Setelah hari itu, hidup Winter tidak tenang. Kalau ia digosipkan berpacaran dengan orang lain mungkin hidupnya akan lebih mudah. Tapi ini Na Jaemin, idola satu sekolah. Pandangan para siswi sangat sinis terhadapnya. Ucapan-ucapan jahat mereka sangat jelas terdengar. Mereka bahkan tidak repot-repot untuk berbisik.
"Kim Winter padahal biasa saja."
"Dia jelek!"
"Bisa-bisanya dia berpacaran dengan Na Jaemin."
"Pake ilmu hitam kali dia."
Winter hanya berdecak tidak percaya. Ilmu hitam apanya. Mereka pikir dia penyihir? Dasar Na Jaemin sialan!
Winter bergegas mencari Jaemin ke kelasnya. Ia mendapati Jaemin sedang mengobrol bersama dengan teman-temannya dengan santai. Bisa-bisanya ia masih tenang di situasi yang kacau ini.
Jaemin menyadari kehadiran Winter dan mendongak ke arahnya. Ia tersenyum mengejek, "Eh, ada pacar." Ucapnya.
Winter mendengus, "Kita harus bicara kayanya."
"Oke." Kata Jaemin santai.
Winter pergi meninggalkan kelas disusul oleh Jaemin. Ia berjalan terus sampai rooftop sekolah, dimana jarang sekali murid ke sana.
"Bisa ga kamu ga terlalu mendalami peran pacar ini?" Kata Winter. "Aku capek, aku cuma mau lulus dengan tenang."
"Bukannya kamu beruntung? Kamu digosipkan berpacaran denganku." Kata Jaemin enteng.
"Itu adalah hal tersial dalam hidupku." Kata Winter, "Masalahnya aku yang dihina!"
"Aku kan udah bilang, ini kesempatan untuk terus ngawasin kamu."
"Aku juga udah bilang, aku ga akan bilang apa-apa tentang itu."
"Jadi gimana?" Tanya Jaemin.
"Ya bilang kita putus atau apa kek."
"Males."
Winter menatap Jaemin tidak percaya, "Na Jaemin bener-bener ya kamu!"
Jaemin tersenyum mendengar namanya meluncur dari bibir gadis judes itu, "Baru pertama kali kamu panggil namaku."
"It's not even important!"
Jaemin hanya mengedikan bahu, "Kamu bilang kamu ga mau menurutiku kan?" Jaemin berjalan ke arah Winter dan berdiri dekat sekali dengannya, "Akupun ga mau menuruti apa katamu." Lalu ia pergi meninggalkan Winter.
"NA JAEMIN SIALAN!!!" Teriak Winter.
Jaemin hanya tersenyum miring mendengar teriakan gadis itu.
Winter kembali ke kelasnya dengan perasaan yang campur aduk. Ia benar-benar kesal dengan makhluk yang satu itu. Bisa-bisanya dia seperti itu.
"Winter, aku cari-cari kamu dari tadi." Sapa Yeri.
"Oh, kenapa?" Tanya Winter.
Yeri mendekat dan tersenyum, "Aku sama Mark sudah membicarakan ini."
"Soal apa?"
"Weekend ini kita double date yuk!" Kata Yeri penuh semangat.
"Apa?!" Tanya Winter ga percaya.
"Aku sama Mark, kamu sama Jaemin."
"Nggak!" Winter dengan sigap menolak.
"Loh kenapa?"
"Aku sama Jaemin ga pacaran, Yer."
Yeri mengernyit, "Tapi buktinya ada foto kalian berdua. Ga usah ngelak deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cigarette and Condom
FanfictionWe don't need to know right now Check if it's love The world is too complicated How about living simply? Will you sleep by holding my hand forever? Will you be responsible for me forever? We don't need to know right now (Lyrics: Cigarette and Condom...