24

345 46 3
                                    

"kak abian?" terdengar sapaan yang membuat abian si pemilik nama menoleh yang diikuti juga oleh yudha dan Johnny (kebetulan theo dan dika hari ini praktikum yang memakan waktu setengah hari, jadinya mereka berdua udah nongki tuh di lab teksip)

"sorry, kalian siapa?" tanya abian hati-hati, karena pasti ga enak banget kan udah nyapa eh malah yang disapa ga tau lo siapa

"duh maaf yah kak jadi keliatan sok akrab, kita berdua dulu tuh anak bimbingan ospek fakultasnya kak abian" jelas salah satu perempuan itu

"ohhh sorry ya?"

"ga papah kok kak, kan kak abian ga harus inget nama semua cewe dikampus juga hehe"

"yaelah, udah khatam kali doi" cibir yudha yang kini sudah memasukkan sesendok penuh gado-gado ke mulutnya

"udah pada makan siang? Bareng aja disini" skill buaya rawa nya abian ga usah diragukan lagi

"aduh, ga papah nih kak? Ga ada yang marah?" pertanyaan klise

"ya ga apa-apa? Cewek gue orangnya sans kok" ucap abian sambil tersenyum manis, sementara kedua perempuan itu sudah melunturkan senyuman mereka

Lah? Sejak kapan kak abian punya cewek?! Bukannya dia ga suka menjalin hubungan?!

"ga usah kaget, lo pada kayak baru aja denger kalau squidward pake celana" cibir yudha

"lah? Squidward ga pake celana?" tanya Johnny dengan wajah seriusnya

"ya engga lah! Ini nih yang semasa kecilnya cuman main ps" cibir yudha

"bodo amat! Eh btw kok lo masih tau soal itu? masih sering nonton?" tanya Johnny

"lo lupa soal si haidar bocil unyu-unyu kesayangan gue? Ya gue nonton gara-gara dia yang menguasai tv"

"oh iye gue lupa mulu ama tuh bocil"

"gimana? Mau gabung? Ga capek bediri?" tanya abian ramah

"bi, lo kayaknya bakal nyesel nanya gitu" bisik Johnny yang membuat abian mengernyit

"tuh pawang lo" ucap yudha sambil menatap keana yang tengah berjalan kearah mereka dengan wajah tanpa ekspresi persis mukanya theo kalau mode serius

"lo dateng?!" kaget abian yang bahkan sampe berdiri dari duduknya

"hai kak yud, kak john" sapa keana sementara abian matanya udah berbinar menatap keana

"ini...?" tanya keana sambil memberi tanda menunjuk dua orang perempuan disampingnya melalui lirikan matanya

"dedek gemesnya si abian" celetuk yudha asal

"lah?! Lo bilang ga ada temen makan?" tanya keana pada abian

"ah itu, mereka cuman nyapa doang tadi, kebetulan gue tuh kakak pembimbing mereka pas ospek fakultas"

"yaudah makan bareng mereka aja"

"ihh kok gituuuu" rengek abian bahkan dia sampai menggerak-gerakkan lengan kiri keana, persis seperti anak kecil

"pacarnya kak abian yah?" tanya salah satu perempuan itu membuat keana mengernyit

"lo udah punya pacar kak? Kerenn" ucap keana dengan ekspresi innocent nya, sementara abian kini melongo dan Johnny serta yudha menahan tawa

"ITU LO ASTAGA! I SWEAR TO GOD!" seru abian frustasi yang membuat orang-orang yang tengah berada dikantin menatap kearahnya

"k kak? Kita berdua duluan yah" pamit kedua perempuan itu sebelum pergi dari sana

"sejak kapan gue jadi pacar lo?" tanya keana tidak terima

Limerence [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang