"lo punya tato ga kak?" tanya keana yang membuat abian yang tengah mengemudikan mobil melirik sekilas kearahnya, yah keana memilih naik mobil abian, alasannya soalnya kalau mobil yang lain isinya terlalu banyak. Abian yang dipilih pun langsung memasang ekspresi songong yang pengen banget di geplak sama yudha
"lo nih pertanyaannya random banget"
"tadi gue liat tempat buat tato, jadi pengen nanya aja sama lo"
"ga punya" jawab abian yang membuat keana kaget
"YANG BENER?! KOK BISA?!"
"ya emang ada kewajiban gue harus punya tato?!" balas abian
"menurut gue nih ya kak, lo sebagai badboy plus fakboy-
"jelek bangetdah citra gue, mana double lagi julukannya" kesal abian
"hehe, menurut gue nih ya kak lo tuh cocok banget punya tato jadi yah gue pikir lu udah punya"
"emang tau darimana orang cocok punya tato?" tanya abian heran
"kayak kak theo, dia punya tato di perut kanan dia"
"dia mah salah pergaulannya udah senior"
"terus jevan juga, dia punya di dada sebelah kiri"
"dada? LAH PERNAL LIAT DONG LO?!" kaget abian, dia bahkan sampai menginjak rem saking terkejutnya
"pernah cium juga sih, abis keren banget jadi gue gemes" ucapan keana membuat abian melongo
"beneran dah ga ketolong nih cewek" ucap abian kemudian menjalankan kembali mobilnya
"apa alasan lo ga mau punya tato?"
"banyak, intinya yah karena efek bagi tubuh sih"
"pfft"
"beneran! Lo pikir aja tinta nya aja bisa menyebabkan alergi, terus bisa mengganggu produksi keringat jadonya bisa berkurang sampai 50%, terus infeksi bakteri. Nah gue pernah baca ada risetnya tuh, bakteri streptococcus pyogenes dapat menyebabkan impetigo, erysipelas dan septicemia. Bakteri staphylococcus aureus dapat menyebabkan toxic shock syndrome. Bakteri treponema palladium dapat menyebabkan penyakit sifilis dan bakteri mycobacterium menyebabkan penyakit kusta. Belum lagi kemungkinan terkena HIV sama hepatitis C, banyak banget lah efek sampingnya yang bikin gue ogah punya tato. Gue masih lebih milih pengen punya umur yang panjang daripada sok sok an bikin tato, mungkin karena gue sadar kalau gue tuh anak satu-satunya jadinya gue ga pengen orang tua gue sedih" jelas abian
"kak"
"paan? Kurang paham sama penjelasan gue?"
"lo pinggirin mobil bisa ga?"
"kenapa?"
"gue pengen meluk lo boleh?"
KITTTT
"KEANA ANJIR!"
Because bian and his sexy brain hit different
...
Nathan POV
Sepulang dari rumah keana, gue beserta bang mahes dan jevano memilih untuk pergi ke salah satu café langganan kami, rendi dan haikal juga bilang nanti akan menyusul. Kami bertiga terdiam begitu lantunan lagu milik Johnny Orlando terdengar. Masih teringat jelas bagaimana interaksi keana dan bang bian sejak mereka ada di rumah sakit sampai ke rumah ken, gue bisa melihat binar dan rona bahagia di wajah ken (bahkan bisa gue jamin kalau ini terlihat berbeda dibandingkan saat dia menyukai jevan dulu).
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence [END]
Fanfictionhe's so tall and handsome as hell. he's so bad but he does it so well. -wildest dream, taylor swift