Winter duduk menunggu di salah satu ruang rapat SM. Yoo Youngjin menugaskannya untuk berdiskusi tentang lirik untuk lagu terbaru DreamZ. Beberapa member khususnya rapper selalu didorong untuk membuat line rapnya sendiri. Winter sudah tau ia akan berdiskusi dengan dua member dari DreamZ yaitu Jeno dan juga Jaemin.
Diskusi per member dilakukan terpisah agar lebih fokus. Giliran pertama adalah Jeno dan selanjutnya adalah Jaemin. Ketika Jaemin masuk ruangan mereka saling berpandangan dan tertawa.
"Wah, kehormatan besar bisa buat lirik di bawah bimbingan Kim Winter." Goda Jaemin.
Winter hanya berdecak, "Banyak omong, sini duduk."
"Udah kaya guru les aja." Ujar Jaemin sambil duduk di sebelah Winter.
Winter mengeluarkan kertas lirik yang sebelumnya ia gunakan. Sudah ada coretan-coretan yang dilakukan pada sesi sebelumnya.
"Bagian Jeno udah selesai?" Tanya Jaemin.
"Udah." Kata Winter, "Dia pinter buat lirik dan pemilihan katanya juga bagus. Udah final sih menurutku nanti aku diskusiin lagi sama Youngjin-nim."
Aneh. Sedikit hati Jaemin merasa tidak rela Winter memuji orang lain. Apalagi itu membernya sendiri. Ia tidak suka tapi ia tidak mau menunjukannya.
"Udah denger demo nya kan?" Tanya Winter membuyarkan lamunan Jaemin.
"Oh, iya udah." Jawab Jaemin.
"Nah, bagian rap nya di bagian bridge sebelum chorus kedua. Bagian pertama Jeno, bagian kedua kamu."
Winter memutar lagi demo untuk lagunya. Jaemin mulai mengisi bagian yang kosong.
Kkwak jabajwo nae son noji mara bwa
Yakgan ppittakhan jasero naeryeobwa
Aetaneun nunbit sonjit malhaejwo
Momi ganeun geudaero naegero wa
Hold my hand tight and don't let go
Lower yourself to a slightly slanted posture
Come to me just how your body is coming
Jaemin menyanyikan bagian rapnya dengan lirik yang dibuatnya. Winter tersenyum mendengar rap dan pemilihan kata Jaemin.
"Kenapa ketawa? Aneh?" Tanya Jaemin.
Winter memandang Jaemin dan menggeleng, "Nggak, bagus ko."
"Terus kenapa?"
"Pegang tanganku dan jangan lepaskan. Miringkan tubuhmu dan datanglah padaku?" Winter mengulang lirik yang dinyanyikan Jaemin, "Kamu sudah dewasa Na Jaemin." Winter tertawa sambil mengelus rambut Jaemin seolah Jaemin adalah anak kecil.
Jaemin mendengus, "Iya lah. I'm a mature grown up man." Ucap Jaemin sambil menarik tangan Winter yang sedang mengelus kepalanya.
Selama lima detik penuh mereka berpandangan. Rasanya waktu berhenti. Atmosfer menjadi sesak dan terasa ada sesuatu yang berbeda, entah apa.
Jaemin menarik tangan Winter, "Kaya gini, miringin tubuh kamu lalu datang padaku, sebagaimana tubuhmu membawamu..." Tubuh mereka sekarang benar-benar dekat.
Winter tersenyum miring, "Nice lyrics. Kita pakai yang itu." Winter melepas genggaman Jaemin dan kembali duduk tegak di posisinya.
Entah mengapa ada gelitik yang menyenangkan di dalam tubuh Winter. Mungkin kalau ia tidak berada di kantor, ia akan mengikuti seperti apa yang tertulis dalam lirik buatan Jaemin. Mungkin, bila saja kalau Winter sudah kehilangan kesadarannya. Mungkin, tinggal menunggu waktu kontrol dirinya runtuh. Ah, tidak. Apa yang Winter pikirkan? Ia mungkin sudah gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cigarette and Condom
FanfictionWe don't need to know right now Check if it's love The world is too complicated How about living simply? Will you sleep by holding my hand forever? Will you be responsible for me forever? We don't need to know right now (Lyrics: Cigarette and Condom...