"lo ga serius kan soal perkataan lo tadi siang?" tanya theo pada lelaki yang kini sibuk dengan laptopnya itu
"yang man- oh soal cewe lo? Kenapa sih posesif amat ga biasanya" tanya abian bingung
"tenang aja si bian walaupun buaya rawa, dia kaga bakal nikung cewe temennya sendiri" ucap yudha dengan nada bercanda yang sama sekali tida lucu bagi theo
"gue cowok dan gue cukup tau isi pikiran cowok kalo udah satu ruangan sama cewek cantik, apalagi sampai berhari-hari"
"ga bakal gue apa-apain elah, kalo lo khawatir kan gue udah bilang lo juga ikutan nginep"
"bi, gue ga lagi bercanda"
"emang ada gue ketawa?"
"ini kenapa dah?" tanya dika heran
"udahlah yo, kaga bakal kenapa-kenapa kan kata si bian juga lo boleh ikut nemenin" ucap yudha
"oke kata-kata lo gue pegang ya bi dan inget batasnya cuman 3 harian boleh nginep" ucap theo yang diangguki bian
"iyee"
"trus kapan kita latihannya?" tanya dika
"latihannya mulai minggu depan aja, lagian cuman 2 lagu juga" ucap yudha santai
"btw, gue tau tuh cewe lo cantik imut-imut menggemaskan yah worth it lah lo posesifin tapi menurut gue lo ga kayak biasanya dah, sayang banget lo ama keana?" tanya yudha penasaran
"masih nanya lo?"
.
.
.
"maksud lo? Mereka mau?" tanya mahesa dengan mata membulat
"iya, tadi udah ngobrol sama mereka dan mereka pada bisa, terutama ka bian" ucap keana sambil menekan kata ka bian
"gausah halu deh? Kok bisa kak abian mau padahal minggu lalu dia nolak pas gue chat?" tanya naya tidak percaya
"yaudah chat aja ka bian buat memastikan kehaluan gue" ucap keana santai
Yeah yang soal keana mengatakan soal perselingkuhan jevan naya dua bulan lalu hanya tersimpan di otaknya, dia takut nanti akan mempengaruhi kinerja yang masih panjang masa periodenya ini. lagian menyangkut pautkan masalah organisasi dan masalah pribadi bukan keana banget
"ini pada ga mau rapat?" tanya keana mencoba mengabaikan presensi naya yang masih menatapnya sinis
"gimana coba bang bian sampe mau? Gue penasaran" tanya mahesa
"yaelah yang penting dia mau kan?"
"tapi kak abian tuh kalo soal akademi ga suka diganggu kennn" ucap luna selaku sekretaris bem itu
"ada lah, pokoknya urusan the 127 udah beres"
.
.
.
"oh iya, gue penasaran si ka abian sampe setuju tuh lo apain coba? Ga mungkin cuman gara-gara lo adeknya ka theo, setau gue dia orangnya objektif banget ga peduli lo siapa apalagi dia ada deadline maket kan?"
"gue cium" asal keana
"serius kennn"
"kenapa sih? Orang ganteng gitu"
"sallll"
Kalo Nathan udah manggil pake salsa alias nama belakang keana berarti lelaki yang hobi memakai hoodie itu tengah serius
"gue bikin kesepakatan sama dia, gue bantuin buat maketnya"
"hah? Cuman gitu doang? Dan dia mau?"
"ya iya, maksud lo apa dengan cuman gitu doang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence [END]
Fanfictionhe's so tall and handsome as hell. he's so bad but he does it so well. -wildest dream, taylor swift