Chapter 19: Pengantin Baru

2.3K 133 55
                                    

Setelah Jaemin dan Winter menikah, Jaemin pindah dari dormnya dan tinggal bersama dengan Winter di rumah yang ia beli sendiri. Perut Winter sudah terlihat membesar dan ia masih tetap bekerja di SM. Sementara Jaemin masih menjalani masa hiatusnya. Meskipun begitu ia tetap ke agensi untuk membuat konten solonya yang entah kapan akan dirilis.

Jeno sudah berangkat wamil. Haechan dan Renjun juga sedang dalam proses pembuatan mini album solo mereka. Winter juga ikut mengerjakan mini album mereka sehingga mereka lumayan sering bertemu.

Ya tentu saja, masa ini sulit untuk dijalani. Sering kali Jaemin hanya termenung di ruang latihan sambil menggenggam erat ponselnya. Seperti biasa, ia selalu memantau apa yang dikatakan oleh netizen. Ternyata masih banyak sekali ujaran kebencian. Sepertinya akan sulit bagi Jaemin untuk kembali dalam waktu dekat. Ia harus lebih bersabar lagi.

Lama kelamaan ia terbiasa dengan ujaran kebencian yang ditujukan padanya. Tapi bila ujaran itu ditujukan kepada Winter, ia menjadi sangat marah.


Aku sangat penasaran dengan istri Na Jaemin. Apakah dia secantik itu sampai ia bisa memikat member DreamZ?

Dia seorang wanita jalang!

Pasti ia menjebak Jaemin.

Apakah dia senang sekarang melihat Jaemin DreamZ hancur?


"Dasar keparat." Gumam Jaemin.

Mereka tidak akan pernah mengerti seberapa berartinya Winter bagi Jaemin. Tidak akan ada Jaemin yang tegak berdiri sekarang kalau tanpa bantuan Winter. Tentu saja member DreamZ dan managernya juga turut andil dalam membuatnya menjadi dirinya yang sekarang, tapi Winter memiliki tempat yang spesial di hati Jaemin.

Orang-orang itu, orang yang hanya bemodalkan ke sok tauan di balik keanoniman, tidak akan pernah memahaminya. Mereka hanya bicara sampah.

Di tengah kemarahannya, Jaemin langsung beranjak dari ruang latihannya dan pergi ke rooftop. Ya tentu saja, ia membutuhkan asupan nikotin untuk menenangkan sarafnya yang tegang. Seperti biasa, rooftop selalu sepi. Jaemin mengeluarkan rokoknya dan membakarnya. Ia menyesapnya dan mengepulkan asapnya ke udara.

Di tengah waktu meditasinya, ponselnya bergetar. Ia melihat notifikasinya dan tersenyum.


Winter: Kamu lagi di mana? Temenin makan yuk. Aku laper 😭


Jaemin terkekeh. Bumil yang satu ini semakin lama nafsu makannya semakin meningkat. Winter jadi sering lapar dan harus sedia cemilan di dekatnya.


Jaemin: Bentar sebat dulu.

Jaemin: Kamu lagi di ruang rekaman? Lagi sama Renjun dan Haechan?

Winter: Yaelah, masih aja ngerokok.

Winter: Iya barusan, tapi mereka ada jadwal lain setelahnya ga tau apaan.

Jaemin: Iyalah, masih. Tapi kan ga sering, aku kan ga bisa ngerokok di rumah. Nanti kamu pengen lagi 😝

Winter: Heh, sembarangan!

Winter: Udah belom ngerokoknya? Lama banget ih! Aku laper tau!

Jaemin: Iyaa udahan nih. Otw ke ruang rekaman ya.


Jaemin mengetuk ruang rekaman dan masuk. Sepertinya rekaman sudah selesai dan semua staf sedang istirahat. Hanya ada Winter di sana sedang menunggu Jaemin.

Cigarette and CondomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang