Chapter 8: A Visit

2.6K 201 36
                                    

Sejak kejadian itu hubungan Jaemin dan Winter seperti biasa saja. Masih mengobrol seperti biasa. Masih merokok bersama seperti biasa. Tapi dengan diselingi skinship atau sekecup dua kecup. Mereka tidak benar-benar mendefinisikan hubungan mereka. Mereka cukup senang dengan kondisi seperti itu.

"Ngomong-ngomong aku dikasi libur sama kantor. Rehat dulu sebelum persiapan comeback." Kata Jaemin di tengah ritual merokok mereka.

"Oh, bagus."

"Ada saran ga kira-kira aku harus ngapain."

"Ga tau. Terserah kamu aja."

"Singkat-singkat bener jawabnya."

"Ya aku harus jawab apa. Kamu yang mau liburan kok aku yang harus mikir?"

"Iya juga sih ya." Jawab Jaemin sambil menginjak puntung yang sudah habis. "Kamu kalo libur gitu biasanya ngapain?"

"Ga ngapa-ngapain. Diem aja di rumah. Tidur."

"Oh, yaudah kalo gitu aku liburannya tidur di rumah kamu aja."

"Udah gila apa." Winter menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Eh, serius! Boleh ya?"

"Gimana caranya? Nanti ada yang liat." Winter berusaha untuk mencegah niat aneh Jaemin.

"Gampang lah. Kasih tau aja alamatnya."

"Ogah, ngapain aku kasih alamat rumahku."

"Ayolah, yah? Yah?" Jaemin memohon dengan mengeluarkan aegyonya.

Winter tertawa, "Yaampun sejak kapan kamu suka aegyo?"

"Yah sejak jadi idol. Biasalah tuntutan kerjaan." Ujar Jaemin sambil nyengir.

Winter hanya menggelengkan kepalanya. Kelakuan Jaemin selalu membuatnya pusing.

"Pengen~" Jaemin memeluk Winter dari belakang dengan manja.

"Ih, apaan sih?" Winter berusaha melepaskan pelukkan Jaemin.

"Pengen ke rumah kamu. Kim Winter~" Jaemin mulai menciumi leher Winter.

"Iya, iya! Udah berhenti!"

"Yei!" Jaemin bersorak. "Kirimin alamat kamu sekarang."

Winter hanya menghela nafasnya dan kemudian akhirnya memberitahu lokasi rumahnya kepada Jaemin.

***

Jaemin bilang ia akan datang ke rumah Winter hari Sabtu pagi. Tapi ia tidak bilang bahwa paginya itu adalah jam 4 pagi. Winter tersentak ketika teleponnya berbunyi.

"Winter aku udah mau sampe." Kata Jaemin.

Astaga, anak ini benar-benar! Winter mengambil jaketnya dan beranjak dari tempat tidurnya yang hangat. Ia turun ke bawah dan menunggu di pintu masuk apartemennya. Setelah beberapa menit ada sosok yang menggunakan jaket hitam lengkap dengan topi dan masker. Winter membuka kunci pintu masuknya dan Jaemin bisa langsung masuk.

"Ini jam 4 pagi, Na Jaemin sialan." Gerutu Winter.

"Ya kan aku bilang pagi." Kata Jaemin tanpa rasa bersalah.

Winter hanya menghela nafas lalu berjalan menuju lift. Jaemin mengikuti Winter masuk lift. Mereka berdua berjalan di lorong yang sepi dan menuju ke salah satu pintu. Winter membuka pintu apartemennya dan masuk.

"Oh, ini apartemenmu. Bagus juga." Ujar Jaemin.

Apartemen Winter adalah tipe 1 bedroom. Dimana ada dapur kecil, ruang tengah dengan sofa dan karpet yang nyaman dan kamar tidur.

Cigarette and CondomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang