-6-

1.3K 166 12
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam namun Limario masih belum pulang membuatkan Jennie khawatir sama suaminya itu. Sudah berkali kali dia menghubungi Limario namun suaminya itu tidak mengangkat panggilan darinya.

Brumm brumm

Bunyi mobil yang terparkir diparkiran itu akhirnya mampu membuatkan Jennie bernafas lega. Dengan terburu buru dia membuka pintu rumah"Hon,kamu kok baru pulang? Kenapa kamu tidak menjawab panggilan aku? Kamu baik baik saja bukan? Tidak biasanya kamu pulang telat seperti ini"

"Bisa diam tidak?!"

Jennie terbeku. Ini pertama kalinya suaminya itu membentak dirinya.

"Aku capek baru pulang dari kerja dan kamu malah bikin aku pusing!"marah Limario.

Mata Jennie berkaca kaca"Mianhe. Aku hanya khawatir sama kamu"lirihnya.

"Aku sudah gede dan aku bisa menjaga diri aku sendiri!"sahut Limario"Dan kamu tidak berhak ikut campur urusan aku!"lanjutnya berganjak kekamar meninggalkan Jennie yang sudah terisak kecil.





"Kamu mau makan? Aku sudah panaskan makan malam"ujar Jennie setelah Limario keluar dari kamar mandi.

"Aku mau tidur. Capek"sahut Limario dengan singkat. Dia membaringkan dirinya diatas kasur dan membelakangi Jennie.

Jennie hanya menatap punggung sang suami dengan sendu. Biasanya,setiap malam dia akan tidur didalam dakapan hangat suaminya namun kali ini suaminya seakan menjauh dari dirinya.

Tidak apa apa. Jennie berusaha memahami kalau suaminya itu lagi capek. Mungkin saja suaminya itu tidak sengaja membentak dirinya dan dia yakin besok pagi semuanya akan kembali seperti biasa.







*

"Loh Chae? Kamu kok ada disini?"tanya Irene menghampiri Chaeyoung yang duduk dimeja makan.

"Aku belum ngantuk"sahut Chaeyoung

"Mau Nuna bikin susu hangat?"tanya Irene

Chaeyoung mencebik"Aku bukan anak kecil tahu"

Irene malah terkekeh"Kamu pikir Nuna tidak tahu kalau kamu tidak akan bisa tidur kalau tidak minum susu huh? Mama sudah ngomong kebiasaan kamu itu"ledeknya

Chaeyoung memicingkan matanya"Kalian pasti sering gibahin aku bukan?"

Irene mengangguk jujur"Kita gibahin kapan kamu mau nikah si. Umur kamu juga sudah 25 tahun. Kamu tidak mau punya anak yang imut seperti Yerim hurm?"

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar"Bohong kalau aku bilang aku tidak mau. Aku bahkan sudah mempersiapkan diri aku untuk menjadi suami dan Daddy yang baik untuk keluarga aku. Tapi Sooyaa belum siap untuk semua itu"

"Mungkin saja dia masih ragu sama kamu"

"Ragu sama aku?"

"Kamu harus memberi dia kepastian begitu juga sebaliknya. Beri dia waktu untuk memikirkan semuanya. Buktikan sama dia kalau kamu sudah siap untuk menjadi kepala keluarga. Setiap cewek butuh kepastian jadi Nuna harap kamu bisa memahami dia"nasihat Irene

"Shooting untuk drama terbaru dia juga sudah selesai dan sekarang dia lagi libur. Aku akan coba ngomong soal ini sama dia. Thanks atas saran dan nasihatnya"

Irene mengangguk dan berlalu kedapur. Tidak butuh waktu yang lama,dia kembali dengan segelas susu hangat"Nih,habisin"

"Thanks Nuna"

Irene mengangguk dan duduk dibangku didepan Chaeyoung"Ada sesuatu yang Nuna masih penasaran"

"Soal apa?"tanya Chaeyoung

"Kamu masih menyimpan perasaan kamu buat Jennie?"

Deg

"N-Nuna apa apaan si. Masa aku masih menyimpan perasaan buat istrinya orang"sahut Chaeyoung sedikit ragu.

"Come on Chae. Sudah dari kecil kita membesar bersama dan kamu tidak bisa berbohong. Nuna bisa melihat tatapan tulus kamu untuk Jennie itu"

Chaeyoung menunduk"Bohong kalau aku bilang aku bisa melupakan cinta pertama aku seperti itu saja. Tapi sekarang dihati aku sudah ada Sooyaa jadi aku akan terus berusaha menghilangkan cinta aku untuk Jennie"

"Sejujurnya Nuna merasa iba sama Jennie. Om sama Tante tega banget ya menghina Jennie"lirih Irene.

"Semua itu juga terjadi gara gara Om dan Tante musuhan sama orang tuanya Jennie"sahut Chaeyoung.

Buat pengetahuan semua,orang tua Jennie bersama orang tua Limario memang bermusuhan. Semuanya terjadi gara gara Papa Jennie tidak sengaja menabrak Rion yang merupakan Abang kandung Limario.

Gara gara tabrakan itu,Rion koma selama 3 bulan dan dia meninggal. Polisi tidak menahan Papa Jennie karena semua yang terjadi adalah salah Rion yang balapan secara haram.

Sejak itu jugalah orang tua Limario benar benar membenci keluarga Jennie dan mereka melakukan pelbagai cara untuk menghancurkan business orang tua Jennie.

Para orang tua musuhan namun anak anak mereka malah saling mencintai. Hah~semuanya benar benar rumit.









:
:

Pagi sudah tiba dan sekarang Limario bersama Jennie lagi menikmati sarapan mereka.

"Hon,lihat nih. Imut banget bukan?"Jennie menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan sosok bayi yang menggemaskan"Kamu mau berapa anak hurm?"tanya Jennie antuasis.

Brakk

Limario membanting senduk dengan kasar"Tidak usah tanya berapa aku mau kalau nyatanya kamu tidak bisa memberi apa yang aku mau!"bentaknya. Dia mengambil kameranya yang sudah ada diatas meja dan berganjak pergi.

Hati Jennie berdenyut nyeri. Sekarang dia sadar kalau Limario juga sudah mula menuntut anak dari dirinya.







  Tekan
   👇

Revenge Love✅Where stories live. Discover now