-37-

1.4K 158 12
                                    

Hari terus berlalu dan akhir akhir ini Chaeyoung sama Jennie dibikin bingung dengan paket yang terus tiba dimansion mereka.

Dipaket itu terdapat barang barang bayi bersama sebuah nota yang sama.

'Untuk Jeandra kesayanganku'

"Siapa si yang mengirim semua ini?"bingung Chaeyoung

"Gimana kalau aku coba tanya sama Joy Eonnie saja?"usul Jennie

"Ya sudah. Coba kamu telfon dia sekarang"sahut Chaeyoung.

Jennie mengambil ponselnya dan mula menghubungi Joy. Tidak butuh waktu yang lama,panggilan itu akhirnya diangkat"Helo Jen"

"Helo Eon. Apa Eonnie sibuk?"

"Tidak sibuk kok. Kenapa memangnya?"

"Aku hanya mau nanya sama Eonnie,apa selama ini Eonnie mengirim kado buat Jeandra?"

"Kado? Eonnie sudah memberi kado itu pas Jeandra keluar dari rumah sakit si. Itu kado pertama dan yang terakhir untuk saat ini. Kamu juga tahu bukan kalau Eonnie bokek"Joy terkekeh kecil diakhir kata"Memangnya kenapa Jen? Kamu mau menutut kado dari Eonnie?"

"Ah,aniyo! Bukan itu maksud aku Eon"sahut Jennie cepat"Akhir akhir ini aku sering menerima paket yang berisi kado buat Jeandra. Aku kirain kado itu dari Eonnie soalnya kado itu tidak punya alamat pengirim"jelasnya

"Paket? Apa mungkin itu dari penggemar kamu?"

"Tidak mungkin Eon. Kalau kado dari penggemar aku,sudah pasti kado itu akan diterima oleh pihak staff agensi duluan"

"Aneh si. Yang mengirim paket juga kok bisa tahu alamat kamu" bingung Joy"Mendingan kamu hati hati saja Jen. Selidikin saja semuanya"

"Arreosso Eon. Aku tutup duluan ya. See you soon"

"Alright"

Tut

Panggilan dimatikan dan Jennie sontak menatap Chaeyoung"Joy Eonnie bilang kalau itu bukan kado dari dia"

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar"Kamu tidak perlu pikirin soal ini. Biar aku meminta staff aku selidik semuanya"ujarnya menenangkan Jennie.

Jennie mengangguk"Ya sudah. Aku kekamar duluan ya. Sepertinya Jeandra juga sudah bangun tuh"dia bangkit dan berjalan kekamarnya.

Chaeyoung pula memilih untuk menelfon staffnya dan meminta bantuan untuk menyelidiki sosok yang sering mengirim kado untuk Jeandra.










Beberapa hari berlalu dan paket yang dikirim oleh sosok misterius itu masih saja tiba dimansion. Chaeyoung sama Jennie memilih untuk tidak menggunakan kesemua kado itu sebelum mereka mengetahui siapa sosok yang mengirim paket itu.

"Good morning handsome boy"Chaeyoung mengecup pipi Jeandra berkali kali.

Jeandra yang lagi tidur itu sontak merengek dan tidak butuh waktu yang lama,tangisan Jeandra kedengaran"Ehh kok nangis!"kaget Chaeyoung

"Ya nangis lah. Lagian kamu kenapa si gangguin dia tidur"timpal Jennie yang baru selesai mandi itu.

Chaeyoung cengesan"Lagian dia gemesin banget si. Jadi pengen dicium saja"

"Kamu masih belum ke agensi By? Jeandra juga sudah berumur 3 bulan masa kamu masih mau lanjut libur?"

"Boy Group baru sudah debut si jadi aku memilih untuk lanjut libur deh. Lagian aku tidak tega membiarkan kamu menguruskan Jeandra sendirian"sahut Chaeyoung

"Aku tidak masalah kok By. Lagian orang tua kita juga sering kesini untuk membantu kita mengurus Jeandra"sahut Jennie

"Sejujurnya aku khawatir si. Aku masih penasaran sama sosok misterius yang mengirim paket itu. Aku takut sosok itu psycho yang bisa menyakiti kamu sama Jeandra"Jennie mengangguk paham. Dia beralih mengambil Jeandra dan menyusui bayi gantengnya itu.

Ting!

-Sajangnim,saya sudah tahu siapa yang mengirim semua paket itu-

-Siapa?-

-Vion. Dia pernah menjadi model di brand yang sama seperti istri sajangnim-

-Baiklah. Terima kasih infonya-

-Sama sama Sajangnim-

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar. Dia masih ingat sama sosok Vion yang dulunya pernah menyukai Jennie. Setelah lama menghilang,kenapa sosok itu malah kembali? Dan sosok itu juga bahkan mengirim kado buat Jeandra. Apa Vion pikir dia bisa menggantikan sosok Chaeyoung sebagai Daddy kepada Jeandra?

"Kenapa By?"pertanyaan Jennie itu membuyarkan Chaeyoung dari lamunannya.

"Staff aku bilang kalau paket itu semua dikirim oleh Vion"

"Vion?!"kaget Jennie"Tapi kenapa?"

"Aku juga tidak tahu. Besok aku bakalan ketemu sama Vion untuk menuntut penjelasan dari dia"

"Jangan lakuin hal yang gila ya By. Aku percaya sama kamu"

Chaeyoung tersenyum tipis"Aku hanya akan memberi dia sedikit amaran kok"









:
:

Dengan wajah yang datar Chaeyoung terus menatap sosok Vion yang lagi duduk dikursi didepannya.

Sekarang hanya ada mereka berdua didalam ruangan kerja Chaeyoung di agensi.

"Saya tidak mau basa basi"datar Chaeyoung"Untuk apa anda mengirim semua paket berisi kado untuk Jeandra?"

"Wae? Apa itu salah? Saya hanya mau yang terbaik untuk Jeandra"

"Apa anda pikir saya tidak bisa memberi yang terbaik buat anak dan istri saya hah?!"

Vion menggedikkan bahunya dengan acuh"Mungkin"

Brakk

Dengan tangan yang terkepal Chaeyoung menggebrak meja kerjanya itu. Mukanya merah menandakan kalau dia sudah tersulut emosi"Jaga omongan anda Vion-ssi! Ini urusan keluarga saya dan saya tidak mau anda ikut campur! Jangan pernah mengirim sesuatu untuk anak dan istri saya lagi!"

Vion menopang dagunya dengan santai"Saya tidak akan menganggu anda kalau anda memberi apa yang saya inginkan"

"Memangnya apa yang anda inginkan Vion-ssi?!"

"Ceraikan Jennie agar saya bisa menikahi Jennie dan menjadikan Jeandra anak saya"

Cukup! Chaeyoung sudah tidak mampu menahan emosinya lagi. Dia bangkit dan menarik kerah baju Vion"Jangan berhalu sialan! They are my family! Stay away from my family before i ruin your life!"ancam Chaeyoung. Dia menghela nafasnya dengan kasar dan berganjak pergi dari sana untuk mengawal emosinya.

"Ck!"Vion hanya berdecak sinis










  Tekan
   👇

Revenge Love✅Where stories live. Discover now