Double up nih💃
|
|Jennie terus menangis didepan ruangan UGD. Dia menatap tangannya yang dipenuhi oleh noda darah Chaeyoung. Dia ketakutaan saat ini. Tadi saja dia menelfon ambulance dan dia ikut menaiki ambulance untuk kerumah sakit.
Beberapa menit kemudian,Irene bersama Seulgi,Yerim dan juga Dongwook menghampiri dirinya"Jen"Irene mendudukkan dirinya disamping Jennie. Dielusnya punggung Jennie untuk menenangkan adek iparnya itu.
"Hiks Chaeyoung"isak Jennie
"Chaeyoung pasti kuat demi kamu sama anak kalian"sahut Irene membersihkan darah ditangan Jennie menggunakan tisue basah yang ada ditasnya.
"Jennie"tidak butuh waktu yang lama,Jiyong bersama Dara dan Mashiho menghampirinya.
"Ma"Jennie langsung memeluk sang Mama"Hiks suami aku ditusuk Ma. Aku harus gimana"isaknya
"Tenang sayang. Jangan pikirin yang negatif. Positif saja ya. Chaeyoung pasti tidak apa apa"Dara berusaha menenangkan Jennie.
Ceklekk
Bersamaan dengan itu,pintu ruangan operasi dibuka"Yeobbo. Gimana kondisi anak kita?"tanya Dongwook.
Jiah menghembuskan nafasnya dengan lirih"Kepala Chaeyoung mengalami benturan yang keras. Sarafnya sedikit rusak"dia menjeda kata katanya. Matanya bahkan sudah berkaca kaca"T-tusukan itu hampir mengenai organ pentingnya dan sekarang C-Chaeyoung koma"Jiah sudah tidak mampu menahan air matanya lagi.
Dongwook langsung membawa sang istri kedalam dakapannya. Hati orang tua mana yang tidak sakit setelah mengetahui kondisi anak mereka yang sekarat itu? Tadi saja Jiah hampir pingsan ketika melihat Chaeyoung tiba dirumah sakit dengan kondisi yang terluka.
"Hiks Hubby"isak Jennie
"Jen,kamu yang sabar ya. Kamu harus kuat. Kamu tidak boleh stress. Nanti bisa memberi efek yang buruk untuk kandungan kamu"ujar Dara memberi elusan dipunggung Jennie.
"Jen,bisa Papa tahu apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Dongwook.
Jennie menahan isakannya. Tanpa aba aba,dia mula menceritakan semua yang terjadi.
"Si sialan itu!"Dongwook mengumpat marah. Kenapa keluarga itu sering sekali menganggu keluarganya hah?! Ck,dia tidak akan membiarkan keluarga itu lolos! Mereka harus mendapatkan hukuman diatas semua perbuatan mereka!
Brakkkkk
Yoonchul menggebrak meja kerjanya"Apa yang sudah kamu lakukan Limario?!"teriaknya marah"Mama sama istri kamu sudah ditahan polisi dan kamu juga mau ditahan polisi hah?!"
Limario menunduk"M-maaf Pa. Waktu itu aku tidak sengaja. A-aku terlalu cemburu melihat Jennie bahagia sama Chaeyoung"lirihnya
"Persetan dengan rasa cemburu kamu itu!"sahut Yoonchul"Keluarga kita sudah sering menyakiti keluarga mereka! Ck,dasar anak tidak berguna! Gara gara kamu,Papa menjadi manusia yang gagal mengurus keluarga! Papa gagal menjaga istri Papa dan sekarang Papa juga sudah gagal menjaga anak Papa"suara Yoonchul semakin melirih diakhir kata.
"A-aku harus gimana Pa?"lirih Limario.
Yoonchul memijit pelipisnya dengan pusing"Chaeyoung itu sepupu kamu. Bahkan kalian sudah seperti kembaran. Sejak kecil kalian sering bersama dan sekarang kamu malah menyakiti dia gara gara kesalahan kamu sendiri. Menyerah saja Lim. Pergilah kekantor polisi dan menyerahkan diri kamu. Bukannya Papa membenci kamu,tapi Papa hanya mau kamu belajar dari kesalahan kamu. Papa harap setelah kamu bebas,kamu bisa berubah menjadi anak polos Papa yang dulu"
Limario menghembuskan nafasnya dengan kasar dan menatap Yoonchul dengan mata berkaca kaca"Papa tidak pernah gagal menjadi suami dan Papa untuk aku sama Mama. Hanya saja aku sama Mama yang terlalu dibutakan oleh dendam. Aku akan belajar dari kesilapan aku dan aku juga akan berusaha membaiki hubungan aku sama istri aku"dia beralih memeluk Yoonchul dengan erat"Jaga diri Papa"pamit Limario.
Akhirnya Limario pergi kekantor polisi dan menyerahkan dirinya. Apa pun hukumannya,Limario tetap akan menerima semuanya karena dia sadar semua kesalahannya.
"Chae,maafin Lim ya"gumamnya tersenyum tipis.
:
:Jennie mengusap pipi Chaeyoung yang masih belum sadarkan dirinya itu. Ingin menangis namun dia harus kuat demi anak yang ada didalam kandungannya itu.
"Hubby,ayo bangun. Anak kamu rewel"adu Jennie mengecup punggung tangan Chaeyoung berkali kali.
Ceklekk
"Nuna,ayo makan. Aku sudah membelikan bubur ayam buat Nuna"Mashiho menghampiri Jennie dengan bungkusan makanan ditangannya.
Keluarga mereka yang lain lagi dikantin rumah sakit untuk memakan sarapan mereka dan Jennie memilih untuk menemani Chaeyoung.
"Chio,kamu tidak makan?"tanya Jennie
"Sudah makan kok. Tadi aku sudah selesai makan duluan makanya aku kesini"sahut Mashiho.
Jennie mengangguk"Kira kira suami Nuna bakalan bangun apa tidak?"lirihnya.
Mashiho tersenyum"Dia pasti bangun. Masa dia mau tinggalin istri sama calon anaknya si. Nanti pas anak kalian lahir,dia pasti kaget soalnya muka anak kalian pasti ganteng seperti aku"songongnya.
Jennie terkekeh kecil"Dih,ngapain ganteng seperti kamu huh? Dia pasti ganteng seperti Daddy dia dong"
Mashiho ikut terkekeh. Dia hanya berusaha untuk membuatkan Jennie tertawa agar Jennie tidak terlalu larut didalam kesedihan.
Tekan
👇
YOU ARE READING
Revenge Love✅
FanfictionPenceraian terjadi gara gara orang ketiga dan sudah saatnya pembalasan dendam dilakukan. "Menikahlah denganku,dan kita akan membalas semua perbuatan mereka" "Baiklah! Mereka berhak menerima semuanya" Chaennie📌 Topsé📌 Fanfiction📌