Malam sudah tiba dan sekarang Chaeyoung bersama Sooyaa sudah tiba dimansion keluarga Chaeyoung.
Jiah langsung menyambut kedatangan anak dan calon menantunya itu"Akhirnya datang juga kalian"
"Mama sehat?"tanya Chaeyoung mengecup pipi Jiah
"Mama sehat kok. Yuk masuk,Papa sama yang lain sudah menunggu dimeja makan"ujar Jiah menggandeng Sooyaa menuju kemeja makan diikuti Chaeyoung.
"Akhirnya anak bungsu Papa datang juga"ujar DongWook menyambut kedatangan mereka.
"Sorry Pa,akhir akhir ini Chae sibuk. Ada idol baru yang mau debut"ujar Chaeyoung merasa tidak enak.
"Tidak apa apa. Papa mengerti kalau anak bungsu Papa ini sibuk"sahut DongWook
"Jadi kalian kapan mau nikah?"tanya Irene,kakak Chaeyoung yang sudah menikah dan mempunyai seorang anak.
"Aku masih sibuk Eon"sahut Sooyaa
"Aku sama Sooyaa sudah memutuskan untuk tidak menikah duluan soalnya kita sibuk"lanjut Chaeyoung
"Ya sudah. Tidak apa apa"sahut Jiah tersenyum tipis
Chaeyoung tahu Mama nya itu sedih. Sudah lama Jiah ingin melihat dirinya menikah tapi sampai sekarang dia belum bisa menunaikan permintaan sang Mama.
"Besok Malam Tante sama Om kalian mau kita makan malam bersama mereka. Kalian harus datang ya"ujar DongWook menatap Chaeyoung sama Sooyaa bergantian.
"Besok Sooyaa ada shooting di Jeju Pa"sahut Chaeyoung
"Tidak apa apa Chae. Aku berangkat shooting pagi kok. Sore nya juga aku sudah pulang jadi malam aku ada waktu kok"timpal Sooyaa.
Chaeyoung menggenggam tangan Sooyaa yang berada dibawah meja itu"Apa kamu tidak capek hurm?"
"Tidak capek kok. Kamu tenang saja"sahut Sooyaa memberikan senyuman pada Chaeyoung membuatkan tunangannya itu tersenyum.
*
Lamunan Limario buyar ketika merasakan tangan sang istri yang melingkar diperutnya itu"Mikirin apa hurm?"tanya Jennie mendongak menatap sang suami.
"Tidak mikirin apa apa kok"sahut Limario
"Jangan bohong sama aku Hon. Aku tahu kalau suami aku ini ada masalah"
Limario menangkup pipi sang istri dengan gemes"Aku tidak mikirin apa apa Hon. Benaran kok"
Mau tidak mau Jennie terpaksa mengangguk percaya. Suaminya memang sosok yang peka namun suaminya itu juga sosok yang suka memendam semua masalah sendirian. Jennie tahu kok,Limario pasti lagi mikirin permintaan orang tuanya yang menginginkan cucu itu.
"Sekarang kita tidur ya"ujar Limario menggendong Jennie ala bridal style dan membaringkan Jennie diatas kasur.
*
"Stop Uncle hahahah"Yerim,bocah berusia 5 tahun itu terus tertawa gara gara Chaeyoung yang menggelitiki perutnya.
"Gemoy banget si kamu"Chaeyoung menggendong Yerim dan mengecup pipi gembul sang ponakan.
"Yerim memang gemoy jadi Uncle harus beliin chocolate buat Yerim ya"ujar bocah itu dengan lucu.
"Besok Uncle beliin chocolate buat Yerim,tapi jangan ngomong sama Mama ya. Nanti Mama Yerim marah sama Uncle"
"Siap!"sahut Yerim
"Heh! Jangan ngajarin anak Nuna yang tidak benar ya!"timpal Irene yang mendengar perbicaraan mereka.
Chaeyoung terkekeh kecil"Tidak mungkin aku mengajarkan hal yang buruk buat ponakan aku sendiri"sahutnya bergabung bersama yang lain diruang tamu mansion.
Sooyaa tidak ada disana soalnya Chaeyoung sudah menghantar Sooyaa pulang duluan.
"Kalau dilihat,kamu memang sudah cocok untuk menjadi Papa"ujar Seulgi,namja tampan yang menjadi pilihan hati Irene.
"Aku sudah siap semuanya kok"sahut Chaeyoung
"Terus kenapa tidak mau menikah? Umur kamu sudah 25 tahun Chae. Limario yang seumuran kamu saja sudah menikah"timpal DongWook.
Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar"Sooyaa masih sibuk Pa. Hubungan aku sama dia juga belum diketahui sama media"
"Tapi sampai kapan kalian mau menutupi hubungan kalian? Akhir akhir ini Papa melihat banyak penggemar yang menjodohkan Sooyaa sama rekan kerjanya. Papa tidak mau penantian kamu selama ini sia sia dan kamu akan terluka"
Chaeyoung membasahi bibir bawahnya"Aku percaya sama Sooyaa. Dia pasti tidak akan mengkhianati cinta aku. Suatu hari nanti,kalian pasti akan melihat aku menikah"
"Ya sudah. Kalau itu pilihan kamu,kita tidak akan memaksa kamu"sahut Jiah yang sedari tadi diam itu.
"Uncle,Yerim sudah mengantuk. Apa Yerim bisa bobo sama Uncle?"tanya Yerim mengucek matanya.
"Boleh dong"sahut Chaeyoung"Nuna,Hyung,malam ini Yerim tidur sama aku ya"ujarnya meminta izin.
"Iya Chae"sahut Seulgi
"Botol susunya nanti Nuna siapkan"ujar Irene
Chaeyoung mengangguk"Aku pamit duluan"dengan menggendong Yerim,dia langsung berganjak kekamarnya yang berada dilantai atas.
Sudah dari kecil Yerim begitu akrab sama Chaeyoung makanya bocah itu benar benar menyayangi Chaeyoung bahkan Chaeyoung sudah menganggap Yerim seperti anaknya sendiri.
"Sekarang Yerim tidur ya"Chaeyoung membaringkan Yerim diatas kasur.
Tidak butuh waktu yang lama,dengkuran halus bocah itu mula kedengaran. Senyuman Chaeyoung muncul. Dia membayangkan masa depannya yang akan mempunyai anak bersama wanita yang dia cintai.
"Semoga Sooyaa siap untuk menikah dan membangunkan keluarga bersama aku"doa Chaeyoung sebelum menyusul Yerim kealam mimpi.
Sabar ya,moment Chaennie menyusul👍
Tekan
👇
YOU ARE READING
Revenge Love✅
FanfictionPenceraian terjadi gara gara orang ketiga dan sudah saatnya pembalasan dendam dilakukan. "Menikahlah denganku,dan kita akan membalas semua perbuatan mereka" "Baiklah! Mereka berhak menerima semuanya" Chaennie📌 Topsé📌 Fanfiction📌