27. Dinner

387 9 2
                                    

"Ber, nanti malam diajak mami dinner makan malam dirumah"beritahu Abel sembari berjalan menyeruput es cappuccino yang berada ditangannya.

" hm"

Abel mendonggakan kepalanya keatas untuk menatap kearah cio yang malah memasang wajah dingin tanpa ekspresi.

"Lo bisa gak sih ber, gak usah sok cool kalo depan Gue?" ujar Abel kesal "Gue tu istri lo bukan musuh lo!" lanjut Abel yang masih menatap cio tajam.

Cio yang mendengar punuturan serta omelan dari Abel itupun sontak memberhentikan jalannya lalu lelaki itu menarik tangan Abel untuk digenggamnya.

"Ya istriku yang cantik bagai bulan purnama, maaf ya sayang?"ujar cio menatap lembut manik biru terang yang Ada dihadapannya itu. Tangan yang satunya bergerak mengusap surai panjang abel dengan lembut sembari membenarkan Anak rambut yang menutupi wajah cantik istrinya.

Abel yang mendengar itu tanganya terasa lemas jantungnya berdugem didalam sana . Tidak dia tidak boleh baper dengan omongan monster seperti cio.

Abel berdehem untuk menghilangkan gugup serta jiwa yang Akan ingin keluar dari raganya."hem.. Hem..chill ber chill "ujar Abel dengan raut wajah biasa aja padahal hatinya berteriak di sana.

" hm, i am sorry babe"ujar cio lagi yang masih mengengam tangan abel kini wajahnya tidak sedingin Tadi bahkan raut wajahnya sangat tulus menatap gadis yang Ada dihadapannya tersebut.

"Yaa gu---" belom sempat abel berbicara tiba-tiba saja suara teriakan heboh dari segerombolan lekaki yang melihat keuwuwan mereka.

"WOY KOYO!! INGET INI SEKOLAH BUKAN DIRUMAH"teriak kai heboh berjingkrang-jingkrang melihat ketuanya bisa sebucin itu.

Mereka menghampiri abel Dan cio yang sedang menatap mereka dengan raut wajah membunuh.

" rese banget si lo kai"ketus abel yang membuat kai menyengir kuda

"Ya, kalian bucin di sekolah bukan dirumah"ujar kai

Abel memicingkan matanya menatap kai sengit"iri bilang Babi" hardik abel. Lalu gadis itu pergi begitu saja.

Kai yang melihat itu mengusap dadanya sabar. "gak nyangka Gue si abel bisa jadi Bini cio"kai menatap cio yang sedang memasang wajah dingin bahkan ekspresi Nya bisa berubah seperkian detik.

"Namanya juga jodoh" sahut edar

"Ya Kok bisa abel gitu lho,jadi jodoh Nya si cio?" tanya kai yang masih tidak percaya

"Kamu nanya?"

"ASU!!"

••••

Bell pulang Sudah berbunyi nyaring seluruh siswa siswi berbondong-bodong untuk pulang kerumah mereka masing-masing.

" jangan lupa nanti malem, jangan kemana-mana lo Gue potong kaki lo kalo lo pergi"omel abel yang kini mereka Sudah Berada diparkiran sekolah .

"Ya abel" jawab cio lembut."ya udh ayo buruan pakek helm Nya nanti lo Nya kepanasan" Lanjut cio yang tidak tega melihat istrinya kepanasan seperti itu.

"Minggir lo Biar Gue yang bawa motornya"

Cio yang mendengar itu membulatkan matanya lebar "gak Ada, gak Ada apaan sih nanti jatuh gimana?"jawab cio sembari menggelengkan kepalanya tanda Ia tidak memperbolehkannya.

Abel memutar bola matanya malas"ck!o pikir Gue gak bisa bawa motor hah? Lo ngeraguin kemampuan Gue ber?"Jawab abel kini suaranya sedikit keras , lengan seragam sekolahnya Ia gulung .

"Bukan gitu abel, Gue takut nanti lo Nya kenapa-kenapa kalo jatuh gimana?"wajah cio terlihat sangat khawatir

Abel menggeleng"gak Akan ber Gue bisa bawa motor"jawab abel yang tetep kekeh pada pendiriannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABERCIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang