Jeongyeon POV
Aku berdiri disini... ditempat yang aku dan dia impikan sejak dahulu.
Aku melihatnya bergandengan dengan appa-nya menyusuri para tamu dibangku gereja, berjalan menuju altar. Selalu cantik dan anggun ditambah dengan gaun putih yang ia kenakan saat ini, membuatku bingung. Entah kata apa lagi yang bisa ku gunakan untuk mendeskripsikan dirinya saat ini. Terlihat juga para tamu sangat terpesona dan mengagumi pancaran kecantikannya saat ini.
Myoui Mina, perempuan yang selalu berhasil membuat hati dan pikiranku selalu bekerja 24/7. Temanku, sahabatku, mantan kekasihku, cinta sejatiku. Tepat hari ini, dia tidak akan lagi menjadi nona di rumahnya.. Sebentar lagi nama belakangnya akan segera tergantikan.
Mataku mengunci pada sosoknya, melihatnya semakin mendekat bersama appa-nya. Rasanya tubuhku menegang seketika dan mulutku terasa kelu. Kurasakan mataku mulai terasa memanas.
"Hei, apa kau baik-baik saja, Jeong?" ucap Lisa, temanku yang sedang berdiri disebelahku saat ini.
"Kau terlihat seperti orang sakit, hyung" ucap Chaeyoung yang juga sedang berdiri disebelahku.
"Iya aku baik-baik saja, kok, tenang saja dan fokus lah. Kalian jangan banyak bicara" jawabku seadanya sambil mengusap wajahnya karena aku memang sedang tidak bisa berpikir saat ini.
-------------------------------------
Flashback
"Jeong, kamu mengajakku untuk serius menjalani hubungan ini dan Natal kemarin kamu sudah berbicara pada orang tuaku, tapi lihatlah sekarang apa yang kamu lakukan di belakangku?!" seru Mina sambil emosi melemparkan amplop putih besar ke muka Jeongyeon. Amplop itu berisi foto Jeongyeon dengan Bona berpelukan mesra, lalu ada foto lainnya menunjukkan Jeongyeon mencium pipi Bona di depan umum.
Bona adalah rival Mina saat dibangku SMA dulu. Tidak hanya dibidang akademis maupun non-akademis, tapi juga soal percintaan. Mereka sama-sama menyukai Jeongyeon saat itu. Hal itu mengakibatkan munculnya persaingan diantara mereka. Sampai akhirnya, Jeongyeon menjadikan Mina kekasihnya ditahun terakhir SMA mereka karena nyatanya Jeongyeon sudah mencintai Mina sejak awal mereka berjumpa dahulu.
"Dari mana kamu mendapatkan foto ini? Kamu membayar orang menguntitku, love??" tanya Jeongyeon dengan mata yang masih kaget melihat foto itu.
"Kali ini, kamu benar-benar menyakitiku, Jeong. 4 tahun kita bersama, dan ini yang ku dapat akhirnya?! Oh, pantas saja akhir-akhir ini kamu sulit aku hubungi dengan berbagai macam alasan. Aku masih memaklumimu, bahkan aku masih sangat-sangat memaklumimu yang memilih pergi ke acara temanmu di bar dibanding menghabiskan waktu bersamaku minggu lalu. Kau tahu kan minggu lalu itu hari jadi kita ke 4 tahun, Jeong?! Tapi lihatlah!?? Kamu dengan bebasnya bersenang-senang dengan wanita lain diluar sana!! Lihatlah, bahkan wajahmu sangat ceria sekali! Dan yang membuat aku muak adalah kenyataan bahwa wanita yang bersamamu itu adalah Bona!!!" ucap Mina penuh emosi sambil mengusap air matanya yang sudah mengalir deras. Tangisnya pun semakin mengeras karena sakit hati yang tak tertahankan.
"Love, tolong, kamu salah paham sayang. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Bona. Aku juga baru bertemu kembali dengannya saat itu secara kebetulan dan kami tidak hanya cuma -"
"Sudah! Cukup! Aku lelah Jeong. Lebih baik kita berpisah saja. Aku berpikir bahwa kamu sudah bosan dan tidak mencintaiku lagi. Semua hanya mulut manismu saja. Jadi buat apa dipertahankan!!!" Ucap Mina sambil bergegas mengambil tasnya. Mina merasa sudah berada dititik lelahnya. Masalah pekerjaan semakin menyulut emosinya saat ini. Ada penyesalan dalam pikiran Mina saat menyadari dirinya mengucapkan kata "pisah", namun emosi dan ego seakan menutupi rasa penyesalan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Songs || JEONGMI || Mina Jeongyeon || END
FanfictionKumpulan cerita pendek JeongMi. Terinspirasi dari beberapa lagu favorit yang saya rasa cocok untuk mereka. Btw, Maaf kalau interpretasi lagu kedalam ceritanya berbeda dengan kalian, ya. Maaf juga kalau ceritanya umum/biasa saja/mirip cerita diluar s...