Chapter 12: Jealousy

2K 175 40
                                    

Memantau berita Jaemin di Internet menjadi kebiasaan baru bagi Winter. Di waktu senggangnya ia sering browsing berita atau komentar fans terhadap Jaemin dan juga DreamZ. Mungkin itu salah satu kegiatan favoritnya jika Jaemin sedang sibuk dan tidak ada kontak sama sekali.

Winter asyik scroll laman Instagramnya lalu ia berhenti di laman fancam DreamZ ketika menang di acara music show. Caption nya tertulis "Jaemin Naksir Kim Minju?" Di video yang hanya berdurasi beberapa detik saja tampak gadis yang bernama Kim Minju yang menjadi MC memberikan tropi nya dan setelah itu pergi ke belakang panggung. Terlihat juga Jaemin yang tampak menengok ke arah Minju seolah melihatnya lekat-lekat sampai Minju meninggalkan panggung.

"Hah? Beneran ini?" Tanya Winter sambil terus mengulang-ulang videonya.

Tapi ia benar-benar melihat Jaemin berbalik melihat ke arah gadis itu. Winter merasa tidak enak hati. Tapi kalau mau dibilang cemburu juga ia tidak punya hak. Memangnya ia siapanya Jaemin? Kalaupun pada akhirnya Jaemin menemukan tambatan hatinya, Winter bisa bilang apa.

Winter meletakan ponselnya dan membaringkan kepalanya di meja. Aneh. Kenapa rasanya sakit? Seharusnya tidak sesakit ini kan? Seharusnya ia mendukung apa yang Jaemin lakukan dan apa yang Jaemin inginkan kan?

Dari awal juga mereka hanya teman. No string. No hard feeling. Winter tidak boleh merasakan yang bukan porsinya. Tapi anehnya, badannya menjadi lemas dan ia merasa tidak enak badan. Sepulang kerja ia tidak mau melakukan apa-apa lagi dan langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Winter menoleh ke ruang kosong di sebelahnya. Ia meraba permukaan tempat tidurnya dan mengingat Jaemin yang biasa berbaring di sana. Tangannya mengelus ruang kosong itu dan menyelip ke balik bantal. Ia merasakan sesuatu di balik bantal itu dan menariknya. Ia tersenyum kecut melihat bungkusan kecil tipis di tangannya.

"Sex doesn't mean anything, Kim Winter. Sex is just sex." Gumamnya lalu melempar kondom yang ia temukan itu ke tempat sampah.

***

Jaemin: Hey 😚

Jaemin: Aku baru selesai acara di music show nih.

Jaemin: Lagi apa dimana?

Winter: Lagi di rumah. Ga ngapa-ngapain.

Jaemin: Oh... btw maleman aku telepon ya. Ada yang mau aku ceritain.


Jantung Winter seketika berdegup kencang. Sepenting apa hal yang ingin Jaemin bicarakan sampai harus menelepon? Apa Jaemin akan menceritakan gadis itu? Gadis yang ia sukai itu? Kalau memang soal itu, Winter tidak mau mendengarnya!


Winter: Kalau ga ketiduran.

Jaemin: Bakal aku teror sampai kamu bangun.

Winter: Terserah!


Winter melempar ponselnya. Ia meringkuk di atas tempat tidurnya. Untuk pertama kalinya ia merasakan takut dan gelisah. Rasanya ia belum bisa menerima kenyataan kalau Jaemin sudah memiliki gadis yang ia sukai. Selanjutnya mungkin hubungan mereka tidak akan pernah sama. Akhirnya Winter memutuskan untuk mematikan ponselnya. Sebut saja pengecut. Tapi yang pasti, ia tidak mau kehilangan Jaemin.

Keesokan paginya Winter baru menyalakan ponselnya. Seketika setelah menyala, puluhan notifikasi chat masuk dan mayoritas dari Jaemin yang mencarinya.


Jaemin: Winter? Kenapa ga bisa dihubungin sih?

Jaemin: Heh! Kemana sih kamu?

Cigarette and CondomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang