Chapter 5: Debut

1.6K 189 25
                                    

Masa magang Winter di SM selama 6 bulan sudah berakhir. Pertemuan di rooftop adalah pertemuan terakhirnya dengan Jaemin. Jaemin disibukkan dengan latihan untuk debutnya dan Winter juga sibuk membantu di divisi lain. Mungkin Jaemin pun tidak menyadari Winter sudah tidak lagi magang di SM.

Di lain sisi, Winter selalu memantau media sosial SM Entertainment. Ia sudah tidak menyangkal lagi bahwa dirinya memang menantikan Jaemin debut. Ia tau betul proses rekaman Jaemin yang tidak mengenal waktu pagi ataupun malam, begitupun jadwal latihannya dan juga perseteruannya dengan anggota grupnya. Rasanya mengetahui kalau Jaemin akan debut akan melegakan hatinya.

Waktu itu tiba ketika Winter sedang sibuk menyusun skripsinya. Ia saat itu sedang di perpustakaan. Ketika ia sudah penat, ia berselancar di internet dan menemukan teaser boygroup baru dari SM Entertainment. Boygroup itu bernama DreamZ, di dalam teaser itu satu per satu anggota baru diperkenalkan dan Jaemin salah satunya. Ia hampir berteriak di dalam perpustakaan namun sebisa mungkin ia tahan. Renjun pun merupakan salah satu membernya dan dua lainnya bernama Haechan dan Jeno sebagai leadernya.

Winter merasa lega. Dipandanginya foto teaser milik Jaemin. Di foto itu Jaemin tampak berbeda, mungkin karena kostum dan juga make up yang dikenakannya. Winter ingin sekali mengucapkan selamat, tapi sayangnya ia tidak tau nomor ponsel Jaemin. Ah, lagipula seorang idol kan tidak bisa memberikan nomor ponselnya sembarangan. Jadi Winter hanya menulis selamat di kolom komentar.

"Selamat, Na Jaemin. Glad you've made it. I know you'll do your best. Fighting!"

Ia tau, Jaemin tidak akan pernah membaca komentarnya diantara ribuan komentar di fotonya. Tapi setidaknya ia bisa ikut berbahagia dengan debutnya teman rokoknya itu. Kalau mungkin ada kesempatan untuk bertemu dengan Jaemin lagi ia ingin mengatakannya secara langsung.

***

Debutnya Jaemin sebagai idol mengawali jadwalnya yang super padat. Di awali dengan persiapan debutnya, latihan untuk comeback stage siang dan malam, promo di berbagai acara TV, pemotretan di berbagai majalah, kembali latihan lagi, syuting konten promosi dan seterusnya. Ia tidak punya waktu untuk berpikir yang lain dan hanya fokus dengan jadwalnya. Rokok yang selalu ia sembunyikan masih terbungkus rapat dan tidak sebatang pun ia bakar.

Waktu bergulir begitu cepat dari jadwal ke jadwal. Setelah ia dan membernya menyelesaikan promo debutnya, mereka akan diberi libur untuk beberpa waktu lalu melanjutkan untuk mempersiapkan materi untuk comeback selanjutnya. Dilanjutkan dengan latihan lagi dan lagi begitu seterusnya.

Seperti biasa Jaemin adalah member terakhir yang terlambat menghafal koreo. Member yang lain tampak mulai bisa menoleransi kelemahan Jaemin dan mereka setuju untuk beristirahat sebentar untuk mengumpulkan konsentrasi. Mereka juga membiarkan Jaemin untuk pergi dan memiliki waktu untuk dirinya sendiri.

Jaemin sudah mengantongi rokok di saku celananya. Seperti biasa ia pergi menuju pojok rooftop favoritnya. Di saat seperti ini, ia tiba-tiba mengingat Winter. Mungkin rasanya akan menyenangkan untuk merokok bersama-sama ketika Jaemin merasa lelah secara mental seperti ini. Ia bahkan bisa membayangkan dengan jelas tangan mungil gadis itu yang mengapit rokok dan bibir tipisnya yang mengepulkan asap. Aneh, semuanya tampak begitu nyata. Bahkan aroma menthol dari rokok yang biasa Winter hisap pun tercium di udara.

"Hei, Na Jaemin."

"Kim Winter?!" Jaemin berseru. Ia sangat terkejut melihat perempuan yang ada di dalam pikirannya benar-benar ada di sana.

"Iya, ini aku Kim Winter." Jawab Winter kalem.

Jaemin berjalan mendekati Winter dan berdiri di sebelahnya, "Kamu ngapain di sini?"

"Ngerokok." Ujarnya sambil mengepulkan asapnya ke wajah Jaemin dengan sengaja.

"Iya, aku tau lah." Ujar Jaemin sambil memutar bola matanya, "You know what I'm talking about."

Cigarette and CondomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang