ONLY (1)

400 44 29
                                    

Juni Tahun 1957

Jeongyeon yang berusia 15 tahun baru saja masuk di sekolah menengah atas yang cukup elit di kotanya. Jeongyeon merupakan anak dari seorang petinggi di pemerintahan Korea. Di hari pertamanya sekolah ia mendapat banyak teman baru, salah satunya gadis cantik Myoui Mina. Gadis cantik yang ternyata lebih muda darinya 1 tahun ini merupakan keturunan Jepang.

Ternyata orang tua Mina dan Jeongyeon berkerabat baik selama ini. Jeongyeon mengenal baik orang tua Mina. Mina yang sangat pemalu dan tidak suka keramaian tidak pernah ikut jika orang tuanya pergi bertemu kerabat atau ke sebuah acara sehingga Jeongyeon tidak pernah sekalipun bertemu dengannya.

Singkat cerita, Jeongyeon dan Mina menjadi sangat dekat. Setiap hari Jeongyeon dengan rajinnya berangkat pukul 5.50 tepat, mangayuh sepeda kesayangannya menuju kediaman Mina yang berjarak 15 menit dari rumahnya untuk menjemput Mina dan berangkat ke sekolah bersama-sama. Bahkan saat dirinya merasa tidak enak badan pun, ia paksakan tetap berangkat ke sekolah agar bisa terus bersama Mina.

Oktober Tahun 1958

"Mina, maukah kau menjadi pacarku?" seorang kakak kelas menyatakan perasaannya pada Mina setelah bubaran sekolah di tengah lapangan, disaksikan para murid lain yang terus menerus menyerukan "Terima". Jeongyeon yang menyaksikan itu dari gerbang sekolah, memutuskan untuk pergi dari sana dan mengayuhkan sepeda menuju ke rumahnya. Mengapa? Karena Jeongyeon tahu Mina menyukai kakak kelasnya itu.

Sesampai dirumahnya, Jeongyeon langsung menuju kamarnya, menaruh tas, berganti baju dan kembali keluar. Ia mengayuh sepedanya menuju danau tersembunyi yang sering ia datangi jika merasa gundah. Ya, Jeongyeon menyukai Mina, atau mungkin lebih tepatnya mencintai Mina. Perasaan itu muncul sejak mereka mulai dekat di awal tahun pertama kali masuk sekolah.

Jeongyeon tersenyum, mengingat-ingat kembali kenangan-kenangannya bersama Mina. Namun senyuman itu berubah getir ketika dia menyadari bahwa mulai hari ini, Mina akan menjadi milik orang lain.

Tahun baru 1959

"Selamat tahun baru, Jeongyeon." Ucap Mina kepada Jeongyeon ditengah acara tahun baru yang diadakan kerabat orang tua mereka.

"Selamat tahun baru juga, Mina-ssi." Jawab Jeongyeon dengan formal pada Mina lalu berlalu. Mina hanya tersenyum tipis mendengar jawaban itu.

Sejak Mina menerima kakak kelasnya menjadi kekasihnya 2 bulan lalu, Jeongyeon perlahan menjauh darinya. Jeongyeon tidak pernah lagi menjemputnya untuk pergi bersama ke sekolah, tidak pernah lagi menunggu Mina untuk pulang bersama. Jeongyeon telah merubah dirinya menjadi orang asing untuk Mina. Jika mereka harus bertemu di sekolah, Jeongyeon lebih memilih menghindari Mina.

Sejak acara tahun baru itu, Mina mulai semakin merasa sedih. Jujur, sejak pertama Mina berpacaran dengan kekasihnya, Mina tidak merasakan hal yang spesial. Sampai akhirnya ia yakin bahwa sebenarnya, ia hanya mengagumi sosok kakak kelasnya itu dan tidak lebih. Selain itu, dia bingung dengan perasaannya ketika Jeongyeon mulai menjauhinya. Mina mulai menceritakan kegundahannya ini kepada sahabat perempuannya, Somi.

"Kau itu bodoh Mina. Yang kau cintai itu Jeongyeon, bukan kekasihmu. Haaah... kalian berdua memang benar-benar bodoh. Kalian itu saling mencintai." Ucap Somi kepada Mina.

"Maksudmu? Jeongyeon menyukaiku??" tanya Mina pada Somi sambil mengkerutkan alisnya.

"Iya tentu saja bodoh, semua orang juga dapat melihatnya. Bahkan beberapa orang kaget ketika melihatmu menerima kekasihmu itu karena kami semua fikir kau itu menyukai Jeongyeon. Kalian sudah seperti sepasang kekasih." Jelas Somi kepada Mina.

Mendengar itu pipi Mina memerah dan seketika sadar bahwa ia harus segera mengakhiri hubungannya dengan kekasihnya dan memperbaiki hubungannya dengan Jeongyeon.

Our Love Songs || JEONGMI || Mina Jeongyeon || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang