"senyummu adalah obatku, pelukanmu adalah kenyamanan dan sakit mu membuat separuh raga ku menghilang"
(Abercio Achazia Altezza Pransisco"Hacim..
Hacim..
Hacimm..
Headshot..
Abel yang sedari tadi terus menerus bersin hidung mancung nya nampak merah benar-benar menggemaskan.
Hacim..
Hacim..
Hacim..
Uhukk..
Uhukk..
Perpaduan antara bersin dan batuk itu terdengar sangat kuat Cio yang sedari dikamar mandi itu mendengar bersinan dan suara batuk dari gadisnya itu .
Cio menghampiri Abel yang menyandarkan punggungnya di pinggir ranjang itu lalu berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Abel.
"Kenapa hm?"tanya Cio lembut pada Abel yang sedari tadi bersin
Abel menggelengkan kepalnya lucu membuat cio gemas Sendiri.
Cio memegang dahi Abel yang terasa panas.
"Panas"gumam cio yang memengang dahi abel.
"Kan udah gue bilang gak usah mandi hujan masih aja ngeyel"omel cio
"Apasih"kesal Abel
"Ipisih "cibir cio mengikuti gaya bicara Abel
"Bodok amat males gue!!"Abel langsung menidurkan badannya yang terasa lemas itu ke ranjang
"Abel"panggilnya lembut
"Kerumah sakit ya?"Cio mengelus rambut panjang Abel lembut
Abel menggeleng pelan dia tidak mau kerumah sakit demi tuhan..dia sangat takut kerumah sakit.
Cio mengerutkan keningnya bingung.
"Kenapa gak mau hm?"tanyanya lembut yang masih sedia mengelus rambut Abel lembut.
"Takut"lirih Abel
"Kok takut sih ?"tanyanya cio membuat tubuh Abel sedetik kemudian bergetar.
Hikss..
Hikss ..
Hiksss...
Cio yang mendengar isakan tangis dari istri nya itu tersentak kaget melihat Abel gadis bar²dengan seribu misteri teka teki sifat aslinya yang gampang berubah seperti bunglon.
"Hey kenapa?"tanya Cio wajahnya nampak bingung sekaligus khwatir.
"kok nangis?"lanjut nya mambuat isakan tangis Abel semakin kuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABERCIO
Ficção Adolescente[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA SEBAGIAN CERITA AKAN DIACAK!! ] ••••••• Singkat cerita tentang lelaki tampan Bak patung yunani , wajah yang Sangat sempurna tanpa cacat sedikitpun itu menjadi rebutan banyaknya kaum...