"Ceraikan Jennie!"
Chaeyoung terkekeh sinis"Kenapa gue harus mengikuti kata kata elo?"
"Gue mencintai Jennie dan Jennie juga mencintai gue! Lo tidak ada hak untuk menghalang cinta gue sama Jennie!"marah Limario
Chaeyoung menatap Jennie"Wifey,apa kamu mencintai dia?"
Jennie menggeleng"Tidak. Untuk apa aku mencintai sampah?"sahutnya
Chaeyoung beralih menatap Limario"Lo lihat sendiri bukan kalau mantan elo juga sudah menganggap elo sampah?"sinisnya"Mendingan elo urusin istri elo itu dan jangan pernah mengganggu keluarga gue lagi!"ancamnya
Limario bersmirk"Apa jangan jangan anak yang Jennie hamil itu anak gue?"
Brughhh
Chaeyoung yang sudah tersulut emosi itu langsung menonjok pipi Limario"Jaga omongan elo! Elo sama Jennie sudah bercerai sudah hampir 1 tahun,gimana dia bisa hamil anak elo hah?! Punya otak itu dipakai! Dasar bodoh!"maki Chaeyoung.
Chaeyoung beralih membelakangi Limario dan mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tidak mau kehilangan kendali dan kembali memukul sepupunya itu.
"Terima kasih untuk waktu yang kita lewati bersama dulu. Sekarang semua itu hanya masa lalu dan masa depan aku bukan bersama kamu. Jangan muncul dikehidupan aku lagi Lim"tegas Jennie
"Ayo Wifey kita pergi. Kasian anak Daddy sudah laper nih"ujar Chaeyoung mengelus perut Jennie
"Ayo Hubby"sahut Jennie melingkarkan tangannya dilengan Chaeyoung.
Mereka berganjak pergi dari sana meninggalkan Limario yang terus menyesali semuanya.
"Kenapa tidak dimakan? Apa rasanya tidak enak?"tanya Chaeyoung ketika melihat Jennie yang hanya menatap makanan yang terhidang didepan matanya.
"Apa kamu percaya sama kata kata Limario?"tanya Jennie
"Yang mana?"
"Yang dia bilang kalau aku hamil anak dia"
Chaeyoung sontak tertawa"Ahahahahahah. Aku bukan bodoh Jen. Ngapain juga aku percaya sama dia huh? Aku percaya banget kalau anak itu anak aku. Jadi kamu jangan overthinking ya"
Jennie akhirnya bisa bernafas lega"Gomawo Hubby"
"Sekarang habisin makanan kamu terus kita pulang ya"
"Memangnya Hubby tidak akan kembali ke agensi?"
"Kamu harus istirahat jadi aku bakalan menemani kamu dirumah saja. Tapi sebelum itu kita ke supermarket duluan untuk membeli susu hamil buat kamu"
"Dari mana kamu tahu kalau aku harus minum susu hamil?"
Chaeyoung tersenyum bangga"Aku sudah menanyakan semuanya sama Mama karena aku mau menjadi suami yang siap siaga buat kamu dan aku pasti bakalan menjadi hot Daddy"
Jennie terkekeh"Hot Daddy hurm? I like it"ujarnya dibalas senyuman nakal Chaeyoung.
:
Jiah menatap sosok adeknya itu dengan malas. Tanpa alasan yang jelas,Seojin mendatangi dirinya dirumah sakit dan beruntung saja itu waktu istirahat sang kakak.
"Tumben kamu kesini?"tanya Jiah
"Aku hanya mau tahu,apa benar wanita itu hamil?"tanya Seojin
Jiah mengernyit"Wanita yang mana?"
"Ck,menantu Eonnie itu lah"
Jiah mengangguk paham"Iya,dia memang lagi hamil. Hah~Eonnie bakalan punya cucu tidak lama lagi"ujarnya dengan bahagia.
Seojin berdecih"Apa si yang kalian lihat dari wanita itu? Wanita itu mantan Limario dan dia bukan wanita yang baik. Chaeyoung itu kaya,pasti dia menikah sama Chaeyoung hanya untuk kekayaan Chaeyoung. Dia itu wanita yang jahat"
"Cukup Seojin!"sentak Jiah"Jaga omongan kamu! Jangan pernah jelekin menantu Eonnie lagi!"marahnya
"Kenapa Eonnie malah membela wanita murahan itu?!"
"Dia bukan murahan! Yang murahan itu anak kamu! Anak kamu itu cowok brengsek yang sudah menyakiti wanita sebaik dia!"hilang sudah kesabaran Jiah. Dia benar benar marah sama omongan sang adek yang sudah keterlaluan itu"Mendingan kamu pergi sekarang dan jangan pernah ikut campur urusan keluarga Eonnie lagi!"tegasnya diakhir kata.
"Lihat saja suatu hari nanti,semua kejahatan dia pasti akan kebongkar!"sinis Seojin dan dia berganjak pergi dari sana.
Jiah menghembuskan nafasnya dengan kasar"Walaupun kamu adek Eonnie,kalau kamu sakitin anak dan menantu Eonnie,Eonnie tidak akan takut untuk membalas semuanya!"gumamnya datar.
:
:Jennie membaringkan dirinya diatas sofa dan dia masuk kedalam dakapan hangat Chaeyoung"Kamu gunain perfume?"tanya Jennie
"Tidak si. Kenapa?"sahut Chaeyoung.
Jennie mencium aroma badan Chaeyoung"Aku suka bau badan kamu. Rasanya bikin nyaman"
Chaeyoung terkekeh kecil"Aku memang wangi loh"ujarnya bangga.
"Mau bilang bohong tapi kamu ada benarnya si"sahut Jennie"By"
"Hurm? Mau makan apa? Atau kamu butuh apa?"
"Bisa minta pijit? Kepala aku pusing"
"Dengan senang hati"Chaeyoung meletakkan kepala Jennie diatas pangkuannya. Dengan penuh kasih sayangnya,dia memijit kepala Jennie membuatkan Jennie merasa lega.
"By,akhir akhir ini firasat aku tidak enak"jujur Jennie.
"Memangnya apa yang kamu rasakan?"sahut Chaeyoung
Jennie mengecurutkan bibirnya"Aku tidak tahu tapi aku takut"
"Takut apa?"
"Takut kalau kamu pergi tinggalin aku"
Cup
Chaeyoung malah mengecup bibir Jennie yang seakan menggodanya itu"Aku tidak akan tinggalin kamu sama anak kita. Kalian sesuatu yang berharga buat aku. Jadi kamu jangan takut ya. I will always be by your side"
"I'm really grateful to have you as my Hubby. Aku harap kita bisa bersama selamanya sehingga maut menjemput kita"
Chaeyoung mengecup dahi Jennie dengan lama. Sejujurnya,firasat Chaeyoung juga buruk namun dia berusaha menepis segala pikirin buruk yang bersarang dibenaknya. Sekarang dia hanya akan fokus membahagiakan Jennie dan calon anaknya itu.
Cerita baru Baby Rosie sudah dipublish. Silakan mampir ya. Judulnya "Rumit" alurnya juga pasti rumit deh:)
Tekan
👇
YOU ARE READING
Revenge Love✅
FanfictionPenceraian terjadi gara gara orang ketiga dan sudah saatnya pembalasan dendam dilakukan. "Menikahlah denganku,dan kita akan membalas semua perbuatan mereka" "Baiklah! Mereka berhak menerima semuanya" Chaennie📌 Topsé📌 Fanfiction📌