-5-

1.4K 180 12
                                    

Limario terus melamun memikirkan nasib rumah tangganya. Dia sama sekali tidak peduli dengan berkas berkas yang ada dimeja kerjanya itu.

Hah~

Dia masih memikirkan apa yang harus dia lakukan. Sejujurnya dia mula bosan bersama wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

Tok tok tok

"Masuk!"

Pintu ruangan itu dibuka dan masuklah sosok seseorang yang menghampiri Limario.

"Loh,Sooyaa?!"kaget Limario

Sooya tersenyum"Aku bawakan makan siang untuk kamu. Tadi Mama kamu menelfon aku dan dia meminta tolong sama aku untuk menghantarkan makan siang buat kamu"

"Mama kenapa si!"gerutu Limario"Maaf karena sudah merepotkan kamu"ujarnya merasa bersalah.

"Tidak merepotkan kok. Kebetulan juga aku sudah selesai shooting"ujar Sooyaa

"Silakan duduk"ujar Limario mempersilakan Sooyaa duduk disofa.

Sooyaa tersenyum dan duduk disofa"Ini makan siangnya. Mama kamu mau kamu habisin semua ini"

"Terima kasih"ujar Limario"Apa Chaeyoung tahu kamu kesini?"

"Dia tidak tahu si. Aku tidak mau mengganggu dia. Kebetulan sekali dia juga lagi sibuk"

Limario mengangguk paham dan suasana kembali menjadi hening. Sooyaa hanya menatap Limario yang fokus sama makanannya"Apa kamu sudah makan?"tanya Limario memecahkan keheningan.

"Sudah"sahut Sooyaa dibalas anggukan dari Limario"Apa Jennie baik baik saja?"

"Dia kelihatan baik baik saja tapi aku tahu dia tidak baik baik saja"sahut Limario"By the way,bisa kita ngomong soal yang lain saja?"

"Ah,iya"sahut Sooyaa yang paham kalau Limario tidak ingin membahas soal rumah tangganya.

"Gimana sama kamu? Apa kamu tidak sibuk?"tanya Limario

"Shooting untuk drama terbaru aku sudah selesai dan aku memilih untuk liburan duluan si"sahut Sooyaa"Akhir akhir ini juga aku tertarik sama photography si bahkan aku sudah membeli beberapa kamera"lanjutnya.

"Jjinja?! Aku juga suka sama photography loh!"ujar Limario dengan antuasisnya.

"Woah! Jadi aku bisa belajar sama kamu dong"sahut Sooyaa tidak kalah antuasisnya.

"Bisa dong. Kapan kapan aku bisa mengajar kamu"

Mereka akhirnya asyik mengobrol dengan antuasis dan tanpa disedari,rasa nyaman mula muncul diantara mereka.









*

Chaeyoung memijit pelipisnya. Sedari tadi dia menunggu balasan pesan dari Sooyaa namun tunangannya itu masih belum memberinya balasan.

"Kamu kemana sayang"gumamnya menatap ponselnya.

Sedetik kemudian,mata Chaeyoung menangkap sosok yang memasuki supermarket"Sepertinya itu Jennie"gumamnya. Walaupun Jennie memakai pakaian yang tertutup,dia masih tetap bisa mengenali wanita itu. Perlu diingatkan kalau dia pernah menjadi fanboy Jennie.

Apa sekarang dia masih menjadi fanboy? Molla. Hanya Tuhan dan Chaeyoung yang mengetahuinya.

Chaeyoung akhirnya memilih untuk berganjak keluar dari mobil dan bergegas menyusul Jennie sebelum dia kehilangan jejak wanita itu.








Pakaian Jennie benar benar tertutup dan sekarang dia hanya berharap agar tidak ada yang mengenali dirinya.

Seperti biasa,dia ke supermarket untuk membeli bahan makanan untuk dimasak kepada suaminya itu.

"J?"

"Chaeyoung?!"

Chaeyoung tersenyum tipis"Kamu sendirian saja? Dimana Limario?"

"Limario sibuk diperusahan jadi aku keluar sendirian untuk berbelanja bahan makanan"sahut Jennie"Kamu juga sendirian? Dimana Sooyaa?"

"Molla. Sepertinya dia juga sibuk"sahut Chaeyoung membuatkan Jennie mengangguk paham"Aku temani kamu belanja ya"

"Tidak apa apa Chae. Jangan merepotkan diri kamu"tolak Jennie.

"Tidak merepotkan kok. Lagian pasti sulit untuk kamu membawa bahan belanja ini sendirian jadi aku akan membantu kamu. Tidak ada bantahan!"

Jennie akhirnya hanya bisa mengangguk pasrah"Thanks Chae"

"Anything for you"sahut Chaeyoung memberikan senyuman tulusnya.









Chaeyoung sama Jennie sudah selesai berbelanja dan sekarang mereka lagi berisitirahat disebuah cafe. Mereka memilih untuk duduk diruangan paling pojok dan berharap agar tidak ada yang mengenali mereka.

"J,are you okay?"tanya Chaeyoung.

Jennie tersenyum miris"Bohong kalau aku bilang aku baik baik saja"sahutnya menatap Chaeyoung dengan sendu"Aku harus gimana Chae? Orang tua Limario menuntut cucu dan aku juga yakin Limario ingin kehadiran anak"

"Aku juga bingung sama Om dan Tante aku. Kenapa mereka bisa sekejam itu sama kamu ya. Padahal kamu sudah sempurna. Sudah seharusnya mereka menerima kamu"ujar Chaeyoung dengan iba.

Jennie menggeleng"Aku tidak sempurna Chae. Buktinya saja aku tidak bisa memberi keturunan untuk Limario"

"Maaf kalau aku menyinggung kamu,tapi apa kamu sama Limario tidak kerumah sakit untuk memeriksa kondisi kalian?"tanya Chaeyoung hati hati.

"Aku belum siap untuk itu. Aku takut untuk mendengar kenyataan yang pahit"sahut Jennie membuatkan Chaeyoung mengangguk paham.

"Tidak ada manusia yang sempurna didunia ini Jen. Bukan kamu tidak bisa memberi apa yang Limario inginkan tapi mungkin sekarang bukan waktunya. Tuhan sudah mengaturkan segalanya. Akan ada saatnya kebahagiaan menghampiri kamu. Kamu yang sabar ya"

Jennie tersenyum"Terima kasih Chae. Hati aku sedikit membaik setelah curhat sama kamu"

Chaeyoung ikut tersenyum"Santai saja Jen. Aku akan selalu ada untuk menjadi teman curhat kamu"ujarnya.

Dih,bilang saja modus. Dasar buaya>_<






  Tekan
   👇

Revenge Love✅Where stories live. Discover now