keana suka membaca cerita fiksi sama seperti kebanyakan remaja pada umumnya. perempuan yang baru menginjak usia 15 tahun itu tentu saja pernah berhalusinasi tentang lelaki tampan nan kaya yang menyukainya, sama seperti cerita fiksi. tapi dia tidak pernah menyangka kalau khayalan bak cerita fiksinya bisa terealisasi dengan dramatis dan memalukan. saat itu jam istirahat, keana terlambat ke kantin jadi dia sudah menitip untuk memesankan makanan kepada nathan, sahabatnya sejak MOS
Nathaniel
makanannya ada di meja kantin ya
nanti lo liat aja yang ada nasi goreng kambing
gue lagi mesen sotomie sama minum bentarmata bulat keana menatap sekeliling kantin yang lumayan ramai, mencoba menjadi meja kosong yang berisi nasi goreng kambing miliknya. senyumnya terukit begitu menemukan meja yang dimaksud nathan, setelah mengambil tempat duduk langsung saja keana menyantap makanannya dengan senang
"nasi goreng kambing buatan bude emang paling enakkkk" ucap keana ceria dengan pipi menggembung karena makanannya
saking menikmati makanannya, keana tidak menyadari ada lelaki yang sudah berdiri disampinganya sambil menatap keana bingung. lelaki yang tengah membawa segelas es teh itu kemudian mengambil tempat duduk dihadapan keana. keana yang saat itu masih asik makan kini beralih pada lelaki yang menurutnya sangat tampan itu. keana pikir lelaki itu hanya ingin bergabung bersamanya karena tidak kebagian tempat duduk, keana tidak masalah karena menurtnya ini fasilitas milik umum. lelaki tanpa senyum itu terus menatap kearah keana yang masih dalam kegiatan menyantap makanannya itu, membuet keana tentu tidak nyaman. ya siapa yang nyaman di tatap seperti itu saat sedang makan mode rakus? belum lagi lelaki itu sangat tampan.
"how does it taste?" suara baritone khas lelaki yang baru menginjak masa puber itu menghentikan kegiatan keana
"huh? lumayan enak, ini nasi goreng paling enak disini" ucapan keana membuat lelaki didepannya tertawa sinis, "kenapa? mau pesen? gue bakal jagain tempat duduk lo kok, nasi goreng kambing ini dipesannya di stan yang ada tulisan bude itu, udah pesen aja takutnya bentar lagi habis"
keana menatap lelaki yang kini tersenyum miring dan menatapnya seolah keana sudah melakukan kesalahan terhadapnya, sontak keana mengernyit tidak suka, yah emang tampan tapi kalau sifatnya kayak gini juga buat apa?!
"lo kenapa sih? kok kayak marah sama gue? gue ada salah-
"ken?" suara nathan membuat keana maupun si lelaki dengan mata sipit itu menoleh kearah lelaki yang kinj membawa nampan berisi dua jus semangka dan semangkok sotomie
"loh? kok duduk sini?" tanya nathan bingung sambil beralih menatap meja yang jaraknya beberapa meter didepan meja yang kini diduduki keana, disana juga terdapat seporsi nasi goreng sama seperti yang keana makan sekarang, "eh jev, kenal ken?" tanya nathan beralih pada lelaki yang sedari tadi duduk didepan keana
"eh bentar? kok nasi gorengnya masih utuh disana? lah lo makan punya siapa njir?" heboh nathan
"ya makanan gue?" ucap keana
"lah nasi goreng lo yang disana anjir! lagian lo tau kan gue biasanya duduk di meja sudut?" ucapan nathan membuat keana beralih menatap meja yang dimaksud nathan kemudian beralih menatap sepiring nasi goreng yang sudah habis setengah itu dan berakhir bertatapan dengan mata sipit yang ada dihapannya itu, sementara lelaki yang dipanggil jev oleh nathan itu kini tersenyum remeh kearah keana
![](https://img.wattpad.com/cover/302741281-288-k797872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence [END]
Fanfictionhe's so tall and handsome as hell. he's so bad but he does it so well. -wildest dream, taylor swift