Bunyi tangisan Jeandra kedengaran dengan keras membuatkan Chaeyoung yang menggendongnya itu panik"Wifey!"dengan segera Chaeyoung membawa Jeandra menghampiri Jennie yang lagi menyiapkan sarapan di dapur"Jeandra nangis nih. Sepertinya dia mau susu deh"
Jennie mematikan kompor dan beralih menggendong Jeandra"Anak Mommy laper hurm?"dia mengecup pipi sang anak.
"Kamu susuin dia saja. Biar aku yang menyiapkan sarapan"ujar Chaeyoung
Jennie mengecup pipi Chaeyoung sekilas"Thanks Hubby"dia berganjak duduk dikursi meja makan dan mula menyusui Jeandra membuatkan tangisan anaknya itu terhenti.
"Ayo sarapan"Chaeyoung meletakkan nampan makanan diatas meja makan
"Kamu makan saja duluan"ujar Jennie
Chaeyoung mendudukkan dirinya dikursi kosong disamping Jennie"Kita makan bareng saja"dia memilih untuk menyuapi Jennie.
Jennie tersenyum dan membuka mulutnya untuk menikmati suapan dari sang suami"Enak"ujar Jennie
Chaeyoung terkekeh kecil"Ya enak lah. Yang masak itu kamu si. Aku tinggal nunggu masakan kamu ini matang"
"Tapi aku tetap bersyukur si punya suami seperti kamu. Terima kasih karena sudah menerima semua kekurangan aku"
Chaeyoung mengelus kepala Jennie"Tidak ada manusia yang sempurna. Aku bahkan lebih bersyukur punya istri seperti kamu. Kamu sudah berjuang melahirkan anak aku. You're my angel"
Ding dong~
"Aku kedepan duluan"Chaeyoung bangkit untuk membuka pintu mansion. Siapa yang datang bertamu kemansionnya di jam 8 pagi? Apa salah satu ahli keluarganya?
Ceklekk
"Ah,maaf mengganggu Tuan"ternyata ini Pak Jeongsik,satpam yang menjaga mansion Chaeyoung.
"Ouh Pak Jeong. Aku kirain siapa"ujar Chaeyoung"Ada apa ya Pak?"
"Tadi ada orang menghantar paket untuk Nyonya Jennie"Pak Jeongsik menyerahkan paket yang dipegangnya itu kepada Chaeyoung.
Ukuran paket itu cukup gede ya. Apa Jennie membeli sesuatu? Tapi tidak mungkin deh soalnya Jennie pasti akan meminta izin duluan darinya,pikir Chaeyoung.
"Terima kasih ya Pak"ujar Chaeyoung
"Sama sama Tuan. Saya permisi"Pak Jeongsik akhirnya kembali menuju ke pos satpam.
Dengan wajah penasaran,Chaeyoung membawa paket itu menghampiri Jennie"Kamu ada membeli sesuatu?"
Jennie mengernyit"Tidak ada si. Memangnya itu punya siapa?"
"Tadi Pak Jeong bilang kalau ada yang mengirim paket ini untuk kamu"
"Coba buka deh By"
Chaeyoung langsung membuka paket itu. Dia mengernyit ketika melihat kardus yang berisi baju baju bayi"Baju bayi?"
"Apa mungkin ini dari Joy Eonnie? Dia memang suka mengirim kado buat Jeandra si"tebak Jennie
"Bisa jadi"sahut Chaeyoung"Jeandra masih kecil saja sudah ada banyak penggemar hurm? Nanti pas gede pasti banyak yang naksir"lanjutnya beralih menggendong Jeandra yang sudah selesai meminum asi.
"By"panggil Jennie
"Hurm?"sahut Chaeyoung
"Apa aku masih bisa lanjut hiatus? Rasanya tidak mungkin untuk aku menitipkan Jeandra sama pembantu"
Chaeyoung tersenyum"Aku tidak masalah. Lagian kalau kamu mau berhenti bekerja juga aku tidak masalah si. Aku masih bisa menafkahi kamu sama anak kita ini"
"Bukan itu maksud aku By. Aku tahu kok kalau kamu bisa menafkahi aku sama Jeandra. Aku mau menjadi Mommy yang selalu ada bersama Jeandra tapi aku juga belum siap untuk meninggalkan pekerjaan aku ini. Aku tidak bisa meninggalkan penggemar aku"jelas Jennie
"Ya sudah. Kamu masih bisa bekerja kok tapi pas Jeandra sudah berumur 8 bulan. Kita bisa bawa Jeandra ke agensi. Pas kamu harus photoshoot,Jeandra sama aku saja. Lagian aku juga takut untuk meninggalkan Jeandra sama pembantu"
Jennie mengangguk"Aku setuju sama ide kamu. Thanks karena sudah memahami aku"
"Saling memahami itu salah satu kunci untuk kebahagiaan rumah tangga"sahut Chaeyoung
"Cie,tahu dari mana nih?"
"Dari Papa. Sebelum nikah Papa sudah menjelaskan semuanya sama aku dan aku juga mau menjadi bagus seperti Papa"
Jennie tersenyum bahagia. Suaminya itu memang sudah menjadi sosok suami yang baik. Jennie sama sekali tidak menyesal mengenali Limario karena Limario lah yang membuatkan dia bisa memiliki sosok sebaik dan sempurna seperti Chaeyoung.
Tidak perlu menyesali semua yang terjadi di masa lalu. Kesalahan yang terjadi di masa lalu hanya pengajaran untuk berubah menjadi yang lebih baik.
"Hubby"panggil Jennie dengan manja. Chaeyoung menatap istrinya"Jeandra sudah tidur tuh. Cuddle yuk"lanjut Jennie tersenyum manis.
Senyuman sontak menghiasi wajah Chaeyoung. Dengan segera hot Daddy itu bangkit"Ayo"
Mereka berlalu kekamar. Perlahan lahan Chaeyoung membaringkan Jeandra didalam kasur bayi. Tidak lupa juga dia menyelimuti anaknya itu"Mimpi yang indah ya jagoan Daddy"bisiknya
"Ayo By"panggil Jennie yang sudah rebahan diatas kasur.
Chaeyoung menghampiri kasur dan ikut membaringkan dirinya. Mereka masuk kedalam selimut dan Chaeyoung membawa Jennie kedalam dakapannya"Rasanya seakan mimpi ya. Kita menikah gara gara mau membalas dendam tapi sekarang malah saling bucin"ujar Jennie yang menikmati usapan Chaeyoung dikepalanya.
"Memangnya kita saling bucin?"duh,nih hot Daddy memang sengaja memancing emosi Mommy sexy deh.
"Kamu tidak bucin sama aku gitu?!"kesal Jennie bahkan dia sudah mencubit abs Chaeyoung.
"Awww sakit Wifey"rengek Chaeyoung"Aku bercanda sayang. Aku bucin banget sama kamu"lanjutnya memeluk Jennie.
Jennie menenggelamkan mukanya diceruk leher Chaeyoung"Jangan bikin trauma aku kembali ih! Aku sudah terlalu percaya sama kamu By"lirihnya dengan mata berkaca kaca.
"Trauma kamu tidak akan kembali karena kamu sudah menemukan cowok yang tepat. Kamu sama Jeandra nyawa aku dan aku pasti tidak akan menyakiti kalian"bisik Chaeyoung mengelus punggung Jennie.
"I love you Daddy Chae"
"I love you too Mommy J"
Tekan
👇
YOU ARE READING
Revenge Love✅
FanfictionPenceraian terjadi gara gara orang ketiga dan sudah saatnya pembalasan dendam dilakukan. "Menikahlah denganku,dan kita akan membalas semua perbuatan mereka" "Baiklah! Mereka berhak menerima semuanya" Chaennie📌 Topsé📌 Fanfiction📌