J'Villa
Pulau Jeju
(10.00)MEMELUK tubuh mungil itu dengan sangat erat, menggendongnya kemudian dan mencium pipinya gemas, Jieun tak henti-hentinya memeluk sang adik bungsu yang begitu ia rindukan selama beberapa hari ini.
"Apa adikku bertambah berat sekarang? Apa adikku sangat bahagia hm?" Tanya Jieun menatap sang adik dalam gendongannya.
Mengulas senyuman dan mengangguk mantap, mencium pipi sang kakak kesayangan dan memeluknya setelah membalas ucapan sang kakak. "Iya, Jihan tambah berat. Karena Ji han tambah bahagia.." ucapnya terkekeh dan kembali memeluk sang kakak gemas.
Lantas menunduk hormat ketika Jung Hyun datang dengan wajah hangatnya, menunduk dengan hormat dan memeluk hangat sang mertua sambil menggendong sang adik. Puncak kepala sang gadis diusap hangat oleh sang mertua dengan ukiran senyum yang begitu hangat ia buat diwajahnya.
"Bagaimana sudah hamil?" Tanya Jung Hyun spontan langsung membuat Jieun tersenyum canggung akibatnya. "Berapa ronde semalam?" Imbuh Jung Hyun kembali bertanya yang hanya diberi kekehan oleh sang menantu.
"Sedang dalam proses.." ucap Jieun mengulas senyum tipis dan langsung diberi anggukan paham namun dengan wajah sedikit kecewa.
"Ya, baiklah..." Kata Jung Hyun yang kemudian duduk di sofa ruang tamu. "Oh ya, mana suamimu Jeon Jungkook? Kenapa dia tidak masuk? Biasanya laki-laki itu bersemangat setiap saat.." tanya Jung Hyun menatap Jieun.
Tersenyum seakan mengejek sambil menatap punggung sang suami yang sedang berjalan ke arah kamar membawa dua koper mereka tepat saat Jung Hyun membicarakannya. "Papa bisa liat ekspresi Jungkook sekarang? Dia sedang di alam lain.." kata Jieun mengejek sambil menahan tawa.
"Ada apa dengan anak itu hm? Wajahnya terlihat shock berat seperti setelah melihat sesuatu..." Ucap Jung Hyun menatap sang anak yang telah menghilang dari balik pintu kamarnya yang hanya dibalasi tawa tertahan oleh Jieun yang mengetahui alasan wajah tampannya itu berubah setelah kejadian di hotel tempat mereka menginap.
.
Terdiam membantu seakan tak percaya dengan apa telah ia lakukan, menatap kosong lurus ke depan dan memukul pipinya sambil mengumpati diri sendiri atas kebodohannya. "Ah sial, kenapa aku berpikir untuk berciuman dengan gadis gila itu meski lima belas menit? Padahal istriku jauh lebih baik dibandingkan orang gila itu.." gumamnya menghela nafas panjang tak percaya atas apa yang telah ia lakukan. Pun berdecak sebal akibatnya, memutuskan memejamkan matanya guna meredakan amarahnya atas tingkah tak habis pikir darinya.
Lantas sedikit terkejut oleh Jieun yang masuk ke dalam kamar dan langsung ditatap terkejut oleh Jungkook. "Sedang apa kau dikamarku?" Pekiknya dengan wajah penasaran.
Menggelengkan kepalanya dan menatap laki-laki dihadapannya itu dengan wajah sebal atas pertanyaannya, pun Jieun memukul lembut laki-laki bermarga Jeon itu. "Aku tau kau sedang syok, tapi apa kau juga lupa aku ini istrimu?"
Mengerjapkan irisnya berulang kali, Jungkook mengulas senyumnya dan langsung mendekat ke arah Jieun serta bergelut manja dengan gadis itu. "Ah, maaf. Sayangku ini aku sangat syok sampai lupa aku sudah beristri..." Katanya membenamkan wajahnya di tengkuk sang istri. "Kau tidak marah lagikan karena aku mencium orang gila? Entah kenapa aku mau mencium orang gila itu, astaga sayang. Aku semakin kesal jika diingat-ingat.." keluhnya kembali semakin mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Little Bite
Fanfiction(JLB) | Update Setiap Sabtu✓ Iris ku menyatu secara bersamaan ketika laki-laki sombong dengan paras (diakui) tampan menyodorkan black cardnya padaku. "Hayu nikah, aku bosan jomblo. Lagi pula adik nuna asik banget loch. Demi payudara datar nuna, aku...