengar saat keduanya mendapatkan pelepasan bersama. Laiv ambruk di atas tubuh Olla. Dengan tangan bergetar, Olla mengelus punggung Laiv, berusaha menahan diri agar tidak menangis.

Laiv bangkit dan menarik diri. Dengan cepat Olla menarik selimut. Laiv sudah turun dari ranjang, mengambil handuk yang tergeletak di lantai, lalu melilit ke pinggangnya.

"Mau mandi bersama?" tanya Laiv, menatap Olla yang kini juga menatapnya.

"Tidak. Kau saja lebih dulu," jawab Olla menolak.

Laiv mengangguk, lalu melangkah menuju kamar mandi. Olla menggeser selimut, dengan cepat turun dari ranjang, lalu melangkah menuju lemari. Olla membuka lemari, mengambil bathrobe, lalu memakainya.

Mengambil ikat rambut yang ada di atas meja di samping lemari, Olla mengikat rambutnya menjadi satu ikatan. Lalu Olla mengambil pakaian dan dalamannya yang berantakan di lantai.

Mengumpulkan semuanya menjadi satu, Olla meletakkan gulungan pakaian itu di atas meja samping lemari. Kemudian melangkah menuju sofa yang ada di dekat ranjang.

Olla mengambil ponselnya dari atas meja yang ada di depan sofa. Mengirim pesan ke Carla, Olla menanyakan kapan Carla sampai Berlin. Karena Carla semalam mengirim pesan, mengatakan ada hal penting ingin dibicarakan saat sudah sampai Berlin.

Mendengar pintu kamar mandi terbuka, Olla meletakkan kembali ponselnya di atas meja. Laiv muncul dengan wajah terlihat segar. Rambut pria itu masih basah.

"Kau ingin sarapan apa?" tanya Laiv.

"Apa saja," jawab Olla.

Laiv mengangguk, lalu melangkah menuju telepon hotel yang ada di atas nakas. Sementara Olla bangun dari duduknya, lalu melangkah menuju lemari.

Olla mengambil paper bag yang semalam dirinya bawa. Paper bag itu berisi dalaman dan pakaian ganti. Kemudian Olla melangkah menuju kamar mandi.

Saat Olla keluar dari kamar mandi dengan penampilan sudah rapi, suara bel terdengar. Laiv yang kini sudah mengenakan celana jeans selutut dengan atasan kaus hitam polos, langsung melangkah menuju pintu.

Olla melangkah ke arah meja yang ada di samping lemari, di mana tadi dirinya meletakkan pakaian kotornya. Olla memasukkan gulungan pakaiannya ke dalam paper bag bekas pakaian bersih.

Laiv mempersilakan karyawan room service masuk ke dalam kamar, lalu karyawan itu menata makanan di meja yang ada di depan sofa. Setelah makan tersaji, karyawan itu pamit undur diri.

"Aku memesan makanan dan minuman kesukaanmu," ucap Laiv saat Olla melangkah mendekat.

"Terima kasih," balas Olla.

Keduanya duduk di sofa berdampingan, lalu mulai menikmati makanan dengan tenang tanpa suara. Sampai selesai makan, Olla mengubah posisi duduknya hingga menatap Laiv.

"Setelah urusanku dengan Carla selesai, aku akan kembali ke Moscow," ucap Olla.

"Kau dipindahkan ke sana?" tanya Laiv.

CRAZY DESIRE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang